12. New Beginning of Our Love Story

762 46 7
                                    

Davis duduk di taman yang dimaksudkan oleh Nat. Ia datang setengah jam lebih awal dari perjanjian. Ia tak sabar ingin bertemu Nat. Ia rindu dan ia menyesal. Hanya itu yang bisa tergambarkan dari rasa yang Davis rasakan.

Lima belas menit kemudian Nat datang. Ia kaget melihat Davis yang sudah datang duluan. Davis terlihat tersenyum lebar. Senyum dulu yang tidak pernah berubah saat ia menyambut kedatangan Nat.

"Nat..." Ucapnya kecil.

"Lo udah lama?" Tanya Nat.

"Baru lima belas menit." Ucap Davis.

Nat duduk di samping Davis. Mereka terdiam cukup lama hingga sebuah tangan menggapai tangan milik Nat.

"Nat, biarin aku jelasin semuanya ke kamu. Semua yang gak pernah sempat aku jelasin." Ucap Davis.

Davis mencoba menatap Nat. Berharap Nat mau menatap balik.

Nat menatap mata Davis yang terlihat serius. Nat menatap bibir Davis yang menjelaskan semuanya. Sebenarnya Nat sudah bosan mendengar permasalahan mengenai delapan tahun lalu atau sepuluh tahun lalu. Setelah Anggi menjelaskan datanglah Arka yang menjelaskan bahkan sampai datang ke rumahnya empat hari lalu.

Arka bahkan sampai membawakannya berbagai macam buah-buahan. Semacam untuk menyogoknya agar mau berbicara. Ia sampai bingung karena lagi-lagi Arka datang ke Jakarta dan meninggalkan urusannya dengan mudah. Ia menghargai usaha Arka makanya ia mau memaafkan Davis.

Mereka semua, orang-orang yang menyayangi Davis atau mungkin juga menyayanginya berharap Nat mau mencoba memperbaiki hubungan mereka. Atau hanya sekedar menghilangkan rasa benci di masing-masing diri.

Nat membungkam mulut Davis dengan bibirnya. Davis tentu saja terkejut. Ia pikir Nat akan marah-marah padanya karena telah membuatnya jadi perawan tua. Ternyata Nat malah menciumnya. Tentu saja Davis membalas ciuman itu.

Nat dan Davis melepaskan ciuman mereka. "Nat..."

"Aku bosen denger soal delapan tahun lalu atau sepuluh tahun lalu. Dari Anggilah, Saga, sampai Arka. Mungkin kalau ada Marvel dan Devan mereka pasti akan menjelaskan juga." Keluh Nat.

"Sorry Nat."

Nat menggeleng. "Harusnya aku juga minta maaf ke kamu. Aku juga salah. Aku egois. Vis... kamu mau gak memulai semuanya dari awal sama aku? Kamu mau gak meyakinkan aku bahwa gak semua lelaki itu kaya ayah? Kamu mau gak berkomitmen sama aku?"

Davis mengedipkan matanya berkali-kali ketika mendengar ucapan Nat. Sepertinya ada yang janggal. "Nat, harusnya aku yang bilang gitu." Ucap Davis.

"Nat, kamu mau gak memulai semuanya dari awal lagi? Mau gak merelakan aku meyakinkan kamu bahwa ayah kamu ya ayah kamu, aku ya aku? Kamu mau gak berkomitmen sama aku hingga kelak membangun rumah tangga sama aku?" Tanya Davis mengulang.

Mata Nat berkaca-kaca. Ia mengangguk. "Aku mau Vis. Mau banget."

Davis merengkuh Nat ke dalam pelukannya. Malam itu menjadi saksi bagaimana hubungan Davis dan Nat membaik serta menjadi saksi bahwa mereka telah memulai hubungan baru lagi.

Dari balik semak-semak, Saga, Arka, Marvel, dan Devan melihat keduanya. Arka memang sengaja memanggil semuanya agar menjadi saksi kembali bersamanya pasangan fenomenal zaman kuliah mereka.

"Sialan bang lo nyuruh gue lihatin mereka ciuman apa." Kesal Marvel, apalagi ia sedang menjomblo.

"Makanya balikan sama Moza aja." Marvel menatap Arka kesal.

"Untung bentar lagi gue halal." Ucap Saga tenang.

"Sialan. Cuma gue lagi yang jomblo. Kalau Marvel sih tinggal balikan sama Moza." Kali ini Devan yang kesal.

[2] Asing | ✔️ [UNDER REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang