20. Hujan

467 27 0
                                    


20. Hujan

"ahh hujann kan" ucap Amanda.

"Gue tau ini hujan, kata siapa salju" ucap pangeran.

"Ishh malah bikin kesel, udah nyari tempat neduh, dingin" ucap Amanda mengeratkan pelukannya.

Pangeran hanya tersenyum dan berhenti di salah satu warung kopi. Amanda pun langsung turun dan duduk memeluk lututnya karena dingin.

"Dingin ya?" Ucap pangeran begitu polos.

"Bego! Punya pacar ko bego si" jawab Amanda kesal.

"Sesama Bego jangan saling menghina" ucap pangeran sembari membuka bagasi nya dan mengambil sweater milikinya.

"Pake ni, dingin kan? Atau mau gue peluk?" Tanya pangeran.

Amanda hanya menatapnya tajam dan menyambar sweater di tangan pangeran. Pangeran terkekeh melihat sweater nya kebesaran di tubuh mungil Amanda.

"Kegedean, apa lo ketawa ketawa" kesal Amanda.

"Lo lucu" ucap pangeran sembari memasangkan kupluknya di kepala Amanda.

Seketika wajah Amanda memerah, Amanda pun mengalihkan pandangannya dan berusaha setenang mungkin.

"Hidung lo berdarah man" ucap pangeran panik.

Amanda pun terkejut dan langsung mengelapnya dengan tangannya, pangeran pun dengan cekatan memberikan sapu tangan kepada Amanda.

"Lo gapapa?" Tanya pangeran. "Pasti ini gara gara gue, lo pasti kedinginan" ucap pangeran panik.

"Gue gapapa ko, gausah panik gitu" jawab Amanda sembari tersenyum.

"Gapapa gmna? Lo pusing? Atau gmna?" Tanya pangeran cemas sembari mengecek suhu tubuh Amanda dengan tangannya.

"Gue gapapa ran" ucap Amanda tersenyum. Pangeran pun khawatir takut Amanda knpa knpa.

"Amanda" ucap pangeran panik.

"Gapapa sayang" ucap Amanda membuat pangeran diam seketika.

"Cailah salting" ucap Amanda membuat pangeran gelagapan.

"Apa sayang" ucap pangeran membuat Amanda tertegun.

"Cie salting. Satu sama" ucap pangeran menunjukan satu jari di kedua tangannya.

Mereka pun tertawa, hujan belum juga reda, malah semakin deras. Pangeran pun mulai kedinginan.

"Lo kedinginan ran" ucap Amanda.

"Gapapa, gue pacar lo, gue gamau lo sakit, gue kuat" ucap pangeran sembari merangkul Amanda. Amanda pun menyenderkan kepalanya di bahu pangeran.

"Amanda" panggil pangeran. Amanda hanya membalas dengan deheman.

"Lo jangan kaya hujan ya" ucap pangeran.

"Emang kenapa?" Tanya Amanda.

"Gue gamau lo datang bawa kebahagiaan buat gue, terus lo pergi tanpa pamit. Dan lo bisa datang sesuka hati lo entah itu membawa kebahagiaan atau kesedihan" ucap pangeran membuat Amanda diam seketika.

"Janji man?" Tanya pangeran.

"Gue ga janji, tpi gue bakalan berusaha" ucap amanda tersenyum.

"Makasih" ucap pangeran mengeratka rangkulannya, Amanda pun hanya mengangguk.

Selang beberapa menit hujan pun reda. Amanda yang tertidur di pundak pangeran pun terbangun karena pangeran menepuk meluk pipinya.

"Uda reda, ayo pulang" ucap pangeran, Amanda hanya mengangguk karena masih mengantuk.

PANGERANTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang