11. Kesalahan atau pelampiasan

1.2K 179 26
                                    

Mature content 18++++++
Please be wise :'
Hujat dan makasihnya belakangan aja.


Sera's

Dugaanku salah.

Kupikir, aku bisa tenang setelah Sindy mengiyakan kesepakatan kami.

Tapi nyatanya aku salah.

Dengan bodohnya aku percaya pada gadis itu, hingga sebuah kenyataan kembali menghantamku. Bahkan kali ini jauh lebih menyakitkan.

Kevin, satu-satunya orang kepercayaanku mengirimi sebuah pesan. Anak buahnya memberi kabar bahwa mereka melihat Sindy bertemu dengan Rey di sebuah rumah yang aku sendiri tidak pernah tahu keberadaannya.

Bagai disambar petir tak kasat mata. Aku bahkan langsung menjatuhkan ponsel yang berada dalam genggaman dan mencengkeram meja sekuat-kuatnya. Pikiran buruk jelas sudah menguasaiku. Aku benar-benar takut. Untuk apa Rey bertemu dengan Sindy di tempat itu?

Tanpa pikir panjang, aku segera pulang,  meninggalkan janji meeting dan makan malam dengan klien yang seharusnya kuhadiri. Persetan dengan itu semua! Rumah tanggaku sedang diambang kehancuran! Aku harus kembali dan memastikannya sendiri.

Aku pun bergegas menuju alamat yang Kevin kirimkan. Ia menawarkan diri untuk menemaniku karena merasa khawatir, tapi kutolak karena tidak ingin lagi-lagi merepotkannya.

Sumpah demi Tuhan! Demi apapun! Semoga tidak terjadi hal-hal yang tidak kuinginkan!

Sampai di rumah dengan alamat yang kutuju, tampak sepi dan tenang dari luar.

Ketika aku mengetuknya berkali-kali, tidak ada jawaban. Pikiran buruk semakin menghantuiku karena mobil Rey memang masih di sana. Tidak mungkin jika keduanya tidak berada di dalam.

Sedikit kelegaan pun kurasakan saat mengetahui bahwa pintu rumah itu tidak dikunci. Meski ketakutan pun perlahan menjalariku setelahnya.

Aku mengamati sekitar, rasanya sepi, tidak ada suara sedikitpun. Hingga pada detik berikutnya, terdengar suara lenguhan yang membuatku langsung berkeringat dingin.

Mungkinkah?

Aku bergegas menuju sumber suara dan sungguh apa yang kulihat saat itu dengan mata kepalaku sendiri, membuat hatiku hancur kesekian kalinya.

Rey dan Sindy sedang...

Bahkan aku tidak sanggup berkata-kata lagi. Seharusnya aku marah, tapi hanya tangisan yang keluar dariku.

Hidupku hancur hanya dalam hitungan detik.

Aku tidak percaya bahwa gadis itu, terlebih Rey sudah membohongiku. Bagaimana bisa Rey melakukan ini padaku? Dia bilang tidak akan pernah menyakitiku, tapi apa? Kebohongan ini adalah luka yang pertama kali ia torehkan dan tidak akan pernah aku lupakan seumur hidupku. Kepercayaan itu hilang sudah. Rasanya sakit sekali, bagai dihujam belati berkali-kali.

Rey dan Sindy yang menyadari bahwa aku menyaksikan keduanya sedang menghabiskan malam panas dengan suara lenguhan dan erangan memenuhi ruangan, sontak menghentikan apa yang sedang mereka lakukan.

Keduanya terkejut, terlebih Rey yang sudah bangkit dan kembali memakai pakaiannya. Berusaha menghampiriku untuk menjelaskan.

Dan gadis... ah wanita itu, segera menutupi tubuhnya yang telanjang bulat dengan selimut dan menatapku penuh ketakutan.

"Kamu! Bajingan!" Hanya itu yang keluar dari mulutku dan segera pergi dari sana. Aku sudah tidak kuat. Meski Rey berusaha menghentikanku, genggamannya segera kutepis.

Semenjak saat itulah, aku pergi dari rumah dan memilih tinggal di apartemen. Meninggalkan Rey yang selalu berusaha memintaku kembali dan bahkan meminta maaf berkali-kali atas kejadian malam itu.

YOURS [Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang