Plak....
"Sudah berapa kali saya bilang tidak usah membantah! Ikuti saja apa yg saya katakan, kalian ini mau mati apa gimana!" Seseorang tersungkur dengan wajah penuh lebam dan bekas tamparan di pipinya, dia mengusap sudut bibirnya yg mengeluarkan darah.
"Lebih baik aku mati daripada harus terus mengikuti apa yg anda katakan!" Seseorang itu memandang tajam kearah pak tua didepannya itu, sementara temannya sedang berusaha melepaskan diri dari belenggu rantai yg mengikat badannya.
"Sayangnya saya tidak mau membiarkan kamu mati secepat ini anak muda... Kau kunci kami, kami tidak akan melepaskan dirimu sebelum kami mendapat kan satu lagi kunci untuk melengkapi semuanya... Seseorang dengan kemampuan spesial nya... Dan seseorang yg tak terduga" pak tua ini memandang kearah sosok yg terluka dan temannya.
"Kau mau tau? Dia adalah orang yg berharga, saya tidak akan memperlakukan dirinya seperti dirimu.... karena saya akan memberikan kejutan spesial untuk mu dan dia..." Pak tua itu menabrakkan bahunya ke bahu seseorang itu sebelum keluar dari sana, tak lupa melepaskan ikatan rantai yg membelenggu temannya.
"Hyung... Its okay?" Tanya sosok yg lebih muda darinya itu. Sang Hyung mengangguk dengan ragu ragu, yg termuda menaikkan sebelah alisnya tak paham. "Entahlah aku merasa akan ada bahaya yg mengancam nyawa salah satu diantara kita..."
=================
"Hentikan kata kata tidak berguna mu!! Jangan berbicara sembarangan atau kau akan mati!!!!"
Jihoon menyenderkan badannya di samping pintu, dia memejamkan matanya guna untuk mengatur emosi nya yg sempat meledak tadi, mungkin nanti ia akan meminta maaf pada hyungnya itu. Setelah mengatur nafasnya, Jihoon memegang gagang pintu dengan perlahan, sebelumnya mendengarkan terlebih dahulu apakah mereka masih berdebat atau tidak.
Tok... Tok... Tok...
Pada akhirnya Jihoon mengetuk pintu terlebih dahulu sebelum membukanya, dia mendapati pemandangan beberapa orang yg tidak dikenalinya sedang sibuk dengan dunia mereka, Jihoon langsung menghampiri Woojinpark yg sedang bermain hp. Matanya mengernyit melihat Daehwi yg terbaring disana.
"Ada apa dengan Daehwi? Apa ada yg salah dengannya...???" Tanya Jihoon menyentuh dahi Daehwi dan sedetik kemudian dia mengeluh karena tangannya menjadi panas. Jihoon mendadak panik, dia tiba tiba keluar menuju ke suatu tempat, tempat tersembunyi... Hanya beberapa orang saja yg tau.
"Ah ini dia, kuharap Daehwi bisa segera bangun", Jihoon berlari menuruni tangga sampai ke lantai dasar dimana mereka akan tidur, ketika sampai disana, suasana ruangan menjadi rame dengan beberapa yg mulai memasuki ruangan.
"Woojinpark... Jadwal shift kita malam ini kan? Ayo gantian sama mereka" ujar Jihoon menyerahkan botol kecil berisi ramuan yg bisa saja menyadarkan Daehwi dari lukanya akibat disetrum.
"Ramuan ini... Ngapain Lo keluarin dari tempatnya!!!! Ini ramuan berbahaya Hoon!!! Gimana kalau mereka tau...!!!" Woojinpark langsung mengambil secara kasar dan langsung menaruh botol kecil itu kedalam saku bajunya.
"Karena hanya ramuan itu yg bisa menyembuhkan Daehwi dan juga seseorang disebelahnya... Lagian kan mereka juga berhak tau..." Woojinpark menghela nafasnya kasar, dia berjalan kearah Minhyun dan membicarakan terkait botol kecil itu, dapat Jihoon lihat dari tempatnya kalau Minhyun menatap tajam kearahnya
Tak lama setelahnya Woojinpark menghampiri Jihoon dan mengangguk menandakan kalau mereka harus segera bergantian shift sama Jinyoung dan juga Yoongi. Tapi, ada satu yg membuat Jihoon bingung... Kalau Jaehwan sudah sampai, kemana Hyunjin, Felix, dan Han, harusnya mereka sudah berada disini.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Bell (Bts, Skz, W1) [DISCONTINUED!]
Horror" Jika bell masuk berbunyi, segeralah masuk kedalam kelas jika kau tidak ingin mati " -Bts, Stray Kids, WannaOne- start: 8 mei 2020 finish: