Selena bangun pagi pagi sekali karena hari ini adalah hari pertama sekolahnya di Surabaya, tepatnya SMA Harapan Nusantara. Cewek itu sangat bersemangat memulai harinya. Setelah bercermin cukup lama kini cewek itu merasa puas dengan tampilannya yang rapi dan wangi.
"Bang Naupann bangun dong." ucap Selena sambil menggoyangkan tubuh abangnya.
Naufan membuka matanya, segera ia meregangkan otot otonya, "Gue nggak enak badan dek, Selena sendiri aja ya kesekolahnya, abang besok aja mulai sekolahnya." ucap cowok itu dengan suara seraknya sambil mengelus rambut adiknya.
Mendengar ucapan abangnya, Selena langsung menempelkan telapak tangannya pada dahi abangnya, mengecek yang dikatakan abangnya benar atau tidak. Ternyata Naufan berkata jujur, "Yah bang Naupan nggak boong, mau Selena buattin bubur gak?"
"Emang bisa?" tanya Naufan yang sudah hafal bahwa Selena tak bisa memasak.
"Bisa kalo bubur doang bang." jawab Selena yang tak terima jika diremehkan oleh abangnya.
Naufan terkekeh geli ia merasa senang jika adiknya peduli seperti ini, mengingat setiap harinya mereka selalu bertengkar, "Udah nggak usah kamu berangkat aja."
"Selena naik ojek online aja." ucap Selena.
"Kenapa nggak bawa mobil kamu aja?"
"Nanti kalo bang Naufan mau ke dokter nggak bingung, biar Selena aja yang naik ojek online."
"Ya udah terserah lo aja."
"Makanya bang cepet cepet deh beli motor baru."
"Ya elah baru aja kemarin gue nggak make motor."
Selena tertawa pelan, "Udahlah gue mau berangkat sekolah dulu, kalo mau mati telfon gue ya bang, biar gue bisa videoin lo." ucap cewek itu yang kemudian menghilang dari pandangan abangnya.
"Dasar adik kurang ajar."
***
"Mamaku sayangg." Selena mencium pipi kanan dan kiri Laura secara bergantian.
"Baru aja mama mau bangunin, nih makan sarapan kamu." Laura menyodorkan piring berisi nasi goreng buatannya. "Kakak kamu mana?"
"Dia sakit ma badannya panas." jawab Selena.
"Ya ampun ya udah kamu habisin sarapan kamu ya mama mau ngecek kakak kamu dulu." Laura pergi meninggalkan Selena sendirian dan bergegas menuju putranya.
Tak butuh waktu lama untuk seorang Selena menghabiskan makanannya. Setelah menghabiskan sarapannya cewek itu menghampiri mamanya yang berada dikamarnya untuk berpamitan.
Kini Selena berada didepan rumahnya, menunggu ojek online yang dipesannya datang.
Setelah memberikan uang pada tukang ojek online tersebut Selena mulai melangkahkan kakinya memasuki area sekolah barunya. Cewek itu menatap secara detail bangunan tinggi didepannya, tak berbeda jauh dengan sekolahnya yang dulu, saat asyik berjalan dan mengamati sekolah barunya tiba tiba Selena menabrak salah satu siswi yang didepannya.
"Gimana sih lo kalo jalan? Buta mata lo?" ucap cewek yang Selena tabrak tadi yaitu bernama Lydia.
"Sorry gue nggak sengaja." ucap Selena.
"Nggak sengaja nggak sengaja almamater gue jadi jatoh noh, ambil gih." perintah Lydia sambil menunjuk almamater dibawahnya.
Karena menyadari kesalahannya Selena mengambil almamater yang terletak disamping kanan sepatu Lydia, "Btw, lo anak baru ya? Kelas 10 kan?"
Baru saja ingin menjawabnya tapi cewek dihadapannya ini sudah menyelanya terlebih dahulu, "Denger ya disekolah ini lo jangan sok cantik dan sok hits, apalagi gue ini kakel lo. Jadi jangan pernah belagu lo sama gue."
KAMU SEDANG MEMBACA
SELENA
Teen Fiction"Aku mau kita putus!" -Daffa. "Aku nggak mau kita putus, aku masih sayang sama kamu." -Selena Selena, gadis cantik dengan otak cerdasnya. Apa yang tak bisa Selena miliki? Semua yang Selena inginkan dapat dengan mudah ia dapatkan. Namun, sejak hari i...