Chapter 10

258 32 31
                                    





"Oh ya bonekanya Jangan dipindahin jangan kotor!" Ujar Jihoon menunjuk bonekanya yg dia tinggal didalam ruang cctv, toh tidak mungkin dia membawa bonekanya itu ke kantin, bisa bisa bonekanya kotor dan bau, Jihoon sangat tidak bisa membiarkan bonekanya kotor, sangat menjijikan.


Jihoon berjalan menuruni tangga dengan perlahan, matanya menelisik ke sana kemari, tujuannya saat ini adalah menuju kantin untuk mengisi perutnya dan memakan makanan kesukaannya, Ayam.



Sebelum menuju ke kantin, Jihoon terlebih dulu menuju kearah ruangan yg akan menjadi tempat mereka bermalam nanti, dia berjalan dengan bernyanyi, menikmati waktu yg sebentar lagi hendak malam. Sebelum sampai di ruangan itu, Jihoon mendengar sebuah suara dari dalam ruangan, kondisi sekitar yg sepi dapat membuat Jihoon mendengar dengan jelas apa yg mereka katakan didalam sana, walau Jihoon tidak tau siapa aja yg ada didalam sana.



"Aku... Tidak ingin melakukan semua ini... Tapi ini sudah terlambat dan aku tidak tau bisa memperbaiki semua ini atau tidak..."



Jihoon menaikkan sebelah alisnya heran, berbagai pertanyaan berseliweran di kepalanya, mendadak batinnya berkata kalau perkataan tadi merupakan sebuah kode untuk kasus mereka ini dan juga mungkin sosok yg mengatakan perkataan itu merupakan sosok dibalik semua ini, namun Jihoon tidak ingin mengganggu, mungkin mereka sedang membicarakan sebuah privasi.



Privasi yg menurutnya dia harus tau hal itu juga. Jihoon masih terdiam disana menunggu lanjutan perkataan yg akan diucapkan oleh siapapun itu. Namun setelah menunggu tidak ada kata kata yg terlontarkan, membuat Jihoon menghela nafasnya.


Mungkin memang benar itu sebuah privasi dan Jihoon tidak bisa sembarangan untuk menguping nya, Jihoon menyimpan pertanyaanya dan memilih untuk tidak mempedulikan nya. Dia kembali berjalan dan mengurungkan niatnya untuk mengecek kedalam ruangan.



Jihoon sampai ke kantin matanya langsung terarah ke kumpulan beberapa pemuda yg seumuran dengannya sedang bercanda disana sementara yg menurutnya para pemuda khusus seperti Minhyun dan Seungmin sedang berkumpul disudut kantin, Jihoon mendekat kearah sekumpulan pemuda yg sedang bercanda tawa.




"Hyung!!!" Jihoon langsung duduk disamping pemuda dengan bibir tebalnya, dan Jihoon baru sadar kalau ada Hyung satu timnya disana, pantas suasana meja ini sangat ramai karena ada Hyung berisiknya disini.



"Hyung... Sejak kapan Disini??? Katanya jaga satpam kok malah disini?" Tanya Jihoon pada hyungnya, dia mengambil satu paha ayam yg ada disana dan memakannya. "Hahahaha, males aja, lagipula si Daniel mau tuh jaga bareng Jungkook jadi yaudah deh gua tinggal aja" ujar hyungnya santai.



Jihoon memandang kearah hyungnya dengan aneh, biasanya kan hyungnya selalu mau jika berurusan dengan satpam, bahkan hyungnya sering kali menonton tv di pos satpam yg ada di dekat gerbang sekolah mereka, ini kenapa pas disuruh jaga kok malah gamau, kan heran Jihoon.



"Hyung tumben bener? Biasanya juga kalau disuruh jaga pos satpam auto semangat 45 kok ini malah males, kesambet apaan hyung?" Tanya Jihoon sambil memakan ayamnya, mendadak sosok yg dipanggil Hyung itu menoleh dengan sinis kearah Jihoon, seketika atmosfer di meja itu mendadak tegang melebihi meja disudut sana.



"Jangan bikin berita yg Ngadi Ngadi deh Hoon, lagian siapa yg bilang gua suka jaga pos satpam, ihhh ogah ah gua, sempit gitu, gausah Ngadi Ngadi deh ya". Ujar hyungnya memandang kearah Jihoon dengan tatapan mengancam.


Jihoon semakin heran dengan hyungnya ini, kok mendadak jadi seperti ini? Biasanya hyungnya ini sangat santai kalau Jihoon memberitahu tentang kebiasaanya itu yg suka mejeng di pos satpam. "lah Hyung tapi yg dibilang sama Jihoon bener kok, gua sering liat Hyung di pos satpam" sambar Hyunjin.



The Bell  (Bts, Skz, W1) [DISCONTINUED!]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang