Seorang transmigran asal Indonesia yang bernama Parveen Qasrina Tsabitah, harus dikejutkan oleh keuangannya yang cukup menipis untuk melanjutkan hidup di negeri orang. Bersama adiknya yang berusia lima tahun, Erina Zakiyah. Ia harus mati-matian menc...
Setelah perdebatan panjang yang akhirnya Fairel-lah pemenang atas perdebatan dengan posisinya menjadi bos besar Parveen. Tentu saja wanita berwajah imut itu awalnya bersikeras untuk pulang sendiri, tetapi berkat sikap arogan dan otoriter Fairel yang dengan tidak sopan mengatasnamakannya dengan pekerjaan.
Seiring mobil putih itu membelah jalanan, bibir Parveen mengerucut kesal. Alisnya pun menukik kesal sembari menatap ke arah luar kaca mobil. Sementara Fairel yang tak ingin ambil pusing pun lebih memilih tidak memperdulikannya.
Jalan-jalan terlihat lenggang daripada biasanya. Hal yang menjadi pemandangan tersendiri bagi Parveen. Jika berada di Jakarta ia akan disuguhi pemandangan macetnya jalan ibukota, sangat berbeda dengan di Shanghai yang diisi gedung-gedung pencakar langit berbahan kaca.
Hal yang menjadi ciri khas kota Shanghai adalah Shanghai Tower atau Shànghǎi Zhōngxīn Dàshà yang secara harfiah berarti Shanghai Central Tower. Sebuah gedung pencakar langit supertinggi yang sedang dibangun di Lujiazui, Pudong, Shanghai. Dirancang oleh seorang Gensler. Gedung ini merupakan yang tertinggi di antara tiga gedung supertinggi di Pudong; dua lainnya adalah Jin Mao Tower dan Shanghai World Financial Center. Setelah selesai pada tahun 2014. Gedung ini akan berdiri setinggi 632 meter (2073 ft) dengan 121 lantai dan luas total 380000 m2 (4090000 sq ft).
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Saat tutup atap pada bulan Agustus 2013, Shanghai Tower menjadi bangunan tertinggi di Cina dan tertinggi kedua di dunia setelah Burj Khalifa di Dubai. Shanghai Tower juga merupakan struktur tertinggi di Cina, mengalahkan Canton Tower (600-meter (2000 ft)) di Guangzhou. Tinggi menara ini akan dikalahkan oleh Sky City di Changsha yang rencananya dibangun sampai 838 m (2749 ft) setelah selesai tahun 2014.
Itu adalah sekilas penjelasan yang Parveen dapatkan ketika terus menatap bangunan supertinggi tersebut. Nyatanya memang Fairel sejak tadi mengikuti arah pemandangan Parveen yang berbinar-binar kala menatap Shanghai Central Tower. Gedung itu nampak berkilauan dengan cahaya matahari yang menyinari hingga puncaknya.
"Kakak tahu banyak ya tentang negara ini," kata Parveen menatap Fairel berbinar. Mata kecil itu berkelip-kelip lucu.
Fairel tertawa pelan menanggapi perkataan Parveen. Jelaslah ia tahu banyak tentang negara ini. Sebab, sudah lama sekali diriya tinggal di sini, kalau tidak tahu pasti akan dibuat malu oleh Daiyan. Satu-satunya makhluk dengan radar sok tahu paling tinggi.
Lagi-lagi Parveen berdecak kagum pada sekeliling jalanan yang tampak lenggang padahal hari mulai menggelap. Pertanda hari mulai memasuki malam.
"Kakak awal ke sini gimana?" tanya Parveen bersemangat. Ia ingin sekali mendengar cerita dari bos besarnya itu.
"Ya nggak gimana-gimana. Emang menurut lo gimana?" tanya Fairel balik. Sepertinya hari ini lelaki itu lebih banyak tersenyum dan tertawa daripada biasanya.
"Gimana, ya?" gumam Parveen sambil mengetuk-ngetuk jari telunjuknya di depan dagu. Bibir kecil nan tipisnya memilin dalam sembari menatap langit-langit mobil untuk berpikir keras.
