Part 08.

7 3 0
                                    

ENJOY FOR READING GUYS!!!

   Kebahagiaan yang paling
      Sederhana adalah bersama orang
      Sederhana tapi memperlakukanku
     Secara istimewa.

           ~ Carlinsyah Almira Salsabila~

Hari senin itu membosankan apalagi bagi anak sekolahan karena mewajibkan bagi mereka untuk mengikuti upacara. Tapi berbeda untuk hari ini. Suatu pemandangan langkah bagi guru dan semua siswa SMA Tunas Bangsa. Pasalnya, Keenan dan para kacungnya yang terkenal selalu melanggar aturan bahkan tidak pernah mengikuti upacara sekarang tengah berdiri dibarisan belakang.


"Ini beneran kamu keenan?"  tanya pak Danu yang sedang keliling mengontrol semua barisan.

Sedangkan yang ditanya hanya berdecak tetap memasang wajah dingin juga datarnya itu.

“Saya kira arwah kamu, tumben sekali kamu mau repot-repot mengikuti upacara?"

“Bapak banyak tanya!" sarkas Keenan.

Pak Danu tidak menggubris ucapan sarkas muridnya itu. “Kamu tadi sarapan apa?" Pak Danu terus saja kepo terhadap Keenan dan kacungnya itu, tumben sekali mau mengikuti upacara biasanya juga lebih memilih melihat upacara dari rooftop dari pada mengikutinya.

Tidak menjawab pertanyaan aneh dari pak Danu, Dean yang menjawabnya. “Bapak nanya mulu, yang penting Keenan sarapan gak minta sama bapak."

“Dari pada bapak disini mending bapak balik aja ke barisan guru. Liat noh bodynya bu Ninik, beuh mantep bener!" ucap Rendy sambil melihat kearah bu Ninik yang berada dibarisan guru.

Dean tersenyum miring. “Apalagi kalau senyum, wow runtuh nih sekolahan."

Sedangkan Keenan dan Dimas hanya diam melihat kedua temannya yang absurd itu. Entah kenapa mereka bisa memiliki teman yang kurang waras seperti Rendy dan Dean.

"Tuh pak liat bu Ninik lagi senyum ke bapak itu!"

Pak Danu memutar bola matanya malas mendengar ucapan Rendy. “Diam kamu!"

“Ya, si bapak gimana sih!" sahut Dean

“Diam kalian berdua! Saya balik ke barisan guru." ujarnya meninggalkan barisan keempat muridnya itu.

Keenan dan Dimas masih tetap diam seperti sebelumnya, sedangkan Dean dan Rendy bertosria sudah membuat pak Danu pergi dari barisan mereka. Menurut mereka membuat pak Danu kesal itu menyenangkan.


*****


S

etelah upacara selesai Almira, Amanda, dan Lisa pergi ke kantin, karena gurunya sedang mengadakan rapat disekolah sebelah jadi jam mereka kosong sampai siang nanti. Almira dan Amanda mencari tempat duduk, sedangkan Lisa memesan makanan untuk mereka, karena mereka belum sarapan saat berangkat tadi. Saat Lisa memesan makanan untuk mereka, Keenan dan para kacungnya langsung duduk tanpa minta persetujuan. Keenan duduk di samping kiri Almira, sedangkan Rendy, Dimas duduk disebelah kiri Amanda, Dean duduk disebelah kanan Amanda.

“Hai cantik!" sapa Rendy genit.

Dimas menggeplak kepala Rendy karena merasa jijik dengan ucapan cowok itu “Najis!"

“Sakit bajingan!"

“Kasar banget omongan lo!" sahut Lisa yang baru balik dari memesan makanan.

Keenan melihat Almira yang sedang melihat sekeliling kantin. “Udah pesen?"

“Udah, lo sendiri?" tanya Almira balik.

ALKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang