Makasih banyak bagi yang bertahan, meski humor nya semakin lama semakin down [ kekurangan lawakan ]. Untuk oknum toa kelas yang biasanya ramein kelas bisa kirim kata legend dan sumpah serapah kalian buat ide humor di sini
Please enjoy this part!
ㅡ • ㅡ
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bagus bau granat daripada bau kentut lo. Gak sehat bersarang di idung gua," cetus Meka.
"Gedungnya hancur, tapi masih rapih," gumam Zaki.
"Mereka punya rumus tersendiri buat ngebom gedung biar gak hancur semua. Ini alasan kenapa gua nyebut ini future city. So futuristic," ujar Reval.
"This gedung mbledug ada sefruit kejanggalan, right?" tanya Kintan yang seperti hampir bergumam.
"Ngomong opo toh sampeyan? Ora ngertos inyong lek," ujar Zaki dengan bahasa Jawa yang medok.
"Hei what you say? I understand what you cocot to me," balas Kintan.
"KINTAN! Lo bisa ga tutup mulut lo sebentar?! Selesai nih virus gue les-in lo bahasa Inggris sampe khatam gratis!" tukas Hani
Dita membekap mulut Hani guna menahan bacotan temannya itu. "Jaga omongan lo, kita lagi di tempat umum."
"Kayaknya kita harus masuk kesana buat mastiin sesuatu. Jangan mencar karena di sana pasti bakal gelap banget."
ㅡ • ㅡ
Mereka berjalan menyusuri dalam gedung yang hanya mendapat sedikit cahaya. Masing-masing dari mereka memegang ujung baju temannya agar tidak terpencar.