Awalnya Fairel pikir ini adalah akhir dari kehidupannya, ternyata salah. Setelah dinyatakan tak bernyawa tadi, Parveen tiba-tiba saja mengembuskan napasnya kembali. Hal yang tidak pernah terduga oleh para medis. Apalagi bangkitnya Parveen yang jelas-jelas sudah dinyatakan meninggal beberapa jam yang lalu, dan hampir saja dipindahkan ke dalam ruang mayat.
Namun, gadis mungil yang tampak pucat itu nampak kembali segar. Entah apa yang terjadi di bawah alam sadar tadi hingga Parveen tersadar kembali.
"Ve," panggil Fairel pelan. Senyum menawannya pun tak dapat disembunyikan lagi.
Perlahan mata Parveen terbuka sempurna. Hal yang menjadi pandangan pertamanya adalah senyum Fairel yang sangat menawan. Namun, ia tak lantas langsung membalas senyuman itu, melainkan mengerutkan dahinya bingung.
"Siapa?" tanya Parveen berusaha menjauhkan tubuhnya dari Fairel. Sebab, jarak antara wajah mereka sangatlah dekat, bahkan hampir saja hidung mungilnya bersentuhan.
"Lo lupa sama gue? Gue Fairel bos lo," jawab Fairel sedikit bingung.
Parveen menggeleng pelan. "Aku masih sekolah, belum kerja."
Kali ini Fairel semakin bingung dengan ucapan Parveen. Bagaimana bisa gadis ini melupakan semua ingatannya, dan mengaku masih menjalani sekolah. Lantas yang membawa lamaran ke ruangannya itu siapa?
Perlahan Parveen menyadari bahwa dirinya bukanlah berada di Indonesia. Ya, Parveen sangat ingat itu. Sebab, beberapa kali ia sempat menghabiskan waktu bersama adiknya ketika liburan tiba. Dan yang menjadi tujuan utamanya adalah Cina.
"Kenapa aku ada di sini, Paman?" tanya Parveen polos.
Fairel menatap Parveen tidak percaya. Apa katanya tadi? Paman? Sejak kapan ia dipanggil paman seperti ini? Bukan, ia rasa Parveen betul-betul melupakan siapa dirinya.
"Nama kamu siapa?"
"Parveen."
"Tinggal di mana?"
"Indonesia."
"Kenapa bisa ada di sini?"
"Liburan."
"Sama siapa?"
"Erina."
"Orangtua kamu di mana?"
"Beijing."
"Kamu benar-benar tidak ingat saya?"
"Tidak."
Fairel tidak bisa menyembunyikan rasa gemasnya lagi. Ia mengetatkan rahangnya sambil berusaha menetralkan emosinya. Bagaimana bisa Parveen selalu menyebalkan walaupun sedang hilang ingatan seperti ini?
***
Berita hilang ingatan Parveen pun beredar seisi kantor. Banyak desas-desus mengatakan bahwa arwah Parveen sedang tersesat, tetapi ada pula yang mengatakan bahwa ini adalah kepribadian Parveen yang sebenarnya.
Banyak istilah kepribadian ganda di seluruh penjuru dunia. Bahkan hal yang tidak masuk akal pun mulai dikaitkan.
"Yan, itu serius Parveen tiba-tiba lupa?" tanya Valeeqa sambil meneliti satu per satu pekerjaannya.
Daiyan mengangguk kaku. Tentu saja ia sedikit tidak percaya dengan perkataan para karyawannya, tetapi setelah mendapat kepastian dari Fairel, akhirnya ia sadar bahwa ini benar-benar asli.
Namun, yang membuatnya tidak habis pikir adalah bagaimana bisa seorang yang hampir mati, lalu hidup kembali dengan ingatan yang berbeda?
"Kok gue nggak percaya, ya?" gumam Valeeqa pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
My Answer
RomanceSeorang transmigran asal Indonesia yang bernama Parveen Qasrina Tsabitah, harus dikejutkan oleh keuangannya yang cukup menipis untuk melanjutkan hidup di negeri orang. Bersama adiknya yang berusia lima tahun, Erina Zakiyah. Ia harus mati-matian menc...