Bab 10

3.2K 124 1
                                    

Hari senin telah tiba, dan aktifitas perkuliahan pun dimulai. Sama seperti Hara, perubahan demi perubahan yang ada pada dirinya, dimulai di hari ini, hari senin. Hara yang belum terbiasa dengan pakaian syar'i, memilih mengenakan masker agar teman-teman jurusan tidak sepenuhnya mengenali kalau yang mengenakan pakaian syar'i itu adalah dia. Soalnya, Hara nggak bakalan kebayang gimana respon teman-teman dia nantinya, melihat Hara yang dulunya pakaiannya  modis-modis, sekarang berganti jadi pake baju syar'i.

'Duh gimana nih, teman-teman pada ngenalin aku nggak ya pake baju beginian?' pikiran Hara tak bisa diam dan selalu memikirkan apa yang terjadi nantinya, kalau teman-temannya pada sadar kalau yang sekarang yang lagi pake baju syar'i ini Hara. Huaaaa maamaa tolongin Hara.

Karena sebentar lagi jadwal kuliah akan dimulai, Hara pun memilih tempat duduk yang di tengah dan terletak paling pojok. Semua teman-teman  yang mata kuliah nya sama dengannya  sekarang ini, sudah pada mulai berdatangan dan memilih duduk di tempat yang mereka inginkan.

Sekarang jam menunjukkan jam 10.20 dan ini sudah lewat dari jadwal yang telah ditentukan, namun dosen yang masuk untuk ngajar hari ini di kelas Hara belum juga ada tanda-tanda sampai di kelas Hara. Biasanya, Hara yang paling nyinyir ngingetin komting (ketua kelas) buat nge chat bapak/ibu yang belum datang, mana tau ibu dan bapak nya lupa atau memang nggak sempat hadir hari ini, dan jadwal perkuliahan pun ditiadakan. Tapi sekarang istilahnya Hara lagi ngumpet, hara nggak mau teman-teman menyadari keberadaannya, yaaa pengen jadi ghaib dulu laa dia sampe Hara yakin buat pake baju-baju syar'i.

"Permisi maaf, saya mau nanya komting kelas ini siapa ya?" tanya kakak tingkat Hara yang kebetulan ngulang mata kuliah  ini. Dan Hara pun  melihat sekeliling, berharap tidak ada orang yang mendengar suaranya ketika dia ngejawab pertanyaan kakak itu.

"Komting kelasnya Farhan kak. Dia yang lagi duduk di sudut depan pakai baju kotak-kotak warna merah maroon, dan yang lagi make headset" jawab Hara kepada kakak yang bertanya kepadanya tadi.

"Oh oke dek, makasih ya" Hara menangkap cara kakak itu melihat kepadanya,yang menatap Hara dengan raut wajah aneh. Yaa masa bodoh la, yang penting teman-temannya nggak tau kalau ini adalah Hara. Hehehe.

000

Farhan yang didatangi si kakak kelas, langsung mengangguk dan menelpon dosen mata kuliah Perpajakan. Entah apa yang dikatakan dosen tersebut kepada farhan, yang pasti farhan hanya angguk - angguk dan geleng - geleng kepala. Kayaknya dosen nya lagi ngedengerin DJ kali ya ke si farhan. Dan setelah itu, farhan pun menutup telfonnya.

"Assalamualaikum teman-teman, akak-akak dan abang-abang semua. Saya cuma mau ngasih tahu, kalau sekarang jadwal perkuliahan ditiadakan karena Bu Siska lagi jadwal di luar kota" dan tau aja lah ya, gimana reaksi dari teman-teman sekelas kalau mendengar dosen tidak masuk kelas hari ini. Tapi siap-siap saja, libur kalian akan diganggu dengan adanya jadwal pengganti.

Hara langsung mengambil tas dan segera berjalan keluar, tujuannya hanya satu, yaitu perpustakaan. Tapi dia baru ingat, kalau abang gubernur kemaren chat Hara untuk ketemuan dengan Hara. 'Abang gubernur nih nyusahin banget deh, ngajak ketemuan segala, telfonan kan bisa. Perutku lapar lagi.'

'cring, cring'
Handphone Hara berbunyi, dan nama yang tertera disana 'Gubernur is calling'
Tanpa berfikir panjang, Hara langsung mengangkat telfon dari abang gubernur.
'assalamualaikum Hara. Kita ketemuan sekarang, ada hal yang mau saya omongin sama kamu. Saya tunggu kamu di PKM. Jangan lelet'

'waalaikumsalam bang. Iya saya kesana sekarang bang.'

'oke, hati-hati'

'Ni si abang gubernur kenapa perhatian kali ya, sampe nyebut hati-hati segala. Kesambet apaan dah si abang.'

Setelah sampai di PKM, Hara mencari keberadaan si abang gubernur. Dan akhirnya dia melihat si abang gubernur yang lagi duduk di motor NMAX nya. Hara langsung menghampiri si abang, dan dia melihat raut bingung dari wajah bang gubernur. Hara pun  membuka masker ku, dan abang gubernur langsung mengubah ekspresi bingungnya ke ekspresi sebelumnya, ekspresi andalan si abang, cool face.

"Kok lama banget, kan saya bilang jangan lelet. Perempuan emang kayak gitu ya, suka lelet." lah si abang, si Hara baru saja nyampe langsung dinyinyirin.

"Bukan gitu bang, angkotnya agak lama bang, soalnya dia lagi cari-cari penumpang" jawab Hara dengan jujur.

"Kan kamu bisa telfon saya, buat jemput kamu" si abang gubernur menatap Hara masih dengan tatapan dinginnya, dan entah kenapa aku merasakan hangat menjalar diwajahku, bisa ku pastiin nih, pipi ku sekarang udah merona.

"Kok kamu blushing gitu? Jangan baper sama kata-kata saya tadi. Saya ke setiap anggota emang kayak gitu" Hara yang lagi merona, langsung salah tingkah dengan jawaban si abang, duh kecewa ini😭😭😭.

Si abang gubernur menghidupkan mesin motornya, dan melihat ke arah Hara. Hara yang bingung hanya memilih berdiri dan tak bergeming sekalipun.

"Kamu mau berdiri terus disana? Ayok ikut saya. Temenin saya cari makan" Hara yang mendengar penuturan dari gubernur pun melongo dengan ajakan si abang gubernur. 'kok sikap abang gubernur baik gini. Tumben-tumbenan banget ya ampuuun.' Hara pun mengiyakan ajakan abang gubernur, mana tau makan gratis gitu, ditraktir sama si abang.


Yeaaay, akhirnya update lagi. Terus pantengin wattpad aku ya guuyss. InsyaAllah selama puasa, aku update terus kok. Hehehe

Hayo loooo, Menurut kalian siapa nih yang lagi ngikutin mereka?

Jangan lupa vote ya guys. Tencuuu😘😘😘❤️❤️. InsyaAllah besok aku bakalan update lagi.

Presiden Mahasiswa [COMPLETED] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang