HALLO
GIMANA KABARNYA? SEHAT SELALU YA!
STAY SAVE, JAGA KEBERSIHAN, DAN JANGAN LUPA BUAT OLAHRAGA, PAKAI MASKER JUGA YA KALAU MAU KELUAR!
SEMOGA SUKA YA SAMA CERITA PERTAMA AUTHOR
ENJOY AJA BACANYA KALAU MAU DAPET FEELNYA OKEE
HAPPY READING!!!
🦋🦋🦋🦋
"KEENAN!"
Terdengar suara bariton yang tiba-tiba mengagetkan Rendy dan Dean, tapi tidak bagi Keenan juga Dimas. Keenan sudah menebak bahwa itu papanya, begitupun Dimas, ia sudah tau jika itu papa Keenan karena ia sekilas melihat kearah pintu, tetapi Dimas tidak memberitahu Keenan. Toh cowok itu tidak akan peduli. Pikirnya.
"Ngapain kamu disini? Ini kelakuan kamu selama disekolah hah!?" pria itu menatap tajam keempat remaja itu terutama anaknya, Keenan.
“Duluan nanti gue nyusul." ucap Keenan tanpa menatap ketiga temannya.
Mereka bertiga hanya mengangguk sekali lalu melenggang keluar dari rooftop meninggalkan dua orang yang sedang bersitegang.
Setelah ketiga teman Keenan meninggalkan rooftop keadaan di ruangan ini sangat mencekam, seperti tidak ada oksigen sama sekali. Bahkan angin pun seperti enggan lewat, tatapan keduanya sangat tajam dan menusuk, tapi Keenan tetap terlihat santai seakan ia tidak melakukan kesalahan apapun.
“Ngapain kesini?"
“Kalau kamu lupa saya ingatkan, saya masih papa kamu Keenan jadi yang sopan sama saya!" ucap Adi tajam.
“Ngapain kesini?"
“Kalau kamu lupa saya ingatkan, saya masih papa kamu Keenan jadi yang sopan sama saya!" ucap Adi tajam.
“Yakin? Apa anda tidak ingat, anda selalu membeda-bedakan antara saya juga Andre?" tukas Keenan.
“Kalau tidak mau dibedakan contoh Andre, dia tidak seperti kamu yang selalu membuat onar, tawuran, melanggar aturan! Lihat Andre apa pernah dia membuat saya malu? Tidak! Andre tidak pernah membuat saya malu tidak seperti kamu!" tandas Adi.
Keenan tersenyum tipis mendengar ucapan yang dilontarkan papanya. “Jika saya membuat anda malu, kenapa anda tidak membunuh saya? Saya diam bukan berarti saya tidak sakit dengan ucapan anda. Tapi saya mencoba tidak peduli dengan semuanya. Saya juga tidak pernah menuntut apapun dari anda, karena saya tau anda akan menolaknya mentah-mentah, apapun yang saya lalukan akan tetap salah dimata anda, apa pernah waktu kecil saya meminta anda mengambil rapor saya? Tidak! Karena waktu itu papa saya sudah tiada bersama mama saya!" hardik Keenan.
Setelah mengucapkan semuanya Keenan melangkahkan kakinya keluar dari rooftop meninggalkan papanya yang membeku karena ucapannya, santai namun menusuk. Adi menunduk mendengar ucapan Keenan yang sangat dalam yang ditujukan untuknya. Air matanya meluruh begitu saja saat melihat bayangan sang istri yang sedang menatapnya kecewa.
"Sayang maafkan aku, aku bodoh telah menyakiti putra kita".batin Adi pilu.
****
BRUK!
Tumpukan buku yang Almira bawa jatuh begitu saja, karena seseorang menabraknya cukup keras yang membuat Almira menggerutu sebal. Udah disuruh ngambil buku sendirian ditabrak pula.
“ADUH," jerit Almira tertahan. “kalau jalan itu pake mata dong, gimana sih, sakit tau!?" amuknya.
Keenan membantu Almira berdiri lalu menyentil kening Almira. “Bodoh, dimana-mana kalau jalan pake kaki,"
KAMU SEDANG MEMBACA
ALKEN
Teen FictionKetidaksengajaan mempertemukan mereka berdua. Pertemuannya dengan gadis begajulan, gadis yang berbeda dari gadis lain. Gadis seperti itu sangat langkah. Dimana gadis lain berlomba-lomba untuk menjadikannya kekasih. Namun, tidak dengan gadis itu. Saa...