chapter 19

989 121 2
                                    

Setelah berminggu-minggu pelatihan, tiba saatnya para villain melancarkan serangan. Ini akan menjadi pekerjaan yang sederhana, yaitu penculikan. Aku tidak yakin mengapa mereka menangkap seseorang, tetapi itu bukan tempat ku untuk mengetahuinya.

Pekerjaan ku adalah untuk tetap kembali dengan Kurogiri untuk memberikan informasi penting jika para hero muncul. Shigaraki dan villain lainnya diturunkan di tempat aku mengira operasi itu akan terjadi, sementara Kurogiri membawaku ke puncak sebuah bangunan di mana aku masih bisa melihat apa yang sedang terjadi.

"Perhatikan." Ucap Kurogiri.

"Shigaraki tidak akan senang jika kau gagal dalam misi pertamamu."

Aku mengangguk dan mengambil teropong kecil dari sakuku. Aku mengaktifkan night vision dan mencari tanda-tanda para hero.

Aku benar-benar berharap tidak ada yang muncul.

Setelah sekitar dua puluh menit, suara Shigaraki terdengar melalui komunikator di telingaku.

"Kami sudah menangkapnya. Datang dan jemput kami."

Aku tidak tahu apa yang ku harapkan. Sesuatu yang menarik mungkin? Aku seharusnya tahu itu skala kecil ketika Dabi mengatakan dia tidak ingin membuang waktu untuk ini. Segalanya tampak cepat dan sederhana. Apakah kejahatan benar-benar terjadi tanpa disadari?

Sebelum aku menyadarinya, kami kembali ke markas. Kapan aku mulai menelepon ke rumah ini? Kurasa sekarang. Pria yang kami tangkap tampak ketakutan dan aku melakukan kesalahan dengan menatap matanya. Dia tampak ketakutan dan aku merasa tidak enak karena menjadi bagian dari operasi ini. Shigaraki mulai menyeretnya jauh sebelum aku bisa bertanya. Aku menoleh ke Kurogiri, tetapi dia hanya berkata, "Ini bukan urusanmu."

Aku menelan ludah dan mengangguk. Aku juga tidak berpikir bahwa ingin tahu.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Hidupku terus berlanjut ketika aku mulai menerima situasi ku semakin banyak setiap hari. Kehidupan di bar sedikit intens dan teduh, tapi sedikit demi sedikit, setiap villain mulai menerima ku sebagai bagian dari kelompok mereka. Aku belum sepenuhnya percaya pada Dabi atau Shigaraki, tetapi aku mulai menaruh kepercayaan lebih pada semua orang. Pelatihan semakin mudah setiap hari dan aku bisa lebih sering pergi.

Akhirnya, Shigaraki membiarkanku keluar kapan pun aku mau, aku hanya harus memastikan tidak ada yang mengenaliku. Aku keluar dengan mengenakan jaket hoodie dan masker untuk menutupi identitas ku. Aku tidak melakukan banyak hal ketika keluar, tetapi hanya berjalan-jalan sudah cukup bagi ku.

Saya sedang berjalan-jalan ketika mendengar suara yang familiar.

"Minggir!"

Aku dijatuhkan ke tanah oleh seseorang yang lebih kecil dari ku. Aku merasa hoodie ku terlepas dari kepala dan ada darah mengalir di wajah ku karena tergores di trotoar. Aku mendongak untuk melihat penjahat dengan sejenis asam asam yang menyebabkan kekacauan. Dia tampak kesal dan menghampiri ku.

"Kau harus keluar dari ..." Terdengar terkesiap.

"D-Deku?"

Aku membeku dan memandang orang tersebut. Itu ... Aku tidak bisa ingat namanya. Dia adalah teman dari UA. Aku telah mencoba untuk melupakan hari-hari itu.

Mata gadis itu berkaca-kaca. "Kau masih hidup?"

Mataku melebar. Aku cepat-cepat memakai hoodie di atas kepalaku dan mulai berlari. Aku mendengar suara dari kejauhan.

"Uravity! Kembali ke sini." Suara itu juga tampak familiar.

"Froppy! Ini Deku!"

Aku berlari secepat mungkin, tidak tahu di mana aku berada. Aku tidak bisa melihat jalan ke bar. Tudung ku terus jatuh dan air mata ku bocor. Aku ingin pulang ke rumah! Aku tidak ingin mendengar kebohongan ini lagi.

Subject 1-a : midoriya izuku (villain deku) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang