Seperti perkataan Nara, mereka melakukan hukuman selama seminggu dan sekarang adalah hari terakhir mereka menjalankan hukuman dan seperti hari-hari sebelumnya mereka rela datang pagi-pagi sekali hanya untuk menyapu halaman sekolah ini
"Wahh gak kerasa ini hari terakhir hukuman kita" kata diki sambil menyapu dedaunan kering
"heleh jidat lo gak kerasa, nih hukuman kerasa banget buat gue tau nggak" kata Nara menghentikan aksi menyapunya
"nih hukuman kan juga karena Nara berhasil cetak point di kepalanya tuh guru" kini iqbal juga ikut-ikutan berhenti menyapu
"lo pada juga gue ajak mau-mau aja tuh jadi jangan salahin gue" Nara berusaha membela diri
"Ya iya dong kita mau, rasa solidaritas gue tinggi cuy" diki berkata sambil mengepalkan tangannya di depan dada
"WOIII gak usah ngomongin solidaritas lo pada, nyapu dulu tuh nyapu" kata lala setengah berteriak yg kebetulan baru datang ke sekolah bersama adiknya rara
"Semangat nyapunya" kini rara juga berujar dengan nada terkesan mengejek, rara berani melakukan hal itu karena dia sudah akrab dengan teman-teman kakaknya itu
"Tungguin lo berdua ya gue lemparin nih sapu" kata iqbal sambil mengangkat sapu yg dipegang nya
"kakak adik sama aja" ucap diki bersungut-sungut melihat kakak beradik itu masuk ke dalam gedung sekolah
"udah deh ah lanjutin aja nyapunya" kata Nara sambil melanjutkan acara menyapunya
*************
Ternyata perkataan Nara pada riko di kelas waktu itu dianggap serius oleh riko, riko bahkan sudah hampir seminggu ini selalu mengekor kepada Nara dan dua rekan lelakinya diki dan iqbal bahkan riko ikut membantu mereka dalam mengerjakan hukuman seperti sekarang ini mereka sedang membersihkan toilet dibantu oleh riko disaat jam istirahat seperti ini bukannya ke kantin riko malah kesini membantu mereka entah apa yg dipikirkan anak itu
"woi riko.. Lo gakpapa nih bantuin kita?" kata diki tak enak hati pasalnya tidak ada yg menyuruh riko ikut serta dengan mereka membersihkan toilet
"tenang aja kak ikhlas ini kok" kata riko santai
"Yaudah yuk ke kantin gak usah bersih-bersih amat ntar juga kotor ulang kok" kata iqbal langsung disetujui Nara
Mereka berempat segera mencari tempat duduk tapi pandangan Nara jatuh pada meja yg sering mereka tempati di sana sudah ada 4 cewek yg sangat dikenalnya
"eh udah selesai bersihin toiletnya?" tanya keyla sontak lusy dan rara yg duduk dihadapan keyla dan lala menengok ke belakang melihat orang yg ditanya keyla
"udah kok udah ada riko bantuin nih" ucap iqbal sambil menunjuk riko
"riko lo gak dipaksa sama mereka bertiga kan! " lala bertanya dengan nada menyelidik
"ih siapa juga yg maksa orang dia nya yg mau" kata diki tak terima
"Kak mau berdiri terus di situ?" kata rara sambil melihat mereka berempat
"Kita mau duduk di mana? Meja kalian udah penuh" ucap Nara memang meja yg ada di kantin ini hanya bisa menampung 4-5 orang permeja
"duduk di lantai noh" ucap lala terkekeh
"Tega lo" Nara melihat kesana kemari mencari meja kosong tapi semuanya sudah penuh dan sekarang tatapan Nara jatuh pada meja yg berada tepat di smping meja yg lala dan keyla tempati sekarang dan iqbal pun mengikuti arah pandang Nara
"eh kalian udah selesai makan kan" tanya iqbal pada kumpulan laki-laki yg sedari tadi hanya tertawa
"udah kok, emangnya kenapa?! " celetuk salah satu dari mereka
"kita mau makan jadi kalian minggir deh cari tempat lain buat ngobrol" kata iqbal masih menatap satu persatu laki-laki itu
"Hak lo apa nyuruh kita pindah?" mendengar hal itu Nara langsung ikut menatap mereka
"lo budeg ya? Udah di suruh pindah juga" kata Nara dengan suara rendahnya
"Kalau kalian udah selesai makan pindah dong lo pikir nih tempat duduk punya lo kalau masih mau ngobrol jangan di sini cari tempat lain yg mau duduk makan bukan cuma lo pada yg lain juga mau duduk bego disekolahin bukannya tambah pinter tambah bodoh sih iya" jelas Nara yg tentu membuat telinga mereka panas bukan tanpa alasan mereka tidak mau membantah Nara hanya saja mereka berpikir tidak mau mencari masalah dengan cucu pemilik sekolah
"kalau lo bukan cucu pemilik sekolah gue udah tonjok lo dari tadi" kata laki-laki itu lalu pergi bersama teman-temannya
"si anjir jangan pandang gue cucu pemilik sekolah gue gak suka" ucap Nara yg masih dapat didengar oleh mereka
"udah ah yg penting tempat duduknya kosong" kata riko yg sedari tadi diam, diki pun langsung mendorong meja itu sehingga menyatu dengan meja yg digunakan lala. Setelah menyebutkan makanan mereka riko pergi memesankan untuk Nara diki dan iqbal
"Tuh anak bener-bener ngekor sama kita" ucap Nara pada diki dan iqbal sambil melihat riko
"udah biarin aja kan terserah dia mau main ama kita apa nggak" kata iqbal
"ehh kamu bertiga jangan ngajar yg gak bener ya sama riko" keyla berucap setelah selesai dengan makanannya
"iya lo bertiga aja udah susah di urus mau nambah satu lagi? Makin bobrok deh" tambah lala menatap ketiga manusia itu satu persatu
"Eh bukan salah kita dong, emang si riko aja yg mau" Nara berucap padahal dalam pikirannya saat ini dia akan mengajak riko bolos untuk pelajaran pertama
"iya kak lala, kak Nara benar kok si riko tuh yg pengen banget" sedari tadi diam akhirnya lusy bersuara juga membela Nara
"elahhh lo giliran bela kak Nara baru keluar suaranya" ucap rara yg mengundang gelak tawa
.
.
.
.
.
.Lusy bersandar di mobil Nara sambil menunggu pemilik mobil itu, sebenarnya Nara dan lusy sudah akan pulang tadi hanya saja Nara dipanggil ke ruang BK bersama diki dan iqbal tersisa lah lusy sendiri di sini menunggu lusy hanya memperhatikan anak-anak yg sudah berlalu lalang keluar gedung sekolah bergegas untuk pulang tapi mata lusy terfokus pada satu orang, jessie. Jessie pun juga yg merasa ditatap memalingkan pandangan nya sehingga pandangan mereka berdua bertemu, jessie yg melihat lusy segera mendekati lusy ada satu pertanyaan yg terus berputar dikepalanya dan dia berniat menanyakan itu sekarang
"hei" sapa jessie pada lusy yg tersenyum karena jessie menyapa nya
"gue mau nanya sama lo, bolehkan?" tanya jessie
"mau tanya apa kak?" bingung lusy
"lo punya hubungan apa sama Nara?" pertanyaan ini yg selalu mengganjal di pikiran jessie
"kita teman kak" bukannya lusy tidak ingin memberi taukan pertunangan nya dengan Nara hanya saja orang tua mereka tidak mengizinkan hubungan mereka di ketahui orang banyak berhubung masih belum banyaknya orang yg menerima hubungan seperti ini
"yakin?" jessie tentu saja tidak percaya dengan jawaban yg terdengar di jawab sekenanya itu
"jess?" belum sempat lusy menjawab Nara sudah datang menghampiri mereka berdua
"hei.. Dari mana?" tanya jessie pads Nara sambil memasang senyum terbaiknya
"dari ruang BK" jawab Nara
"eh jess gue ama lusy duluan ya ada urusan nih"tambah Nara lagi langsung menyuruh lusy naik ke mobil
"eh lo dapat pesan dari papa?" nara bertanya ke lusy
"iya kak.. Kak Nara juga?" pertanyaan itu langsung diangguki oleh Nara
Tanpa mereka sadar ternyata jessie masih bisa mendengar percakapan mereka berduaHalooohalo
Maaf yaa kalau ada kata-kata yg salah di cerita ini, jujur itu karena sy ngetiknya terlalu cepat dan juga gak teliti biasanya.. Sorry
Dan seperti biasa jangan lupa vote dan comment ya
Bye~
KAMU SEDANG MEMBACA
Hey,BAD KETOS
Teen FictionNara sang ketua osis (ketos) cewe pertama yang ada di SMAnya dan seharusnya seorang ketos itu akan mencerminkan kepribadian yang baik pada seluruh penghuni sekolah tapi berbeda dengan Nara dia seorang ketos tapi sikapnya tidak mencerminkan seorang k...