Part 5

204 147 78
                                    

Selena bangun dari tidurnya, ia mengambil ponselnya dan melihat ini jam berapa, masih ada waktu untuknya melanjutkan tidurnya, namun Selena memilih untuk mandi dan bersiap siap kesekolah. Setelahnya Selena menuju dapur yang pasti sudah ada Laura disana.

"Tumben jam segini udah rapi." ucap Laura yang sibuk memotong sayuran.

"Hati Selena itu terpanggil buat bantuin mama masak."

"Emang bisa?"

"Ya enggak sih ma, makanya ajarin Selena dong."

"Nih kamu cuci sayur aja." ujar Laura sambil menyodorkan baskom yang berisi sayuran.

"Ma, habis ini kita mau tinggal dimana?"

Laura terdiam,

1 detik

2 detik

3 detik

"Mamaa."

"Ha? Kamu tadi tanya apa Sel?"

"Mama kok ngelamun sih. Selena tadi nanya, kita bakal pindah kemana?" ujar Selena mengulang pertanyannya.

"Kita pindah ke rumah mama yang di Surabaya ya Sel." 

"Yah kok pindah kota sih ma."

"Daripada kita beli rumah baru mending kita tinggal dirumah mama yang di Surabaya aja Sel, nanti mama buka toko kue dari tabungan mama."

"Emang tabungan mama ada berapa sih ma? Selena kepo nih."

"Nggak banyak sih Sel, tapi bisa kok buat buka toko kue."

"Ya udah deh terserah mama."

"Kamu nggak keberatan kan Sel?"

"Ya enggak lah ma."

"Kamu daritadi senyum senyum mulu, ada apa? Cerita dong sama mama."

"Ini anniversary aku sama Daffa ma, nggak nyangka sih aku bisa satu tahun sama dia. Dia nembak aku aja rasanya masih nggak bisa dipercaya."

"Kalo gitu mama doain kalian cepet putus ya."

"Mama kok gitu sih sama Selena."

"Sadar dong Sel, Daffa itu nggak baik buat kamu."

"Tapi Selena bahagia sama Daffa ma."

"Kamu itu emang keras kepala Sel."

"Emang papa dulu gimana ma? Papa idaman mama kan."

"Papa itu-" Laura terdiam sejenak, kepalanya menunduk menyembunyikan senyuman yang terukir diwajahnya, "Eh kamu udah beli hadiah belum buat Daffa? Mending kamu berangkat pagi pagi deh siapa tau Daffa udah nyiapin surprise buat kamu." ucap Laura mengalihkan pembicaraan.

"Jawab pertanyaan aku dulu dong ma."

"Udah sana pergi." Laura mengambil sayuran yang ada ditangan Selena, meletakkannya dimeja, dan mendorong tubuh Selena supaya anaknya pergi.

****

Selena mendecak sebal disepanjang jalan hingga saat dia di sekolah setelah pengusiran yang dilakukan oleh mamanya.


"Selena." panggil seseorang laki laki dibelakang Selena.

Selena membalikkan badannya saat mendengar suara yang ia kenali memanggilnya.

"Ikut gue ke taman yuk." ucap Daffa sambil meraih pergelangan tangan Selena, menyelipkan jari jarinya disela jari jari tangan Selena.

"Mungkin perkataan mama bener, Daffa mau ngasih kejutan buat gue." Batin Selena.

SELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang