Bab 13

2.9K 147 6
                                    

'aku kasih bintang tiga deh ke mantan, walaupun pernah menggoreskan luka, tetapi ia juga pernah menorehkan rasa'
––––––––––––––––––––––
Aku menatap lurus pemandangan yang tersuguh didepanku. Aku tak menyangka lelaki yang selalu membuat ku nyaman, yang selalu membuatku bahagia ternyata main mata di belakang ku. Bukan saja main mata, tapi juga main hati. Awalnya aku iseng-iseng saja mampir ke kafe ini. Karena ngantuk dan suntuk, juga lapar makanya aku niat mampir kesini. Dan ternyata di kafe ini, aku mendapat surprise yang menyakitkan. Aku melihat ia dengan wanita lain, sedang bergurau dan mengelap sisa makanan di pipi gadis itu. Aku mencoba menguatkan hati untuk menghampiri meja lelaki pujaan hati ku, tapi dulu. Sekarang tidak lagi.

"Eh, becanda nya enak kali ya. Sampe ketawa-ketiwi gitu. Aku boleh ikut gabung nggak?" tanya ku dan menarik salah satu kursi yang kosong. Rafael yang menyadari kedatanganku langsung menarik tangannya dari pipi gadis itu.

"Kamu, kok bisa ada disini?" tanya Rafael gugup.

"Iya, aku tadi laper trus mampir dulu deh kesini. Dan plus nya juga, aku dapat surpriseee dari kamu. Makasih ya rafael" ucapku dibuat seakan bahagia.

Gadis yang sedang bersama Rafael terlihat kebingungan melihat aku yang tiba-tiba ganggu acara nge date mereka dan rafael yang terlihat sangat gugup. Karena itu, aku menjelaskan ke gadis itu biar dia tau.

"Aku tau kok, kamu bingung. Kenapa ada acara kek biginian, yang juga aku tiba-tiba ganggu acara nge date kalian. Jadi gini ya cewek manis, aku ini tadi jam 19.30 tadi adalah pacarnya Rafael, iya cowok yang lagi duduk sama kamu berduaan di kafe ini, yang didepan kamu. Dan sekarang, tepat jam 19.50 aku udah jadi mantan dia. Jadi ya kalian bisa bebas, kalau mau jadian abis ini. Tapi aku mau minta izin dulu nih, mau makan bareng kalian, hehehe. Sekali-sekali ganggu orang nge date, ya kan? " aku pun merasa menang dengan tingkah laku ku yang sok tegar. Padahal mah ambyar. Wkwkwkwkkw...  Rafael yang tak berkutik dan gadis yang sedang bersama rafael yang hanya diam, maka aku berkesimpulan kalau mereka ngijinin aku makan bareng mereka.

Aku pesan satu porsi nasi goreng pattaya dan jus jeruk kesukaanku, rafael dan ceweknya hanya mesan nasi goreng biasa. Sepertinya selera makan mereka terganggu gara-gara aku ganggu acara nge date nya. Ya udahlah, masa bodoh. Yang penting aku berhasil balas dendam dan plus perut ku kenyang. Wuahahahha..

Setelah kenyang, aku pun memutuskan untuk pergi begitu saja dan bilang ke mbak-mbak kasir kalau yang bayarin makanan aku tadi adalah cowok yang sedang duduk di kursi nomor 6 dekat jendela. Rafael yang mendengar itu, sontak melihat ke arahku dan aku menyunggingkan senyum kemenangan karena berhasil balas dendam yang kedua kalinya ke Rafael. Mbak-mbak kasir pun mengangguk ke arahku dan aku pun melambaikan tangan kearah muda-mudi yang acara nge date nya aku ganggu. Mampus kelen.

Aku melangkah keluar dari kafe dengan hati yang bercampur aduk, antara senang, kecewa, sedih dan banyak lagi. Mungkin bagi readers yang pernah diselingkuhin atau pun yang pernah ngeciduk cowoknya lagi berduaan dengan wanita lain tau kali ya gimana perasaan Hara saat ini. Jarak kafe tadi dengan kos ku nggak jauh amat, hanya berjarak 100m dari kos, dan aku pun bisa menghemat biaya dengan jalan kaki saja, nggak perlu pesan GOJEK. Sesampainya didepan kamar kos, aku melihat sebuah bunga besar dan sebungkus coklat yang tergeletak tak bertuan di depan pintu kamar ku, karena kamar yang lain sudah pada tutup, maka aku mengambil bunga dan coklat itu dan membawa nya masuk kedalam kamar ku. Ya kali, coklat dan bunga itu dari pengagum rahasiaku, hehehe.

Dari yang ku lihat di film-film, biasanya ada surat yang keselip di sela-sela bunganya, dan karena penasaran juga, maka akupun mencari cari keberadaan surat itu. Dan haap, surat nya ketemu. Aku pun membuka kertas tersebut dan membaca isi dari surat itu.

'Buat kamu perempuan solehah, selalu jaga wudhu' mu dan sholat lima waktu, dari aku, teman barumu'

Setelah membaca isi suratnya, aku mulai berfikir ini dari siapa ya? Tapi apa bunga dan coklatnya salah orang kali ya? Laah kan emang iya, bunga dan coklat nya ada di depan pintu kamar ku, nggak mungkin kan punya orang lain. Dan yang di bilang solehah itu aku? Nggak salah orang kah dia?ah aku aja baru hijrah. Ya udah lah, yang penting coklatnya gratis, soal siapa orang yang ngirim, nanti aja deh aku pikirin. Aku ngantuk, dan aku pun ketiduran dengan memeluk bunga yang tak bertuan.
😴😴😴😴

Akhirnya, setelah sekian lama aku pun up. Ternyata hara itu dah ada pacarnya ges, tapi dah jadi mantan. O iya, perihal bunga tadi kira-kira dari siapa ya?

Hayoo yang kepo, baca terus ya sampai chapter-chapter berikutnya yaa. Disana ada jawabannya loh. Hehehe

Presiden Mahasiswa [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang