Chapter 4

375 50 5
                                    








"Hei bodoh... kalau saja kulihat Minho terluka, maka kau akan ku buat sama terlukanya!!! Seenak jidat kau meninggalkannya bersama mahluk aneh menjijikan itu diluar sana dan kau dengan tenang berjalan ke kelas tanpa luka sedikit pun.... harusnya kau juga mendapatkan luka!!! Harusnya ada mahluk lain yg melihat dirimu lalu kau dilukai... itu akan adil bukan???" Ujar Han bersidekap dada sambil memandang Jeongin yg lagi diobati dengan sinis.




"Sudahlah kau ini.... kenapa kau selalu memarahinya terus dari tadi?? Bersyukurlah dia tidak terluka, walau begitu dia tetap teman kita tau?! Jangan sembarangan berbicara" ujar Felix mengobati luka di sudut bibir Jeongin. Sementara Han merolingkan matanya malas.





"Berhentilah membela dia Felix... dia memang salah, kalau pun Minho yg menyuruhnya pergi, harusnya dia menolak dan membantunya, bukannya malah pergi!!! Teman macam apa ini?? Kau egois!" Ujar Han menunjuk wajah Jeongin.



"Apa mau mu Han?!! Selalu saja mencari kesalahan orang lain? Kau juga harusnya sadar diri!! Ingat... kau juga egois!!! Karena mu Bangchan dan Changbin menghilang..... kau pikir aku tidak tau apa yg kau lakukan pada keduanya??? Kau itu Egois!!!, semua yg kau inginkan harus kami turuti, ingat leader kita Bangchan bukan dirimu tapi kenapa kau bersikap seolah olah kau pemimpinnya??? SADAR DIRI KARENA DIRIMU AKU KEHILANGAN CHANGBIN!! DAN MINHO MENJADI SASARAN KEKERASAN DILUAR SANA!! ITU SEMUA SALAHMU!!" Ujar Felix membentak diakhir kalimatnya, dia emosi, emosi dengan kelakuan Han yg menurutnya terlalu semena mena.




Han membuang mukanya kearah lain. Mereka terdiam sebentar, Jeongin masih mengelus punggung Felix yg sempat emosi, sungguh Jeongin tidak berharap Felix mengatakan apa yg terjadi pada kelompok mereka  belakangan ini. Dan untuk Minho, dari mana Felix mengetahuinya??




"Lihat kan... jangan sok menjadi pahlawan kesiangan kalau kau sendiri saja tidak tau benar nasib Minho... kau hanya memikirkan dirimu sendiri, bahkan kau tidak ada rasa empati sama sekali saat Bangchan dan Changbin menghilang??? Dan kau masih sempat menyalahkan Jeongin karena dia meninggalkan Minho??? Kau gila..." ujar Felix dengan tatapan penuh emosi kearah Han, sementara Han masih membuang mukanya.






"Tau apa kau tentang diriku Lee Felix? Jangan sok tau benar tentang diriku... harusnya kau bersyukur aku membuat Bangchan dan Changbin menghilang... karena apa?? Karena Changbin yg membunuh ibumu sendiri Felix... dan kau Jeongin, sudah tau Minho mendapat kekerasan bukannya kau bantu malah kau tinggal, kalian juga sama salahnya, jangan terus menyudutkan diriku.... cih" ujar Han pelan dengan tatapan menantang kearah Felix dan Jeongin.








"Aku benar Felix... jadi untuk apa kau mengkhawatirkan Changbin yg dia saja membunuh ibu mu?? Mahluk seperti dia harus disingkirkan, untuk apa kau mencarinya lagi...???" Ujar Han menatap Felix datar.






Bugh.....





"Bajingan kau Han Jisung!!! Jaga ucapanmu,,, jangan membuatku membenci dirimu hanya karena ucapan konyol mu Han!! Ingat kau masih temanku, jangan membuatku membunuh dirimu dengan tanganku!!!" Ujar Felix mendorong tubuh Han setelah sempat memberi bogeman pada wajah Han.








Felix menarik tangan Jeongin keluar kelas, sampai akhirnya Felix mengetuk salah satu pintu. Nayana Class. Untuk apa Felix membawanya kemari?? Tak lama seseorang membukakan pintu, Felix langsung saja masuk diikuti dengan Jeongin dibelakang.





"Eoh? Ada apa Felix? Kenapa kalian kemari? Apa tidak ada mahluk aneh itu diluar, kutahu mereka menjaga di setiap tangga. Eh? Ada apa denganmu Jeongin?" Tanya seseorang yg membukakan mereka pintu.







The Bell  (Bts, Skz, W1) [DISCONTINUED!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang