Part 3

323 247 108
                                    

Selena sedang asyik menonton televisi bersama dengan Naufan, ia sudah mengikhlaskan kepergian ayahnya, karena benar kata mamanya jika ia bahagia maka almarhum papanya bisa tenang disana.

"Bang, nanti Daffa balapan, abang ikutan juga?" tanya Selena.

"Ya kali gue ikut." jawab Naufan.

"Kok bahas bahas balapan? Mama udah bilang kan nggak boleh gitu lagi." ucap Laura yang datang dengan membawa sirup untuk anak anaknya.

"Selena cuma ngetes bang Naufan aja kok ma." ucap Selena.

"Alasan tuh ma, dia pasti pengen nemenin bucinnya dia." ucap Naufan.

Selena melototkan matanya padanya Naufan "Enggak kok ma, bang Naufan bohong, buruan sana cari pacar biar gak iri terus sama hidup gue." ucap Selena kesal.

"Iri? Sama lo? Ya enggak lah, walaupun gue nggak punya pacar tapi fans gue segudang." ucap Naufan membela dirinya sendiri.

"Kalo cuma fans doang gue juga punya kali." ucap Selena memutar bola matanya malas.

Tok...tok...tok...

Belum selesai mereka berdua berdebat sudah ada seseorang yang mengetuk pintu rumah mereka.

"Biar Naufan aja ma yang buka pintunya," Naufan bergegas membuka pintu rumahnya dan mendapati pamannya yang bernama Wisnu.

"Om wisnu... silahkan masuk om." ucap Naufan sopan.

"Mana mama kamu?" Wisnu memasuki rumah dan duduk disofa ruang tamu.

"Bentar ya om, aku panggilin mama dulu." Sebelum Naufan melangkahkan kakinya, Laura telah datang terlebih dahulu dengan Selena yang disampingnya.

"Wisnu? Apa kabar?" ucap Laura yang duduk disofa ruang tamu tepatnya disamping Wisnu.

"Kabar aku baik, sebelumnya aku minta maaf karena nggak bisa hadir di pemakaman kak Davin," ucap Wisnu.

"Iya nggak apa apa kok, kakak tau kamu pasti sibuk." ucap Laura.

"Aku disini juga mau bilang kalo sekarang perusahaan yang dipegang kak Davin akan jadi milik aku." ucap Wisnu.

"Kenapa gitu om? Kenapa nggak bang Naufan aja yang ngelola perusahaan papa?" tanya Selena.

"Naufan itu masih sekolah Selena! Emang kamu pikir gampang ngelola perusahaan." ucap Wisnu dengan nada tinggi.

"Ya Selena mana tau om, kan Selena belum pernah ngelola perusahaan." ucap Selena.

"Udahlah Sel, abang juga masih belum siap ngelola perusahaan." jawab Naufan menengahi.

"Aku setuju setuju aja nu, kamu kan udah berpengalaman, aku mana ngerti urusan begituan." ucap Laura.

"Iya lah kamu nggak ngerti, kamu kan cuma gadis desa gak berpendidikan yang berhasil menikah sama orang kaya." ucap Wisnu memandang Laura sinis.

"Om Wisnu kalo ngomong dijaga ya." ucap Selena yang sedikit membentak.

"Om Wisnu nggak seharusnya ngomong kayak gitu sama mama." ucap Naufan yang tersulut emosi.

"Mama? Emang kamu anaknya?" ucap Wisnu dengan nada meremehkan.

"Maksud om apa?" tanya Naufan yang saat ini sudah sangat emosi, jika yang didepannya ini bukan orang yang lebih tua, ia pasti sudah menghajarnya habis habisan.

"Kamu tanya aja sama orang yang kamu panggil mama itu, dia yang lebih ngerti." ujar Wisnu.

"Wisnu!" peringat Laura.

SELENATempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang