11. Anggi's Perspective

477 42 1
                                    

Anggi terus merenung mengenai segalanya. Bahkan mengenai lamarannya yang akan diadakan dalam hitungan hari. Ia tak ingin menyesal juga tak ingin menyakiti siapapun. Itulah sebabnya ia menghilang dari kehidupan Davis untuk beberapa saat.

"Apa kamu mau kita batalkan saja lamarannya?" Tanya Saga.

Anggi menggeleng. "Aku gak mau Ga. Aku gak mau menyia-nyiakan cinta yang kamu kasih ke aku. Aku gak mau." Ucap Anggi.

"Ga, kamu mau gak bersabar dan terus mencoba membuat aku mencintai kamu? Walaupun kamu tahu siapa pemilik hati ini? Maukah kamu membuat hati ini akhirnya berlabuh pada kamu?" Tanya Anggi serius.

Saga tak bisa menjawab. "Aku tahu aku pasti melukai kamu dengan aku jujur ke kamu. Aku yakin kamu pun pasti sudah tahu semuanya. Makanya sekarang aku ingin mempertanggung jawabkan luka yang sudah aku beri ke kamu. Aku ingin memulai semuanya lagi dari awal sama kamu Ga."

"Awalnya aku memang gak mau maksa kamu Nggi. Apalagi saat aku tahu kamu mencintai sahabat aku sendiri. Tapi kalau kamu meminta aku untuk memulai semuanya dari awal lagi dan membuat kamu jatuh cinta sama aku... aku mau."

Anggi memeluk Saga. Tangisan rasa bersalah, tangisan penuh luka, dan tangisan merelakan. Hari ini aku merelakan kamu pergi Vis. Tolong kejar kebahagiaan kamu. Aku janji aku akan bahagia juga.

"Aku akan bantu kamu jelasin semuanya ke Nat. Aku yakin Nat pasti mengerti." Ucap Saga sambil menepuk halus punggung Anggi. Anggi mengangguk.

Dua hari lalu Davis sudah kembali ke Indonesia. Keadaan semakin kacau kala Nat kembali menghindari semua orang. Ia bahkan tak mau berbicara dengan Arka ataupun Tania. Anggi kala itu juga sudah memutuskan akan merelakan dan melupakan Davis. Ia menemui Davis, tentu saja Davis senang. Arka dan Davis akhirnya meminta bantuan Anggi untuk menjelaskan pada Nat.

...

Nat berdiri mengantri memesan minuman. Ia melakukannya karena sudah melihat Anggi datang, yang ia heran adalah mengapa Anggi membawa Saga.

"Duduk Nat." Nat duduk.

"Ada yang mau gue jelasin ke elo."

"Tentang?" Heran Nat.

"Sebelumnya sorry karena gue udah buat lo jadi salah paham dan benci gue serta Davis."

"Hah apaan? Gak ngerti gue maksudnya." Nat membenci bahasan ini.

"Davis waktu itu terluka dan patah hati berat karena lo gak respon perasaan dia lagi Nat. Dia kalap makanya sampai nyium gue." Jujur Anggi.

"Lo apaan sih Nggi? Lo maunya apa sih sebenernya? Lo udah rebut Davis dan sekarang lo mau apa lagi? Pakai sok bilang dia kalaplah. Lo berdua sengaja ya?" Marah Nat.

"Nat Nat sabar dulu." Ujar Saga.

Hampir saja Nat melupakan Saga.

"Dan lo ngapain di sini?" Ketus Nat.

Saga menyerahkan sebuah undangan. Undangan pernikahan atas nama Saga Setya Anggara dan Anggia Hanum Arum. Undangan itu membuat Nat menyerngit heran.

"Lo..."

"Gue dan Anggi udah pacaran lama setelah Davis ngenalin Anggi ke gue. Anggi gak pernah bermaksud rebut Davis dari lo Nat. Anggi tahu seberapa besarpun rasa cintanya ke Davis gak akan pernah bisa mengalahkan cinta lo ke Davis." Ucap Saga.

Ucapan Saga membuat Nat bingung. Bagaimana mungking Saga mengucapkan fakta itu dengan tenang?

"Sekarang gue dan Saga mau memulai semuanya dari awal lagi. Gue mau melupakan Davis bersama Saga."

[2] Asing | ✔️ [UNDER REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang