Senin - Bagian 1

482 24 50
                                    

Bel masuk kelas SMA Asakusa berdering, menandakan tanda pelajaran akan dimulai. Seluruh siswa mulai duduk di bangkunya masing-masing, termasuk kelas 1-B. Wali kelas 1-B memasuki kelas diikuti oleh seorang perempuan muda yang kira-kira seusia siswa-siswanya. Siswa 1-B terlihat kaget. Mereka tidak diberi tahu pengumuman apa pun mengenai siswa baru di kelas mereka. Terlebih, sebentar lagi merupakan waktu ujian akhir semester genap. Untuk apa ada siswa baru masuk di waktu menjelang ujian akhir semester? Selain itu, ada yang aneh dari perempuan itu. Ia tidak tampak seperti mereka dan mereka tidak pernah melihat seragam sekolah seperti yang digunakan perempuan itu.

"Selamat pagi, anak-anak," sapa Odagiri-sensei[1]. "Hari ini, kita kedatangan tamu dari luar negeri yang akan bersama kita selama seminggu dalam rangka studi banding." Odagiri-sensei beralih ke perempuan itu. "Nah, silakan perkenalkan dirimu."

Perempuan itu mengangguk. Ia berjalan ke papan tulis hitam dan menuliskan namanya dengan kapur di sana. Di papan tulis, huruf-huruf katakana muncul. Setelah menulis, ia kembali ke posisinya semula.

"Perkenalkan. Namaku Zahira Kusumanusa. Aku berasal dari Indonesia. Mohon bimbingannya selama seminggu ini." Perempuan itu mengenalkan diri dengan bahasa Jepang yang cukup lancar.

Reaksi dari siswa-siswa kelas 1-B bermacam-macam. Ada yang terperangah, mengerti dan mengangguk-angguk mafhum, mencoba membaca tulisan di papan tulis, bahkan ada yang diam saja.

"Baiklah, selama seminggu ini, mohon bimbing teman kalian karena dia merupakan tamu di sini. Jika ingin berkenalan lebih lanjut, kalian bisa melakukannya saat istirahat," jelas Odagiri-sensei. "Nah, Kusumanusa-san[2] akan duduk di sebelah sana." Odagiri-sensei menunjuk sebuah kursi di barisan paling belakang.

"Terima kasih, Sensei," perempuan yang dipanggil Kusumanusa itu mengucapkan terima kasih dan berjalan ke belakang.

"Mohon maaf jika ini terkesan mendadak untuk kalian karena kami juga diberi tahu baru tiga hari yang lalu. Namun, kami berusaha sebisa mungkin karena ini dari sekolah mitra di Indonesia," ujar Odagiri-sensei lagi.

"Baik, kami mengerti, Sensei," kata siswa-siswa 1-B.

"Kita mulai pelajarannya." Odagiri-sensei memulai pelajaran Kimia-nya.

***

Beberapa siswa pergi ke kafetaria sekolah saat waktu makan siang sementara yang lainnya ada yang tetap di kelas dan ada yang ke tempat lain di sekolah untuk makan. Tak terkecuali siswa-siswa 1-B. Ada beberapa siswi-siswi 1-B mendatangi siswi studi banding dari Indonesia tersebut.

"Namamu Zahira Kusumanusa, ya? Itu yang kubaca di papan tulis," tanya seorang siswi.

"Iya. Aku biasa dipanggil Zahira."

"Kamu dari Indonesia? Dari mananya?" tanya siswi lain.

"Dari Jakarta," jawab Zahira.

"Jakarta ibu kota Indonesia, ya?"

"Iya, benar."

"Kamu cukup fasih berbahasa Jepang. Apakah kamu belajar bahasa Jepang di Indonesia?"

"Iya. Aku belajar bahasa Jepang sudah lama, makanya aku cukup fasih."

"Kalau di Indonesia, apa kamu kelas 1 SMA juga?"

"Tidak," jawab Zahira. "Aku sebenarnya kelas 3 SMA. Ada dua orang dari kami yang sedang studi banding. Di SMA ini, yang tersedia adalah kelas 1-B dan 1-E. Aku dimasukkan ke 1-B dan temanku ke kelas 1-E."

"Wah, begitu ya?" kata seorang siswi.

"Hey, mau tukaran kontak? Bagaimana dengan e-mail[3]?" tanya siswi yang diketahui bernama Satsuki.

Seminggu di AsakusaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang