04. Mungkin kau dan aku sudah gila

1.4K 187 48
                                    

Jerry's

"Kamu!" Pekikku saat tahu siapa yang muncul dibalik kegelapan.

"Iya... ini aku" jawabnya dengan senyum yang tak bisa kuartikan apa maknanya.

"Gimana bisa kamu disini?" Tanyaku seperti orang bodoh.

"Ingin bertemu denganmu? Mungkin?"

Jawabannya justru membuatku bertanya-tanya.

Bukankah malam itu dia sedang mabuk?

Lalu bagaimana dia bisa mengingatku?

"Kamu... mungkin bertanya-tanya kenapa aku bisa mengingatmu" jawabnya lagi sembari tersenyum. Bukan senyum ramah ataupun senyum bersahabat. Tetapi senyum meremehkan.

Sial. Wanita ini kenapa bisa dengan begitu mudahnya membaca pikiranku.

"Dimana Bos Helen?" Potongku cepat. Aku tidak ingin terlalu lama berbasa-basi dengannya.

"Helen? Dia sedang pergi ke luar kota. Mungkin lusa baru kembali"

Aku menghela nafas panjang. Lagi-lagi rupanya ketidakberuntungan menghampiriku. Seperti tanpa lelah mengganggu.

"Kalau begitu, saya permisi"

Jika tidak ada Helen lalu untuk apa aku disini? Lebih baik aku segera pergi, sebelum wanita pemabuk di hadapanku ini menyusahkanku lagi.

"Tunggu..." panggilnya yang membuat bulu kudukku meremang.

Tiba-tiba saja ingatan akan malam itu kembali muncul dalam pikiranku. Bagaimana ia menyentuhku dan memelukku erat tanpa mau melepaskan. Membuat kedua pipiku memanas. Untung saja keadaan ruangan ini gelap.

"Kamu butuh bantuan? Aku bisa membantumu"

Aku menggeleng, berusaha menolaknya dengan halus, "Tidak, terima kasih"

"Kamu yakin? Menunggu Helen tidak akan menyelesaikan masalahmu"

Benar juga. Lalu apa yang bisa kuharapkan jika tenggat waktu untuk membayar semua hutangku semakin dekat? Menunggu Helen pun tidak bisa karena ia baru kembali lusa. Selain wanita ini, sejujurnya aku tidak punya pilihan lain.

Entah dapat keberanian darimana, aku justru mengutarakannya.

"Kamu sungguh-sungguh dengan tawaranmu?"

"Tentu... asal kamu mau menerima syarat dariku"

Untuk yang kesekian kalinya, ia tersenyum padaku. Senyum yang aku tahu dengan pasti akan membawaku ke dalam masalah lain.






***





Jerry's

Sera... wanita gila yang menawarkan bantuan padaku dengan syarat yang sama gilanya dengan dirinya.

Bagaimana bisa dia menyuruhku untuk menjadi miliknya?

Aku bukanlah barang yang bisa dibeli, dijual, dilelang, ataupun dibuang sesuka hatinya.

Lalu dengan dasar apa, ia ingin membeliku?

Apakah ia terlalu bosan sehingga ingin menghabiskan uangnya hanya untuk menjadikan aku bonekanya?

Apa yang sebenarnya ada dalam otak cantiknya itu?

Ah tidak! Bahkan aku sudah sama gilanya saat mengatakan otak tanpa isinya itu dengan sebutan cantik!

Tentu saja tawaran gilanya aku tolak.

Aku mengambil tasku di dalam loker dan seketika teringat kalung yang kutemukan.

YOURS [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang