Part 11

15 2 0
                                    

Hay gaiss,, Jangan lupa buat vote and komen yahh!!! Share ke temen-temen kalian juga yah ceritaku

Follow akun author juga dong😂

         
              HAPPY READING ❤






Keenan menghentikan motornya di depan rumah Almira. Cowok itu melepas helmnya lalu berjalan di depan pintu rumah Almira dan memencet Bel rumah gadis itu.

"Eh Keenan," ujar Alfina saat membuka pintu.

Keenan tersenyum sambil mengangguk. "Almira lagi sakit ya tan?" Tanya cowok itu.

"Iya, sakit demam. Kamu masuk dulu tante buatin minum," ujar Alfina.

"Almira ada di kamarnya kamu naik aja ke atas," ujar Alfina.

"Gapapa tan?" Tanya Keenan memastikan.

Alfina tersenyum menatap cowok itu. "Tante percaya kalo kamu ga mungkin macem-macem,"

Keenan tersenyum kikuk lalu mengangguk dan berjalan ke arah kamar gadis itu.

Keenan membuka knop pintu kamar Almira perlahan dan dia melihat seorang gadis yang tengah tertidur pulas, dengan selimut yang membaluti seluruh tubuhnya kecuali wajahnya.

Keenan tersenyum kemudian berjalan menuju ke tepi ranjang. Cowok itu memegang dahi Almira dan membuat Almira menggeliat.

"Eh lo mau ngapain?!" sentak Almira.

"E.. Enggak," ujar Keenan gugup.

"Awas lo kalo macem-macem!" ujar Almira ketus sambil memelototkan matanya.

"Enggak aelah," ujar Keenan pasrah.

Almira membenarkan posisi duduknya lalu menyuruh Keenan untuk duduk di tepi ranjang. Posisi mereka saat ini saling berhadapan.

"Al," panggil Keenan sambil menatap lurus ke arah Almira.

Almira masih tak bergeming menunggu kalimat yang akan dilontarkan dari cowok itu.

"Jangan sakit lagi," ujar Keenan menatap lekat manik mata gadis di depanya.

Blush!

Seketika pipi Almira memanas padahal kalimat yang baru saja di lontarkan oleh cowok itu terbilang kalimat yang sederhana.

"Gue ga mau lo kenapa-kenapa,"

"Kejadian kemarin seakan ngebuat gue harus ada di samping lo dan terus ngejagain lo,"

"Jangan pernah tinggalin gue, plis stay with me," Keenan menarik Almira ke dalam pelukanya.

Tubuh Almira seketika menengang. Jantungnya seakan ingin melompat keluar. Ia pun tak tahu harus bersikap bagaimana.

Karena ini untuk pertama kalinya dia berpelukan dengan seorang cowok. Apalagi cowok yang memeluknua adalah most wanted sekolah.

"Ekhm, ini mama bawain makanan sama minuman" ujar Alfina sambil menaruh nampan di atas meja.

Mereka berdua langsung melepas pelukanya lalu saling berpandangan kemudian mengangguk dan tersenyum.

"Iya ma," ujar Almira sambil menghilangkan rasa gugupnya.

"Di makan ya nak Keenan," ucap Alfina .

Keenan tersenyum kikuk. "Iya tan," ujarnya.

Setelah itu mereka berdua hanya diam dengan pemikiran mereka masing-masing. Entah tidak ada topik obrolan atau mereka sedikit canggung untuk memulai obrolan karena kejadian tadi.

ALKENTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang