Tujuan awalku dateng ke Indonesia, tidak lain yaitu untuk menemui Vani.
Aku merasa bersalah memang, telah meninggalkannya.
Padahal, waktu itu kami pernah berjanji untuk terus bersama dan tidak menjauh...
Tapi, papa menyuruhku untuk sekolah disana.
Aku menurutinya dan meninggalkan Vanilla, juga mamaku di Indonesia.
Saat aku akan naik ke kelas 12, aku membujuk papa untuk menuruti keinginanku bersekolah di Indonesia lagi.
Aku pernah meminta pada papa waktu aku mau naik ke SMA. Namun papa menolak, dan memintaku untuk lulus dan kuliah disini...
Aku pikir papa egois.
Aku meminta mama untuk membujuk papa, agar mau memulangkan aku ke Indonesia.
Aku rindu mamaku disana,
Juga teman lamaku.
Aku tidak tahu apa yang terjadi, namun yang pasti, aku mengalami gangguan pada ingatanku.
Bukan amnesia, tapi semacamnya...
Aku tidak bisa mengenali wajah banyak orang disana.
Aku selalu menyimpan foto mama dan papa di dompetku.
Namun tidak satupun foto Vanilla ku punya...
Aku sangat tidak ingat bagaimana rupanya, bagaimana wajahnya...
Seiring waktu, semuanya memudar.
Saat papa menuruti keinginanku untuk mengakhiri tahun terakhir masa sekolah ku di Indonesia, aku merasa sangat beruntung dan bahagia.
Meskipun papa sibuk, sepertinya papa mau mengerti perasaanku, dan apa yang ku inginkan...
Saat aku kembali ke Indonesia, mama mencarikan sebuah rumah juga sekolah yang berada di Jakarta.
Mama menyewa rumah tersebut, agar bisa ia dan aku tinggali...
Sesampainya aku di Indonesia dan bertemu mama, separuh keinginanku sudah kugapai.
Namun separuhnya justru belum...
Aku datang kesekolah baruku, berharap semua orang akan menyambutku dengan ramah.
Aku suka memakai bahasa Indonesia, tentunya aku lancar. Karna sejak usia 5 tahun aku sudah dibesarkan di sini...
Saat disekolah, aku disambut hangat oleh semua orang. Baik guru, teman sekelas, juga siswa-siswi diluar kelas.
Aku ganteng, aku ngaku
Lalu aku duduk disebuah kursi paling belakang. Sebenarnya aku tidak menyukainya, tapi tiada tempat lagi...
Tak sengaja, kutatap gadis disebelahku.
Sepertinya ia memperhatikanku sejak tadi.
Tapi hanya ia yang melihatku dengan tatapan berbeda.
Ia menatapku, namun seperti tidak mau ditatap balik olehku...
KAMU SEDANG MEMBACA
Fanboy >> Straykids
Fanfiction"kata mamah ayen, lebih baik berdo'a daripada berdo'i" -jeongin Anak nyasar 9 ver. [bahasa kasar, non-baku]