Chapter 35 (END)

1.4K 70 36
                                    

Holla readers! ❤

Alhamdulillah, kita telah bertemu di chapter terakhir Dear Trouble Maker (DTM). Huaaa... aku nggak nyangka, bisa menamatkan satu karya selama satu bulan. 😚

Baiklah, Happy Reading 🌺

***

Gartha baru saja mendapatkan kabar gembira. Mamanya sudah sadar dari komanya. Kini, ia sudah berada dalam kamar Mamanya di rumah sakit. Gartha tak berhenti bersyukur lagi, ketika mendengar sebuah keajaiban dari Tuhan. Kanker yang diderita Mamanya sudah tidak ada menurut vonis dokter.

Gartha menangis terharu, ia menyesali perkataannya waktu itu, bahwa Tuhan telah tidak adil hingga mengambil satu per satu orang yang disayanginya.

Astrid menyungkingkan senyum kepada putranya.

"Gartha, Mama tidak apa-apa, Nak. Sudah, jangan menangis."

Gartha membalas senyum ibunya. Tiba-tiba HP-nya bergetar di saku celananya. Ia segera mengangkat telepon itu.

"Halo, ini dengan saudara Gartha? Anak dari Pak Hendra?"

"Iya, benar."

"Saya dari pihak kepolisian ingin mengabarkan bahwa Ayah anda sudah meninggal dunia dalam tahanan."

Deg! Gartha merasa perih dalam dadanya. Tanpa sadar, air matanya mengalir seiring dengan jatuhnya HP-nya di lantai. Ia masih tak bisa menerima berita buruk itu.

"AYAH!" Gartha menangis deras, ia memegang rambutnya frustasi.

"Kenapa dengan Ayah kamu, Nak?" lirih Mamanya dengan wajah yang ikut cemas terjadi apa-apa.

"A-a... ayah... ayah...,"

"Me-me... meninggal, Ma!"

Astrid menganga tak percaya, air matanya ikut mengalir, Ia menangis seperti Gartha. Kondisinya baru saja pulih, namun disambut dengan kejadian yang pahit. Astrid histeris memanggil-manggil nama suaminya.

Pihak rumah sakit mengizinkan Gartha membawa Mamanya. Pemakaman berlangsung dengan lancar, Gartha dan Mamanya sudah ikhlas melepaskan kepergian sang Ayah. Rendra, suami astrid yang ke-2 juga turut hadir di tempat pemakaman. Ia berusaha menenangkan mereka berdua.

***

Waktu telah berlalu begitu cepat, hari yang mendebarkan dada sudah tiba. Kompetisi Sains Tingkat Nasional akan segera dimulai. Perwakilah SMA Arjuna yaitu Sasa, Keyfa, Vina dan Bianca sudah siap bertempur dengan bidang masing-masing. Mereka sudah mempersiapkan segalanya. Mereka tak henti-hentinya berdoa untuk kelancaran lomba mereka nanti.

Raya, Gartha, Gibran, Indra, Randy juga ikut menyaksikan kompetisi, itu semua berkat Angga yang sudah memohon pada guru untuk mengizinkan mereka ikut juga.

Mereka sampai di sebuah gedung bertuliskan 'SANG GENERASI' dengan ukuran sangat besar terletak tepat di bagian atas gedung.

Para peserta kompetisi sudah berdatangan dengan guru pendamping masing-masing.
Tepat pukul delapan, kompetisi sudah dimulai, Sasa, Keyfa, Vina dan Bianca memanjatkan doa terlebih dahulu dan memberikan semangat dan rasa yakin dalam  diri mereka masing-masing.

Dear Trouble Maker (Completed)  Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang