10. The Truth Revealed

457 42 0
                                    

Davis terdiam dan menatap minuman di depannya. Lagi-lagi ia melampiaskan semuanya pada alkohol. Ia rasa inilah awal mula semua kesalahpahaman itu terjadi.

"Mending lo bilang sendiri deh ke Nat, Vis. Gue cuma dapat respon biasa. Gue juga udah gak bisa hubungin dia lagi. Mana gue harus pulang ke Kanada."

Davis teringat ucapan Arka kala itu.

"Gue yakin kalau lo bilang langsung dia bakalan terima lo lagi. Nat mungkin cuma perlu waktu untuk berpikir. Kepergian lo sangat berat buat Nat, Vis. Gue sendiri yang saksikan dan Tania juga cerita ke gue. Nat patah hati berat."

Di sinilah kesalah yang ia buat. Ia langsung menyimpulkan bahwa Nat tak mencintainya lagi. Padahal seperti kata Arka, Nat perlu waktu untuk berpikir. Nyatanya Nat masih mencintainya dan bahkan menyusulnya hingga ke Kalifornia. Namun apa yang ia dapat? Ia malah mendapatkan hantaman besar.

Davis malah mencium Anggi untuk melampiaskan kesedihannya karena ia tahu Anggi mencintainya.

Davis tiba-tiba mengambil ponselnya dan menelpon seseorang. Tidak perlu waktu lama bagi orang itu untuk mengangkatnya.

"Halo Vis?"

"Tania... gue mau nanya." Ucap Davis yang masih sadar karena belum banyak minum.

"Apaan?"

"Apa yang terjadi pada Nat setelah putus dari gue?"

"..." Belum ada jawaban dari seberang sana.

"Kenapa lo baru tanya sekarang?" Ada nada kekecewaan dari suara Tania.

"Gue..." Belum sempat Davis menjawab, Tania sudah melanjutkan.

"Dia patah hati berat. Gak nafsu makan. Gak mau kemana-mana. Mungkin hampir gila. Dia... cinta mati sama lo."

"Tapi lo malah ninggalin dia. Dia trauma Vis. Dia lihat rumah tangga orangtuanya yang berantakan dan itu menjadi patokan percintaannya selama ini. Inilah alasan kenapa dia gak mau LDR. Ayahnya meninggalkan mereka setelah bekerja di Kanada. Ayahnya memilih bersama wanita lain yang menurutnya lebih menarik dibanding bersama anak dan istri yang sudah mendukungnya sejak nol." Jelas Tania panjang lebar.

"Kenapa lo nanya gini Vis?"

"Gue... udah menyakiti dia sedemikian rupa ya." Kata Davis tak jelas.

"Apaan sih lo Vis?" Sambungan panggilan terhenti karena Davis mematikan telponnya. Ia juga mematikan ponselnya. Davis menangisi kesalahannya.

Davis menyadari kalau membenci Nat adalah kesalahan paling besarnya. Ia salah karena tak berusaha mencari Nat dan malah menghakiminya. Nasi telah menjadi bubur, Nat sudah sangat membencinya sebagai balasan kebencian Davis pula.

...

Arka berkali-kali menghubungi Davis. Ia juga menghubungi Nat. Niat awal ingin meminta penjelasan masalah tadi malam lebih mendetail namun malah berubah menjadi mencari keduanya. Keduanya tidak pulang-pulang hingga malam harinya. Bahkan ini sudah larut.

Arka mencari Davis juga karena ia perlu berbicara. Ia sudah menemui Tania dan melihat langsung bagaimana istrinya berselingkuh dengan Darwin. Bagaimana ia melihat senyuman bahagia Tania yang tidak pernah ia lihat saat bersamanya. Arka sadar memang sudah saatnya ia melepaskan Tania.

"Kemana sih lo Vis? Nat? Kok malah kompakan gak bisa dihubungi?!" Kesal Arka di lobby hotel.

Ia bahkan sudah menghubungi resepsionis siapa tahu melihat Davis atau Nat dan hasilnya nihil. Visha berjalan mendekati Arka yang dari tadi sibuk menelepon.

[2] Asing | ✔️ [UNDER REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang