I'll be there for you

66 4 0
                                    

"Aera~yaa"

Suaranya berisik terdengar begitu pintu ruang rawat Aera terbuka, menampakkan tiga wajah temannya. Seoyun langsung berlari menghampiri ranjang Aera dan menghampur kepelukan gadis itu, diikuti Eunjung dan Dikey yang membawa sebuket buah-buahan.

"Akhh" Aera mengaduh sakit karena Seoyun sedikit terlalu kencang memeluk dirinya hingga menekan luka bekas operasinya, mendengar Aera kesakitan Seoyun langsung melepas pelukannya

"Apa aku menyakitimu?" tanya Seoyun panik

"Anniya, hanya sedikit, tidak masalah" jawab Aera

"Apa sangat sakit?" tanya Eunjung

"Sudah membaik" jawab Aera

"Syukurlah, Aera~ya, maafkan kami karena baru bisa kesini" kata Dikey

"Gwenchana, santai saja aku sudah baik-baik saja kog" jawab Aera

Ketiganya tersenyum mendengar penuturan Aera,

"Oh, kalian datang?" tanya Yesung yang baru keluar dari kamar mandi

"Annyeong hyung, eo baru saja" jawab Dikey

"Duduklah" kata Yesung, ketiga orang itu menurut, lalu duduk di sofa besar  depan ranjang Aera diikuti Yesung

Kelima orang disana mengobrol santai sambil sesekali bercanda, Seoyun juga mengupas beberapa buah lalu memberikannya pada Aera.

Pintu ruang itu kembali terbuka, ada Jungsoo masuk bersama Heechul lalu tanpa basa-basi langsung merebahkan diri mereka di bagian sofa yang tersisa.

"Bagaimana hyung?" tanya Yesung,

Jungsoo dan Heechul memang yang mengurus semua hal tentang kecelakaan Aera kemarin

"Pelakunya ketemu, tapi hanya satu orang yang menembak Aera" jawab Jungsoo

"Sayangnya dia bungkam soal apa motif tindakannya, dan memilih dihukum sendirian" lanjutnya lalu menghela napas panjang

"Seingatku pelakunya lebih dari satu" sahut Aera

"Memang, tapi pelaku yang tertangkap benar-benar memilih bungkam, sama sekali tak mau memberi informasi" jelas Heechul

Yesung hanya diam tak bergeming, pikirannya kembali melayang, satu nama benar-benar mengganggu dirinya, siapa lagi kalau bukan wanita gila Ellena. Lagi-lagi rasa bersalah membayangi hatinya, jika benar orang itu yang mencelakai Aera, berarti itu juga karena dirinya.

..

.

..

      
       Semilir angin malam terasa membelai lembut pipi mulus seorang gadis yang kini tengah duduk dikursi roda sambil menatap indahnya langit malam dibalkon ruang rawatnya. Ini adalah kali pertama, setelah kejadian beberapa hari yang lalu, yang membuat dirinya hanya bisa duduk dan tertidur diranjang putih rumah sakit, dengan selang infus yang selalu menempel erat ditangannya.

Udara semakin dingin, saat sebuah lengan dengan nyaman mengalung dilehernya dari belakang, lengan yang sangat dia kenal dengan aroma parfum yang khas, milik siapa lagi kalau bukan kekasihnya.

Mereka terdiam dalam posisi itu, sama-sama menikmati pemandangan langit malam ini, sangat indah apalagi ditambah suara samar desiran angin yang membuat suasana malam semakin lengkap.

Here I am {Yesung}Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang