Keep enjoy please!
Btw aku mau kasih tau sesuatu. Pertama-tama, orang cantik itu udah banyak milyaran bahkan triliyunan.
Tapi orang baik itu sedikit. Orang cantik belum tentu baik, tapi orang baik udah pasti cantik, bersinar luar dalem.
Jangan minder buat jadi baik, ok?
Let's get started next part!
Note: kalian boleh nyalain multimedia ya tapi part awal aja, oke?
ㅡ • ㅡ
Setelah perbincangan panjang yang memakan waktu berjam-jam, akhirnya mereka memutuskan untuk bermalam di gedung tersebut.
Mereka membangun tenda di rooftop gedung untuk beristirahat sejenak.
Pemandangan malam dari atas gedung hanya disuguhkan reruntuhan gedung, juga kota yang amat sangat sepi.
"Nyanyi dong nyanyi, anggep aja tahun baru!" seru Hani.
"Inyong nggawa gitar!" Zaki mengeluarkan gitar berwarna coklat dari tasnya.
"Asek mak nyos! Nyanyi dong!"
"Biarkan aku~ jadi sesuatu yang berarti untukmu tapi tidak sesaat."
Semuanya terperanga ketika Alesha mulai mengelantunkan suara emasnya. Dan saat itulah Zaki memainkan gitarnya.
Haikal berinisiatif menjadikan puing kayu untuk dijadikan gendang.
"Bukalah matamu selebar dunia ini dan rasakan banyak orang yang peduli~"
Semua kaum hawa yang ada di sana saling merangkul dan bernyanyi bersama seakan tidak ada yang terjadi.
Genta tersenyum tulus melihat kebersamaan para remaja-remaja di sana. Rupanya ia salah besar telah melewati masa remajanya.
"Jangan ingat lagi jangan kau sesali ada aku di sini~"
Mereka menari bersama mengitari api unggun yang sengaja dibuat sebagai penerang alami.
Seperti mengulang masa sekolah.
Melihat Mifta murung di sudut pintu, Alika menghampiri dan merangkul gadis itu.
"Are you okay?" tanya Alika.
"Gue ke Bandung buat ketemu sama orang tua gue, harusnya gue bisa seneng-seneng bareng mereka sekarang." Mifta mulai meneteskan air matanya.
"We are family now. Remember? God have nice scenario for us. Dan lo harus banyak bersyukur masih bisa merasakan ini semua." Alika membawa Mifta ke dalam dekapannya.
"Thanks, thanks for make me your friend."
Tidak lama setelah itu, mereka berdua terlelap di tempat menyisakan teman-teman mereka yang masih sibuk menyanyi meramaikan suasana.
ㅡ • ㅡ
"Uhuk uhukk. Arrgh."
Suara batuk membuat Dita membuka matanya. Matanya terbelalak kala melihat Meka yang sedang kesulitan bernafas dan terbatuk.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sculaverse | Juone Culture✅
Fantasianot a train to busan , but we'll survive in the middle epidemic. cover by @xienna24 Say not to plagiarism [❌] Author ; Kintan | and another.