Part 06

11 3 0
                                    

       Hanya dengan lo nunjukin muka
                  kesel lo karena gue
                       Itu udah bikin
                        Gue senyum.
           -Sebastian Keenan Arlano -



HAPPY READING❤️



Keenan turun dari kamarnya sambil menenteng tasnya. Tapi saat melewati meja makan ia berhenti sejenak melihat sebuah keluarga yang bisa dibilang 'bahagia'. Lalu Keenan menghendikan  bahunya acuh. Sepertinya Keenan memang tidak peduli dengan semua itu. Saat Keenan ingin melangkahkan kakinya sebuah suara menginstruksinya. Keenan tetap dengan posisinya tanpa mau repot-repot menoleh.

“Tumben lo mau berangkat pagi? Mending sarapan dulu!" ujar Andre. Cowok itu bingung tumben adiknya itu mau berangkat sepagi ini.

Keenan tetap diam. Meskipun hanya sekedar menoleh rasanya Keenan sangat malas. Apalagi melihat wanita beracun itu yang membuatnya benar-benar jijik.

Andre tetap berusaha untuk membujuk Keenan agar mau sarapan bersama. “Cepet sini Ken!" ucapnya.

Akhirnya Keenan menoleh menatap orang-orang yang berada dimeja itu dengan tatapan dingin. “Gak nafsu. Males juga sarapan kalo satu meja sama wanita pembunuh! Bikin gue muak." ujarnya tajam.

BRAK!!!

Papanya yang mendengar ucapan Keenan mulai tersulut emosi. “JAGA UCAPAN KAMU KEENAN!" bentaknya. Keenan yang mendengar bentakan dari papanya hanya mendecih sinis. Wanita itu benar-benar harus dimusnahkan! Berani-beraninya menghancurkan keluarganya dan sekarang malah menjebak papanya agar mau menuruti kemauannya. Benar-benar licik.

“Udah ya mas aku gak papa. Kita sarapan aja yuk? Masih pagi jangan marah-marah gak baik." ujar Marissa sambil mengelus lengan Adi.

Adi sedikit melunak mendengar ucapan Marissa. “Tapi dia sudah keterlaluan Marissa!" desis Adi. Pria paruh baya itu menatap Keenan tajam. Keenan hanya acuh dengan tatapan yang tidak ada artinya itu bagi Keenan.

Marissa tersenyum lembut menatap Keenan. “Keenan kita sarapan yuk sayang?" ujarnya lembut. Keenan yang mendengar itu rasanya benar-benar memuakkan. Tidak hanya Keenan namun Andre juga sama ingin rasanya Andre menggunting mulut Marissa dengan gunting tanaman.

Keenan mendesis tajam sambil menatap Marissa. “Gak usah sok care karena itu gak akan mempan sama gue! Cukup lo baikin papa gue semuanya bakal mulus sesuai yang lo rencanain!" sarkas Keenan. Marissa menatap Keenan dengan pandangan yang sulit diartikan.

Adi berdiri dari kursinya sambil menatap Keenan marah. “CUKUP KEENAN! MAKIN HARI KAMU MAKIN KURANG AJAR!" bentak Adi.

Bentakan dari papanya tidak ada pengaruh untuknya. Keenan terkekeh sinis menatap papanya dan Marissa. “Saya mengatakan kebenaran. Sampai kapanpun wanita pembunuh ini tidak akan pernah bisa menggantikan posisi mama saya! Mungkin anda saja yang bodoh disini, anda percaya dengan perkataan wanita seperti dia! Anda tidak mendengarkan sedikitpun perkataan saya! Ingat suatu saat nanti saya akan membongkar semua rencana wanita yang anda lindungi itu. Camkan!" Keenan menekan setiap perkataannya.

Adi yang mendengar ucapan putranya pun tertegun. Hatinya mencelos mendengar ucapan putranya. Keenan benar-benar berubah seiring berjalannya waktu. Sedangkan Andre tersenyum miring menatap Marissa yang membeku ditempat mendengar pernyataan Keenan. Marissa sangat geram dengan Keenan. Ingin sekali wanita itu menghabisi nyawa Keenan. Tapi tidak akan semudah itu karena Keenan sangat cerdik dari pada dirinya.

Setelah Keenan membuat kekacauan pagi hari ini Keenan bergegas keluar mengambil motor kesayangannya yang berada di garasi. Lalu Keenan melajukan motornya diatas rata-rata. Tidak peduli dengan umpatan orang-orang dijalan karena ulahnya pagi ini.

ALKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang