Naufan terbangun dari tidurnya saat mendengar suara ketukan dipintu kamarnya, Naufan terduduk dikasurnya menatap Selena yang tidur disampingnya, ia berusaha mengingat hal yang semalam ia lakukan.
Laura mengetuk pintu sudah cukup lama hingga akhirnya ia membuka pintu kamar Naufan dan mendapati anaknya yang sedang duduk termenung. Laura mendekati Naufan, ia dapat mencium bau alkohol yang menyengat pada tubuh Naufan, "Naufan..." panggil Laura, "Mama minta maaf ya Naufan, kamu pasti kecewa banget kan sama mama."
"Kepala Naufan masih pusing," Naufan mengusap-usap pelipisnya.
"Kamu pucet banget Naufan, semalem minum berapa banyak kamu?" tanya Laura dengan nada naik satu oktaf.
"7 botol." jawab Naufan dengan entengnya.
"Ya ampun Naufan, kamu hari ini nggak usah sekolah dulu ya, mama mau buattin sup buat kamu dulu." ucap Laura yang menyiratkan kekhawatiran pada Naufan.
Samar samar Selena mendengar percakapan dua orang disampingnya, membuat ia terbangun dari tidurnya. "Abang tadi ngomong sama siapa?" tanya Selena yang masih mengucek matanya.
"Menurut lo?" jawab Naufan dengan bertanya balik pada Selena.
"Mama, bang jangan ngambek lagi ya, mama ngerahasiain ini semua pasti ada alasannya."
"Pagi pagi udah banyak omong lo sana sekolah."
"Sekarang aja ngusir ngusir nggak inget apa semalem kayak apa."
"Emang semalam gue ngapain."
"Pikir aja sendiri." Selena turun dari ranjang Naufan dan bergegas ke kamarnya sendiri, dan bersiap siap berangkat ke sekolah.
****
Selena memarkirkan mobilnya di parkiran sekolahnya, "Pagi sayang." sapa Daffa.
"Pagi juga sayang." sapa Selena balik.
"Kamu tau gak aku semaleman mikirin kamu terus."
"Wajar itu mah kan kamu sayang sama aku."
"Kamu gimana sih aku kan kangen sama Selena tercayang." Daffa mencubit kedua pipi Selena.
"Aku juga kangen kok sama kamu." ucap Selena yang membuat Daffa tersenyum lebar, "Eh gak jadi kangen deh." ralat Selena.
"Tapi rindu kan." ucap Daffa sambil menyentil hidung Selena.
"Pacaran kok diparkiran sekolah keliatan banget kerenya." ucap Naufan yang tiba tiba datang.
"Nyinyir kok diparkiran sekolah keliatan banget irinya." ucap Selena sembari menatap tajam Naufan, "Yuk yang pergi dari sini, nggak usah ngeladenin orang stress." Selena bergelayut manja dilengan Daffa, sebelum pergi Selena menyempatkan menginjak kaki kiri Naufan.
"Dasar adek laknat lo, gue sumpahin gak lama lagi bakalan putus." Teriak Naufan yang tak digubris oleh Selena maupun Daffa, Daffa sudah hafal betul dengan tingkah kedua kakak beradik yang selalu mengejek satu sama lain.
Karena Naufan berteriak cukup keras, alhasil sekarang ia sudah dikerumuni oleh fans fansnya, Naufan hanya bisa pasrah jika sudah dikerumini oleh banyak cewe cewe seperti ini.
****
"Naufan!" panggil Tamara saat berpapasan dengan Naufan di Kantin. Naufan dan Tamara memang dekat, tapi Naufan tak menaruh hati pada Tamara justru sebaliknya Tamara lah yang sudah jatuh pada pesona Naufan.
"Apa?"
"Gue boleh tanya gak?"
"Tanya aja."
KAMU SEDANG MEMBACA
SELENA
Teen Fiction"Aku mau kita putus!" -Daffa. "Aku nggak mau kita putus, aku masih sayang sama kamu." -Selena Selena, gadis cantik dengan otak cerdasnya. Apa yang tak bisa Selena miliki? Semua yang Selena inginkan dapat dengan mudah ia dapatkan. Namun, sejak hari i...