prolog

215 40 41
                                    

Happy reading!

Bel pulang sekolah sudah bergema seantero SMA Gemilang. Vassa yang sudah keluar kelas langsung berlari mencari sahabatnya yang memang berbeda kelas dengannya.

"Resa!" panggil Vassa kala melihat orang yang dicarinya tengah berjalan santai kearah gerbang sekolah, sedangkan sang empu nama yang merasa terpanggil langsung menoleh kebelakang sebagai jawaban.

"Lo temenin gua, ya?" pinta Vassa seraya mensejajarkan langkah kakinya dengan Resa.

"Emangnya mau kemana?" tanya Resa menolehkan kepalanya guna melihat wajah sang sahabat.

"Ke supermarket. Tadi pas istirahat, Mama nitip bahan dapur," jelas Vassa.

"Oh, yaudah."

Keduanya pun langsung melangkahkan kaki mereka ke arah supermarket dekat sekolah yang hanya berjarak beberapa meter.

Sesampainya di tempat tujuan, mereka langsung memilih dan mengambil pesanan yang di titipkan mama Vassa, dan berjalan ke arah kasir saat semua pesanan sudah diambil.

Namun, baru beberapa langkah mereka berjalan, tiba-tiba saja seorang lelaki --yang sepertinya satu sekolah dengan mereka-- menabrak pundak Vassa cukup kencang.

"Aww!" ringis Vassa saat bertabrakan dengan lelaki itu hingga membuatnya terjengkang.

Lelaki yang menabrak Vassa tadi segera berjongkok di hadapan gadis berkuncir kuda tersebut dan meminta maaf sembari membantunya berdiri.

"Lo gak pa-pa?" tanya lelaki itu sambil menunjukan raut wajah khawatirnya.

Vassa yang tadinya berniat memaki pemuda di hadapannya ini, urung saat melihat wajah familiar lelaki tersebut.

"I-iya gue gak pa-pa," gugup Vassa.

Lelaki itu tersenyum manis, dan mengulurkan tangannya.

"Kenalin, nama gue Racelio Alaskan. Panggil aja Askan," ucap Askan, cowok yang lumayan terkenal di SMA mereka.

"Gua Vassa Apritaqila, dan ini sahabat gua, Resa Anintaela," jawab Vassa dan membalas uluran tangan Askan, sedangkan Resa, ia hanya membalasnya dengan senyum
canggung.

"Mirip, ya, nama kalian."

"Iya, soalnya ortu kita dulu deket, hamilnya juga barengan, jadi ngasih nama anaknya juga pengen samaan," jelas Resa.

Askan mangut-mangut, mengerti.

"Hmm, kalau gitu gue duluan ya? Temen yang lain udah pada nunggu soalnya. BTW, kita satu sekolah, kan? Sampai ketemu di sekolah besok." Tanpa menunggu balasan dari kedua orang di hadapannya. Askan langsung berlari meninggalkan supermarket sambil melambaikan tangannya, tidak lupa dengan senyum sinis yang terpampang di wajahnya.

"Res! lo liat, kan, tadi? Ya ampun, Askan ganteng banget!" Vassa berucap dengan histeris saat punggung Askan sudah menghilang dari pandangan mereka.

"Iya." Seperti biasa, Resa hanya akan mengiyakan saja saat sifat aneh Vassa keluar apabila melihat cogan sedikit saja.

"Lo tau, kan, siapa dia? Askan, seorang yang tampan, baik, dan pintar. Emang gak se-famous itu, sih, tapi dia cukup terkenal, lho! Dan, barusan gua bicara sama dia, Res!" teriak Vassa, mengabaikan seisi supermarket yang sudah menatap mareka berdua dengan tatapan aneh dan risih.

Resa yang menyadari semua tatapan itu, langsung tersenyum canggung seraya meminta maaf. Menarik tangan Vassa kearah kasir untuk membayar belanjaan mereka, dan bergegas pulang sebelum Vassa semakin menggila disana.

Memang, semenjak kedua orang tua Resa meninggal akibat kecelakaan, ia di rawat oleh sahabat kedua orang tuanya yang tak lain dan tak bukan adalah orang tua Vassa.

Ia biasa memanggil orang tua Vassa dengan panggilan Tante Laras dan Om Vian. Semua kebutuhan hidupnya di penuhi oleh kedua orang tua Vassa yang di mana Om Vian adalah pemilik perusahaan ternama di Indonesia.

Dan pemuda bernama Askan tadi. Entah mengapa, Resa melihat Askan tersenyum sinis tadi. Apa ia salah lihat? Ah, semoga saja, iya.

🍃🍃🍃

Tbc

Hola guyssss! Kita ketemu lagiiiiiii.

Pendek dulu ya. Kita ceritain awal mula pertemuan mereka dulu. Kasi yang manis-manis dulu😆

BTW, siapa disini yang kayak Vassa, tiap liat cogan dikit langsung histeris?😂

Gimana ni awalnya? Ini masih permulaan lho ya. Jadi, ikutin terus ceritanya. Karena akan banyak kejutan yang menunggu kamu di depan sana:) And ..., don't lupa masukin ke reading list kalian yaaaa.

Cerita ini hanya khayalan author ya gaes. Jadi, kalau ada kesamaan latar, tokoh, dan alur, mohon dimaafkan ya😇

Ayo Vomentnya qq 😁 kasih saran atau keritik juga gapapa, diterima dengan senang hati malah😉

Keep waiting✌see you

Struggle✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang