Selena berjalan melewati koridor sekolah, banyak siswa siswi yang menatapnya kagum karena paras cantik gadis tersebut, selain itu Selena juga anak yang cerdas disekolah ini, ia sering memenangkan lomba Matematika. Jangan ditanya lagi sudah ada berapa piala dirumahnya.
"Tambah cantik aja jodoh gue."
"Selenaa cantik banget hari ini jadi pengen gue halalin."
"Siapa sih bapaknya kok anaknya bisa secantik ini."
"Cantik, sendirian aja nih."
Begitulah kata kata yang keluar dari mulut fans fans Selena, ia sudah terbiasa jika pagi harinya disekolah selalu mendengarkan ocehan tidak jelas seperti itu.
"Hai sayang..." sapa Daffa sambil merangkul Selena.
"Bagus deh kamu dateng tepat waktu." ucap Selena datar, tak seperti biasanya.
"Iya dong, aku kan nggak rela kalo pacar aku digodain cowok lain, cuma aku yang boleh. Btw, kamu kok jutek banget hari ini?"
"Bokap gue meninggal."
"K-kok bisa?" Daffa membelalakkan matanya, terkejut dengan apa yang dikatakan oleh Selena, mengapa calon mertuanya meninggal sebelum melihat Daffa menikahi anaknya.
"Papa aku kecelakaan, ada mobil yang nyetirnya ugal ugalan akhirnya papa aku ngehindar dari mobil itu, tapiii dia nabrak bis yang ada didepannya, beliau langsung meninggal ditempat."
"Terus pelaku ugal ugalannya gimana? Dipenjara nggak?"
"Sampe sekarang pelakunya belum ketemu."
"Sabar ya sayang, gimana nanti kita ke club, joget joget disana supaya sedih kamu hilang."
"Sorry aku nggak bisa, kamu sama temen temen kamu aja deh."
"Ikut aja dong sayang, niat aku itu baik supaya kamu seneng aja. Aku pengen ngehibur kamu."
"Tapi cara kamu ngehibur aku itu salah. Aku goblok banget sih baru sadar sekarang."
"M-maksud kamu apa yang?"
"Aku udah nggak mau clubbing lagi." ucap Selena lalu pergi meninggalkan Daffa dan menuju kelasnya XI IPA 1.
***
Selena sedang meminum jus jambu miliknya bersama dengan keempat sahabatnya yang bernama Citra, Cinta, Tamara, dan Salsa.
"Sel, lo hari ini kenapa sih? Keliatannya sedih banget." tanya Salsa yang melihat Selena murung dari pagi tadi.
"Kalo ada masalah cerita aja Sel, kita ini sahabat lo." Cinta memegang bahu Selena.
"Bener Sel kalaupun kita nanti nggak bisa bantu, seenggaknya lo bisa lega nantinya." tambah Tamara.
"Jangan mendem semuanya sendiri Sel." ucap Citra.
"Makasih kalian udah mau peduli sama gue, gue beruntung banget bisa kenal sama kalian." ucap Selena.
Kita juga beruntung kok bisa temenan sama lo.
"Bokap gue meninggal karena kecelakaan." lirih Selena.
"K-kok bisa sih Sel?" ucap Salsa.
"Gimana kejadiannya?" tanya Cinta.
Selena pun menceritakan kecelakaan papanya seperti saat ia bercerita pada Daffa.
"Ya ampun Sel, sabar ya. Kita semua turut berduka cita." ujar Tamara mengelus punggung Selena.
"Sayang... sini dulu dong sama aku." ucap Daffa yang tiba tiba nongol, "Gue pinjem Selena sebentar dulu ya para sahabatnya Selena." ucap Daffa senyum senyum cengengesan.
KAMU SEDANG MEMBACA
SELENA
Teen Fiction"Aku mau kita putus!" -Daffa. "Aku nggak mau kita putus, aku masih sayang sama kamu." -Selena Selena, gadis cantik dengan otak cerdasnya. Apa yang tak bisa Selena miliki? Semua yang Selena inginkan dapat dengan mudah ia dapatkan. Namun, sejak hari i...