Lepaskan atau ....

799 76 78
                                    

Hari semakin larut di Ikebukuro, lampu jalan dan pertokoan mempercantik keindahhan malam. Tapi hal itu tidak memperbaiki suasana hati sosok yang hanya termenung di sebuah kursi taman kota yang mulai sepi, memikirkan maksud dari ucapan beberapa saat lalu ia curi dengar.

Kehidupan tidak akan bisa selalu sejalan dengan keinginan. Ada kalanya semua harus berbanding terbalik dengan semua hal. Saburo mengerti.

Sangat mengerti.

Paham akan apa yang kakak sulungnya katakan. Dari awal ia juga tidak ingin melewati batas, ia ingin semua bahagia.

Tapi jika hubungannya dilanjut, Ichiro tidak akan menyukainya. Dan jika ia memutuskan untuk berhenti, Jiro akan sedih dan kecewa. Ia tidak ingin kedua hal itu terjadi.

Saburo sayang pada kedua saudaranya itu. Tidak ingin pancaran kebahagiaan dari kedua pasang mata indah mereka redup karena ulahnya.

Sosok Saburo makin larut dengan pemikiran rumitnya. Dalam hati terdalamnya, dirinya memang mencintai Jiro. Sangat. Bukan hanya cinta monyet, istilah rendahan yang sering ia dengar.

Tapi ia memang benar-benar mencintai, mungkin beberapa waktu lalu ia terus menepis perasaan tersebut. Itu pun karena ia tidak ingin dikatai aneh oleh Jiro. Saburo lupa pertama kalinya ia merasakan perasaan manis saat bersama Jiro, mungkin sudah sangat lama sekali. Ia memendam semua itu.

Saburo tersenyum mengingat hal seperti itu saja, ia kembali merasakan debaran menyenangkan pada jantungnya atau darahnya berdesir. Ribuan kupu-kupu menggelitik perutnya.

Saburo suka perasaan itu. Ia tak ingin kehilangan perasaan berharganya itu.

.

Tapi mengingat ucapan kakak sulungnya. Masa depan nanti, tanggapan masyarakat jika mengetahuinya. Mungkin untuk dirinya bisa mengabaikan ucapan-ucapan jahat yang datang kepadanya.

Karena ia sudah terlampau paham untuk benar-benar mengabaikan.

Tapi tidak dengan Jiro. Mungkin Jiro yang supel dan gampang bergaul itu akan mengalami kesulitan. Memikirkan Jiro akan dijauhi teman-temannya, mungkin ia akan merasa bersalah atas hal itu.

Melihat Jiro murung, Saburo--

.

Ada debaran lagi, tapi rasanya sakit. Saburo tidak menyukai debaran itu, tangannya meraba bagian jantungnya. Menatap sepatu sekolahnya, "Apa yang harus kulakukan.." gumam Saburo pada taman yang sunyi.

Perasaan bimbang seperti ini lah yang seperti neraka, Saburo tidak tau harus bagaimana. Memilih salah satu dari pilihan yang ada mempunyai resiko tersendiri, membuat pikirannya semakin semerawut. Seperti benang kusut.

.

.

.

.

.

.

Hypnosis Microphone © King Record

If You know © akira1798

Segala karakter dalam cerita ini sepenuhnya milik SULTAN KANJENG AGUNG KING RECORD AND TEAM. Semisalnya kalo punya saya,.... Gak bakal mungkin anjiirrr

Kalo punya saya, yang ada jadi gei semua
/ga
😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂😂

.

.

.

.

If You KnowTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang