Part 29

4.4K 208 14
                                    

"Dokter Bimo kabarnya sudah punya dua anak ya, Mas?" Fira bertanya pada Fajar.

"Iya. Istrinya dokter umum, PNS di Puskesmas Kersana, Brebes. Mas Bimo ikut ke Cirebon soalnya udah bosen LDM sejak residen. Istrinya anak bungsu dan kakak-kakaknya semua di luar pulau. Jadi ya cuma Teh Eva sih yang bisa diharapkan nemenin orang tuanya", Fajar bercerita panjang lebar.

"Eh kok Fira nanyain soal Mas Bimo? Pernah ada rasa po?" tanya Fajar penuh selidik. Ada sebersit cemburu terlintas di hatinya.

"Ah enggak lah, Mas. Seumur-umur saya cuma mencintai Mas Raffi. Tapi mungkin nasib saya yang nggak beruntung. Berharap Mas Raffi luluh dengan kesetiaan saya dan berubah prinsip. Padahal banyak sih yang deketin Fira, entah temen seangkatan entah residen. Residen Bedah sama Anes ada banyak malah. Kayak Mas Andy, Bang Defri, Bang Oki, banyak lah, Mas. Tapi bodohnya Fira, kebawa bucin sama Mas Raffi sampai lupa buat mikir realistis." Fira tidak sengaja mencurahkan isi hatinya.

"Bapak nggak pernah maksa Fira, Mas. Dalam hal jodoh sekalipun, sebenarnya semua terserah Fira. Cuma Fira nya aja yang bodoh dan egois. Demi apa coba mempertahankan sebuah hubungan yang kemungkinan bersama hampir mustahil", Fira mulai terisak.

Matahari mulai beranjak ke peraduannya, pertanda sore berganti senja. Gunung Merapi dan Merbabu di kejauhan sana perlahan memudar seiring meredupnya sinar mentari. Fira masih menatap sepasang gunung itu dengan perasaan yang tak tentu. Ratap tangisnya jelas terdengar pilu.

"Bapak pernah ngendiko manusia itu bermacam-macam sifatnya. Dan sebuah pernikahan harus saling melengkapi. Orang yang bersifat dominan akan susah langgeng sama sesama dominan kecuali berjuang keras menekan ego masing-masing. Lebih mudah jika si dominan berjodoh sama orang yang lebih ngalahan. Seperti Merapi dan Merbabu misalnya. Fira pernah mendengar teori kalau dapur magma mereka sebenarnya saling berhubungan. Tapi suatu mekanisme misterius menyebabkan hanya Merapi yang sering erupsi. Dan tentu saja itu membuat Merapi jauh lebih populer. Sementara Merbabu ikhlas menjadi tidak terkenal, tapi terus menebar kebaikan dengan caranya sendiri. Toh ia tetap memetik manfaat dari siraman hujan abu Merapi. Tanah sekitar Merbabu sangat subur tapi tidak menciptakan bahaya yang mengkhawatirkan penduduknya. Dan Kopeng di lereng Merbabu adalah salah satu penghasil sayuran terbaik di Jawa Tengah ...." Fira bermonolog.

"Sayangnya ... saya dan Mas Raffi ibarat Semeru dan Merapi. Saling berebut untuk jadi yang paling populer dalam bidang masing-masing. Seandainya kami berjodoh pun, perjalanan pernikahan kami pasti akan diwarnai banyak perdebatan. Bahkan untuk hal-hal yang nggak penting sekalipun." Mata Fira terpejam, berusaha menahan air matanya yang tidak berhenti mengalir. Kilasan kenangan berkelebatan di benaknya. Tentang banyak perselisihannya dengan Raffi dan keegoisan lelaki itu.

Fajar hanya membiarkan Fira mencurahkan isi hatinya. Tangisan Fira juga tidak berusaha dihentikannya. Sejujurnya ia tak sanggup melihat Fira terus berurai air mata. Ingin rasanya ia merengkuh gadis itu dalam dekapannya. Hanya saja syariah jelas melarang karena mereka berdua belum jadi pasangan yang halal. Dalam kebisuannya Fajar berjanji jika Allah menakdirkan Fira menjadi jodohnya, takkan dibiarkannya menangis seperti ini lagi. Jikalau sampai ada cobaan yang membuat air mata Fira harus keluar, setidaknya pundaknya bisa jadi sandaran dan ia bisa membenamkan kepala gadis itu ke dadanya yang bidang, sekedar melegakan perasaan.

"Fir, jangan nangis lagi ya, Sayang! Nggak ada yang perlu disesali. Jangan nyalahin diri sendiri. Kamu nggak salah, kok. Dulu mungkin kamu belum pada tahap emergency soal jodoh, jadi ya santai-santai aja. Tapi sekarang setelah umurmu menjelang 25 tahun, saat di mana mulai memikirkan pernikahan, wajar kalau perasaanmu jadi nggak karuan ...."

"Iya! Mas bener! Mas jelas paham falsafah kerucut dan kerucut terbalik kan?" Fira balik menatap Fajar dengan pandangan menantang.

"Apa maksudnya?" Fajar membalas tatapan Fira dengan penuh tanya.

Takdir Cinta SafiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang