Special Part - Harinya

304 29 0
                                    

Sementara menunggu Renjana masih proses, maka aku kasih SP dari Nat dan Davis. SP ini jelas cuma tentang kisah-kisah bahagia tanpa konflik yang berarti.

Tanpa banyak cincong, HAPPY READING

———







Nat sedari tadi berjalan ke sana kemari mengelilingi ruangan sambil memegangi perutnya yang terasa sakit. Nat terus menatap jam dinding. Masih lama, pikirnya. Sepertinya Nat menang harus lebih bersabar lagi.

"Sakit banget ya sayang?" Tanya Davis ikut khawatir melihat Nat yang terus meringis. Sesekali Davis ikut berjalan untuk sekedar memegangi Nat atau menawarkan sesuatu yang kiranya Nat perlukan.

Nat hanya bisa mengangguk tanpa bisa menjawab. Lidahnya terasa kelu akibat perutnya yang sedang kontraksi. Sesekali Nat mengambil dan membuang napas. Iya hanya bisa menjawab singkat atau menanggapi dengan anggukan. Rasanya jika ia berbicara panjang lebar akan membuat perutnya semakin sakit serta membuang banyak tenaganya.

"Arka sama Visha katanya mau dateng." Ujar Davis.

"Ngapain?" Akhirnya Nat berujar. Keningnya terlihat mengerut.

"Nengokin kamulah." Jawab Davis.

"Kan aku belum lahiran Mas. Apa yang mau ditengokin?" Mungkin ini adalah kalimat terpanjang dari Nat hari ini.

"Katanya mau lihat kamu dulu nanti pas lahiran nengokin lagi. Kayaknya mereka mau program anak kedua deh." Davis terlihat berpikir.

"Sekalian kontrol gitu?"

"Iya sayang. Mereka kan jaraknya lama banget tuh semenjak keguguran dulu. Kayaknya Arka takut ketuaan." Davis terkekeh dengan ucapannya.

Nat menggeleng, "Kalau dia tua terus kamu apa? Dasar gak sadar diri." Cibir Nat.

Kekehan Davis malah terdengar semakin nyaring, "Biarin! Buktinya masih bisa buat satu anak lagi." Davis menunjuk perut buncit Nat.

Lagi-lagi Nat menggeleng. Memang cuma suaminya yang kelakuannya unik begini. Padahal ia melihat Arka atau teman Davis yang lain tidak sebegini uniknya, ya kecuali... Devan. Itu agaknya sulit untuk dideskripsikan. Selain bucin akut, aneh luar biasa juga.

Nat kembali berkeliling ruangannya. Beberapa orang sudah silih berganti datang. Mulai dari ibunya sampai mertuanya. Ada yang bertahan dan ada pula yang memilih pulang. Orang tua mereka tentu saja memilih bertahan. Bergantian membantu Nat yang sedang berjuang membawa malaikat kecil mereka lagi.

...

"Jadi bakal operasi nih?" Tanya Arka begitu mendudukkan pantatnya di sofa tuang rawat Nat.

"Ya mau gimana lagi Ka, katanya Nat beresiko kalau normal." Jawab Davis.

"Padahal gue masih kuat kok. Dianya aja yang lebay." Ujar Nat menyindir Davis.

Nat sudah rebahan di ranjang lagi. Sebentar lagi ia akan dibawa ke ruang operasi.

"Bini lo kan juga operasi toh?"

"Visha emang gak kuat." Jawab Arka. Visha memang melahirkan dengan operasi. Ia tidak kuat hingga dikhawatirkan bayinya kenapa-napa kalau terlalu lama lagi, makanya akhirnya Arka dan Visha menyetujui tindakan operasi.

[2] Asing | ✔️ [UNDER REVISION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang