chapter 14

1K 133 10
                                    

Di sekolah aku menatap buku catatan bodoh di tanganku. Aku ingin melemparkannya ke tebing. Itu artinya aku tidak perlu menyerahkannya ke league of  villain. Tapi jika aku tidak menyerahkannya orang-orang yg kucintai akan terbunuh oleh mereka.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Midoriya-san." Seseorang menepuk pundakku. Aku belum mengetahui nama-nama semua teman sekelas ku, tetapi orang yang duduk di belakang ku adalah seorang gadis bernama dhea (numpang tenar, hehehe✌ #duakk [dibantai readers] 'ampunnnn') , atau setidaknya itulah yang disebut semua orang. Dia dari Indonesia dan ada di sini di UA sebagai siswa pertukaran. Quirknya adalah dia bisa berubah bentuk. Bukan menjadi hewan, hanya mengubah penampilannya. Unik dan keren, tetapi tidak berguna untuk pahlawan.

"Hah?"

Dia menunjuk melewati ku. Siswa di depan ku sedang mencoba memberikan kertas. Wajahku memerah sebelum mengambilnya dan melewati mereka kembali.

Aku tidak bisa fokus di sekolah sepanjang hari. Aku terus menjatuhkan barang-barang dan kaget pada segalanya.

Akhirnya, Ectoplasm bertanya kepada ku apakah perilaku ku ada hubungannya dengan yang ku alami sejak aku diculik. Aku berbohong dan mengatakan kepadanya bahwa mungkin itu kemudian bertanya apakah aku bisa pergi keluar untuk mencari udara segar.
.
.
.
.
.
.
.

Aku bertanya-tanya apakah aku bisa menangani dan menunggu sampai Shigaraki datang untuk mengambil apa yang diinginkannya. Seluruh situasi ini membuat ku stres.

Pergi keluar membantuku memilah pikiran ku sedikit dan membantu menenangkan ku sampai pada titik di mana aku tidak berada di ambang kepanikan.

Tepat sebelum aku hendak kembali ke dalam, sebuah tangan memegang pundakku.

"Kau Midoriya, kan?"

"U-um ... y-ya."

Anak itu setidaknya memiliki badan lebih tinggi dariku dan aku yakin itu kakak kelas. Dia punya dua teman yang mendukungnya, keduanya memamerkan quirk mereka, pengerasan dan satunya memiliki sayap elang di punggungnya. Orang yang menyambar ku tidak terlihat seperti orang istimewa.

"Huh, jadi kau penjahat yang dibicarakan semua orang."

Komentar itu membuat ku lengah.

"A-apa?" Ucapku terkejut

"Bocah yang mendobrak dan hampir membunuh seorang siswa. Itu kau, kan?"

"A-ano ..." Gumam ku

"Aku dengar itu juga tipuanmu." Ucap anak yg memiliki quirk pengeras

"S-siapa yang memberitahumu itu?" Ucap ku

"Tapi aneh,"

"Aku dengar kamu dulu bagian dari Kursus Pahlawan. Benarkah itu?" Jawab anak yg memiliki sayap

"U-um ... ini rumit. A-aku tidak bersalah." Jawab ku gugup

"Midoriya ... aku mengenali nama itu ... mungkin dari Festival Olahraga."

Dia membanting tangannya ke dinding, menjebakku di sudut yang bahkan aku tidak menyadari bahwa aku telah masuk.

"Festival di mana tahun ke-2 dan ke-3 seharusnya menjadi pusat perhatian!"

Jantungku berdegup kencang. Tidak ada yang menggertakku kecuali kacchan sejak ku datang ke UA, jadi ini membuat ku lengah.

"M-Maafkan aku ..."

Omonganku terputus ketika anak itu meraih leher.

"Diam, Kelas 1-A brengsek! Apakah kau perlu pelajaran dari kami para senpai tentang tinggal di sekolah ini?"

Subject 1-a : midoriya izuku (villain deku) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang