Selasa - Bagian 1

91 22 38
                                    

Zahira sudah datang cukup awal ke kelas 1-B. Ia memperhatikan kelasnya yang lama-lama mulai terisi penuh. Beberapa menit kemudian, Fumihito datang ke kelas. Fumihito melihat Zahira dan ia menyapanya. "Zahira, selamat pagi."

"Ah, selamat pagi, Fumi-san."

"Kamu ke mana kemarin? Saat pulang sekolah," tanya Fumihito. "Tiba-tiba saja kamu memutuskan untuk pindah jalur kereta dan pergi ke suatu tempat."

"Oh, aku kemarin ke Akihabara," jawab Zahira. "Aku melihat Kuroki-san di stasiun kereta kemarin. Karena penasaran, aku mendatanginya. Ia bilang, ia mau beli manga di Akihabara. Karena aku ingin pergi ke Akihabara, aku memutuskan untuk ikut dengannya. Di Akihabara, Kuroki-san membeli manga dan aku membeli figur aksi. Pulangnya, kami membeli makanan di supermarket. Aku pulang dengan bus, dia pulang ke rumahnya dengan kereta," cerita Zahira.

"Oh, begitu," tanggap Fumihito. "Kuroki? Kuroki itu? Yang duduk di situ?" Fumihito menunjuk bangku di sebelah kiri Zahira.

"Iya."

"Pantas saja kamu pergi begitu melihat Kuroki kemarin."

Kuroki masuk ke dalam kelas 1-B. Kala ia hendak melewati tempat duduk Fumihito dan Zahira, Zahira menyapanya. "Kuroki-san, selamat pagi."

Kuroki terhenti sebentar. Ia membalas sapaan Zahira datar tanpa tersenyum. "Selamat pagi." Kemudian, Kuroki melanjutkan berjalan ke bangkunya hingga ia duduk.

"Oi, Kuroki," Fumihito berbicara kepada Kuroki, "Zahira sudah menemanimu kemarin. Cobalah lebih ramah sedikit."

"Tidak apa-apa. Biar saja ia perlahan-lahan untuk mencoba lebih ramah," tukas Zahira ke Fumihito. Sementara itu, Kuroki hanya terdiam di tempat duduknya.

Tidak lama kemudian, guru Matematika masuk ke dalam kelas 1-B. Semua siswa segera duduk di tempat duduk masing-masing.

"Semuanya, selamat pagi!"

"Selamat pagi!"

"Kita cek presensi dulu," guru Matematika mulai mengabsen. "Iwai Masaki."

"Hadir!"

"Kanagawa Satsuki!"

"Hadir!"

"Kusano Fumihito."

"Hadir!"

"Kuroki Takashi."

"Hadir!"

"Sawayama Izumi."

"Hadir!"

"Shimomura Koharu."

"Hadir!"

Zahira menyadari bahwa urutan duduk di kelas ini diawali dari paling belakang. Ada 20 siswa di kelas ini jika Zahira ikut dihitung dan Masaki yang merupakan siswa presensi nomor 1 duduk di pojok paling belakang sebelah kanannya sejauh tiga bangku. Total barisan ada empat dengan lima siswa di tiap barisannya. Kebetulan, nama belakangnya adalah 'Kusumanusa' dan Zahira duduk tepat sesuai urutan abjad untuk presensi[1].

"Terakhir, siswi studi banding, Zahira Kusumanusa."

"Hadir!"

Namun, ia tetap saja akan diabsen terakhir.

Guru Matematika mulai mengajar. Zahira mencoba memperhatikan pelajaran. Saat Zahira sedang mencatat, sebuah gulungan kertas mendarat di meja Zahira. Ia membuka gulungan itu dan melihat yang tertulis di sana. Ada waktu kosong setelah pulang sekolah?

Zahira tahu ini dari Kuroki. Ia melirik ke kiri. Kuroki sedang melihat mejanya. Zahira membalik kertas tersebut dan menuliskan Aku belum tahu. Nanti kuberitahukan pastinya.

Seminggu di AsakusaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang