chapter 13

1K 140 19
                                    

Esoknya di sekolah, semua orang berbicara tentang menghilangnya Todoroki. Kebanyakan mengira dia sakit, tapi aku tahu dia pasti terluka dan Toga mengambil darahnya.

Aku tidak bisa fokus pada sekolah sepanjang hari karena kunjungan dari League of Villains semalam. Aku belum tidur dan stres di kepala ku. Dan dengan sangat jelas Uraraka dan Iida berpikir ada yang salah dengan ku karena mereka terus bertanya apakah aku perlu pergi ke recovery girl.

"Midoriya!"

"Hah?" Aku bahkan tidak menyadari bahwa telah melamun.

"Ini adalah ketiga kalinya dalam periode ini. Tolong perhatikan."

"Y-ya, sensei."
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Kau terlihat tidak tidur sedikitpun semalam."

Uraraka mengantarku ke stasiun bus. Iida sibuk dengan pertemuan untuk Ketua Kelas, tetapi Uraraka, seperti biasanya, menemani ku pulang agar tidak kesepian. Membuatku seperti beban yang selalu merepotkan nya.

"Pastikan kamu banyak tidur malam ini, oke? Dan jika kau membutuhkan seseorang untuk diajak bicara, aku selalu bersedia." Dia tersenyum padaku dan itu membuatku tersenyum juga.

"Oke, tentu. Aku akan memastikan untuk melakukan itu. Terima kasih, Uraraka."

"Tidak masalah, Deku!"
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Beberapa hari telah berlalu dan hari minggu di Malam itu, aku mondar-mandir di kamarku, menunggu villain itu muncul. Aku hanya harus menyelesaikan ini. Aku telah mengumpulkan data minimum pada beberapa anak yang lemah dalam Studi Umum dan, meskipun aku tahu apa yang Shigaraki inginkan, aku tidak akan menyerahkan buku catatan ku yang berharga dengan informasi tentang teman-teman sekelas ku yang dulu.

Aku mendengar jendela terbuka dan hati ku mulai berdebar.

Dia akan menyakitiku!
Dia akan menyakitiku!

"Yo! " Suara Shigaraki tenang, tapi itu membuatku gemetar. Aku sudah memegang notebook di tangan ku. Dengan gemetar sampai hampir menjatuhkannya aku memberi catatan itu ke shigaraki.

Perlahan, Shigaraki membuka buku catatan dan membacanya.

"Omong kosong apa ini?"

Aku meringis. Dia membuang catatan itu,mendekat dan menarik bajuku.

"Apakah kau benar-benar berpikir aku akan mengambilnya? Tidak ada yang membantu di sana. Aku butuh informasi tentang calon para hero di sekolahmu, bukan bocah Studi Umum yang tidak berguna!"

"M-M-M-M-maaf!"

Aku merasakan air mataku mengalir. Dia akan menyiksaku!

Sebuah tangan terluka memegang rambutku dan menariknya. Aku menjerit kesakitan.

"Diam atau aku akan membawa mu kembali"

"T-T-Tidak, j-jangan aku mohon "

Aku menangis dan ketakutan ketika menatap tatapan yang Shigaraki berikan padaku.

"Apa perintahku?" Ucap shigaraki dingin

"U-untuk mendapatkan informasi-i  anak-anak dari-Kelas 1-A ."

"Bagus. Sekarang, kau lebih baik memberikan informasi itu besok, atau akku akan membunuh ibumu."

Aku mengangguk pelan.

"B-baiklah."

"Jawaban yang bagus."

Segera setelah mengatakan itu, Shigaraki pergi.

Aku tahu bahwa jika aku melakukan ini, aku akan mengkhianati para hero yang telah aku hormati seumur hidup ku, kalau aku memberitahu all might tentang ini pasti shigaraki akan langsung mengetahuinya dan yang pasti orang-orang yang kucintai akan dalam bahaya.

Aku meringkuk di tempat tidur sambil menangis.

Subject 1-a : midoriya izuku (villain deku) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang