Maafkan aku ya Allah. Karena, aku cemburu dengan pria yang sudah memiliki seorang istri.
Fatimah Az-Zahra.
"Jadi ibu-ibu tidak boleh meniggalkan sholat. Sebab, sholat adalah tiang kokoh berdirinya agama islam. Terdapat dalam Qur'an surat Al-Baqarah ayat ke empat puluh lima yang artinya dan mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan sabar dan sholat. Dan (sholat) itu sungguh berat, kecuali bagi orang-orang yang khusuk. Jadi, apakah ibu-ibu sudah paham apa yang saya jelaskan tadi?"
Rahman menjelaskan tentang kewajiban umat muslim kepada ibu-ibu yang mengikuti kajian hari ini. Mereka sangat mengamati serta menikmati tuturan anak KH. Ibrahim tersebut. Ada yang benar-benar serius mendengarkan, ada pula yang terfokus menatap wajah ustadz muda itu. Wajahnya sangat tampan, seolah memiliki aura teduh yang dapat menyejukkan hati siapa saja.
"Ustadz, saya mau bertanya!" seru seorang gadis berusia sebaya dengannya.
Rahman tersenyum. Beberapa menit suasana hening, akhirnya ada juga yang membuka suara.
"Silahkan."
Gadis yang bertanya tersebut tersenyum sumringah.
"Bagaimana cara agar mendapatkan hatimu, Ustadz?" tanyanya membuat seisi masjid menoleh ke arahnya.
Rahman menggelengkan kepala sembari tersemyum simpul.
"Setiap manusia memiliki jodohnya masing-masing. Siapa saja bakal mendapatkan jodohnya jika waktunya sudah tiba. Namun, juga kita harus rajin ikhtiar dan berdo'a. Tapi maaf sebelumnya, saya sudah memiliki istri," jawab Rahman sembari mengulum senyum.
Gadis yang bertanya tersebut menunduk malu dan sendu. Sedangkan ibu-ibu lainnya ada yang melirik sinis, tersenyum ledekan dan ada juga yang mengejeknya secara langsung. Sehingga Rahman memberhentikan keriuhan yang terjadi.
Rahman melirik arlojinya yang sudah menunjukkan jam dua siang. Ini sudah waktunya pulang.
"Ada lagi yang ingin bertanya?" Dibalas gelengan mereka.
Rahman memanggut-manggut.
"Baiklah, jika tidak ada lagi yang bertanya. Maka, ceramah hari ini saya sudahi. Dengan mengucapkan Alhamdulilah, karena Allah masih memberikan kita kesempatan untuk berdiskusi. Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh."
💞💞💞
Rahman berjalan pulang. Tidak sengaja berpapasan dengan Zahra di depan lapangan pesantren.
"Assalamualaikum," ucap Zahra.
Rahman tersenyum.
"Walaikumussalam," sahutnya ramah.
"Saya mau tanya sesuatu."
Rahman melirik arlojinya.
"Iya silahkan, tanya apa Ustadzah?"
Zahra tampak ragu untuk meneruskan ucapannya. Sesekali menghapus keringat di dahinya.
"Kenapa artis bernama Riska Aprilia bisa mengunjungi pesantren ini, ya?"
Pria itu tertawa kecil.
"Kamu akan tahu nanti, Zahra. Saya ke rumah dulu, ya?" pamit Rahman.
Riska mengangguk dan memaksakan senyumnya. Sedangkan, pria itu beranjak pergi meninggalkannya sendiri.
Apa iya kamu sudah menikah dengan orang lain? Tetapi kenapa aku tidak melihat istri kamu, Mas? Tanya Zahra dalam hati. Dia merasakan hatinya berkecamuk. Menahan sesak di dadanya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Surat (Terakhir) Untuk Imamku ☑️ (The Series)
RomanceRank 3 #semangat hijrah (25-02-2020) Wanita yang baik untuk lelaki yang baik. Dan lelaki yang baik adalah untuk wanita yang baik (pula). ~Q.S An-Nur: 26~ "Lo lupa udah nikah sama artis?" tanya Riska tak percaya. Rahman menggelang tak paham. "Siapa...