Chapter 5

343 40 8
                                    









KRIIIIIIIIIIIIIIINNNNGGGGG....









"Buruan bantuin buset, ga sanggup gua ngangkat badan Minho sendirian, walaupun badannya kerempeng(?) tetep aja ngeri gua sama luka memanjang hasil besetan samurai di punggungnya, ngeri borr" ujar Woojin ngomel ngomel sama Seongwu dan Taehyung yg cuman ngeliatin dia yg lagi mau ngangkat badan Minho.








"Aelah, masalahnya nih ya, gua juga gaberani ngangkat, merinding gua liat lukanya... pake apaan gitu kek jangan bersentuhan sama badan kita, spa tau aja ntar lukanya nambah lebar kan ngeri" ujar Taehyung bergidik ngeri melihat luka Minho yg masih sedikit mengeluarkan darah, walaupun sudah di beri kain untuk melapisi plus menghambat banyaknya darah yg keluar, tetap saja bentuk lukanya Minho masih terlihat.






"YAUDAH BURUAN CARI JAN BISANYA CUMAN NGOMEL DARI TADI....!!!!" Tuhkan ngamuk, lagian nih Taehyung sama Seongwu bukannya inisiatif nyariin kek apa kek malah jegeng, kan kesel ntar Minho nya malah kenapa napa kan Woojin malah kena sasaran dijadiin samsak sama Bangchan.







"Noh dibelakang lo, ada tandu uks noh buat ngangkat Minho, gini gini gua dari tadi ga diem jegeng aja. Gua dari tadi nyari tau, ga kek orang dipojok sono noh, main hp" ujar Taehyung menunjuk kearah Seongwu yg asik memainkan hp nya dengan raut serius di pojok ruangan.





"Noh tandunya, taruh pelan pelan dah Minhonya, ngeri gua klo darahnya hilang terlalu banyak" ujar Taehyung, setelah Minho selesai ditaruh diatas tandu uks (ituloh yg warna oren, yg klo ada yg pingsan pasti ditaruh disitu terus diangkat).







"Oh ya, keadaan diluar lebih bahaya dari pada disekolah, kita harus bisa jaga diri diluar, karena apa yg kita hadapi disekolah belum seberapa sama yg akan kita hadapi diluar, intinya saling bantu dan berhati hati" ujar Seongwu memimpin jalan saat mereka keluar, sementara Woojin dan Taehyung mengangkat alisnya tak paham maksud perkataan Seongwu.








"MINHO HYUNG!!!" Sontak ketiga manusia disana menengok kebelakang dimana sosok Jeongin beserta Felix, Seungmin, dan Minhyun datang. Dengan tergesa gesa, Jeongin berlari bahkan dia hampir terjatuh menghampiri tandu Minho.







"Minho hyung??? Ada apa dengannya??? Kenapa dia seperti ini??" Tanya Jeongin begitu dia sampai, melihat kondisi Minho membuatnya meringis, sedih, marah, menjadi satu. Meringis karena dialah Minho terbaring seperti ini.






"Tidak ada banyak waktu, kita harus kerumah sakit terlebih dahulu, untuk apa yg akan kita hadapi nanti, kita harus saling melindungi" ujar Minhyun mengajak semuanya keluar sekolah, sesampainya di parkiran, beruntung mereka menemukan satu mobil van disana lengkap dengan kuncinya yg menggantung, entah ini sengaja dibiarkan atau memang sebuah petunjuk yg penting mobil ini bisa mengangkut mereka ber7 sekaligus.







"Siapa yg bisa menyetir?" Tanya Taehyung memegang kunci mobil itu, karena sejujurnya dia tidak bisa menyetir, karena itu dia bertanya.






"Harus ada 2 yg menyetir, aku akan menyetir tapi menggunakan mobil lain, karena kurasa kita ber7 tidak bisa sekaligus masuk ke mobil yg sama karena, Minho harus diposisikan tidur bukan duduk, jadi aku dan Seungmin akan memilih mengendarai mobil yg lain... Seongwu kamu bisa kan mengendarai mobilnya? Aku akan menunjukkan jalannya" ujar Minhyun menunjuk kearah mobilnya yg terparkir disana.






"Ayo jangan memperlambat waktunya, aku bisa saja dijadikan samsak sama Changbin kalau anak ini terluka" ujar Woojin mulai memposisikan Minho seaman mungkin didalam mobil dibantu dengan Felix dan Jeongin. Sementara Taehyung terdiam ditempatnya dengan pikirannya.
Changbin lagi? Sebenarnya siapa Changbin itu?





The Bell  (Bts, Skz, W1) [DISCONTINUED!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang