Jangan lupa vote dan komen ya😊
***
Malam keakraban sabtu malam nanti gagal. Diganti latihan dasar kepemimpinan yang akan diadakan dua minggu lagi. Katanya kami akan menginap di sebuah villa selama dua malam tiga hari. Akan ada game dan beberapa latihan yang katanya meningkatkan kepemimpinan serta solidaritas kami sebagai anggota baru.
Aku menatap kertas yang tertempel di dinding kaca depan basecamp yang bertuliskan peralatan apa saja yang perlu dibawa. Setelah menulisnya di buku catatan kecil dan melihat sekali lagi apakah ada yang tertinggal, tiba-tiba saja ada yang bersuara.
"Rajin banget."
Aku tersentak kaget, refleks berbalik dan mendapati Dito berdiri dihadapanku.
Ia tersenyum lebar seraya mengambil buku catatan kecil ku dan membaca isinya. "Wah, rajin banget. Semua dicatet. Pasti nilai-nilai lo bagus ya." Setelahnya dia mengembalikannya kembali padaku.
Sejak tadi aku hanya memperhatikannya. Sial sekali dia ternyata benar-benar tampan dilihat dari jarak sedekat ini.
"Kok diem? Sasa? Hallo?" Ia melambaikan tangan di depan wajahku. Sial sekali aku ketahuan sedang memperhatikannya.
Aku langsung menundukkan kepala dan mencoba berlalu pergi. "Permisi Kak," ujarku sopan dan mulai melangkah.
Namun, agaknya Dito belum puas menggangguku. Ia menahan lenganku dan menarik ku ikut masuk ke dalam basecamp.
"Tunggu di sini bentar, jangan kemana-mana." Aku hanya diam memperhatikannya. Seperti mencari sesuatu di dalam etalase berisi barang-barang yang tidak aku kenal.
Aku lebih memilih melihat foto-foto yang dibingkai rapi di pajang di dinding basecamp. Ada foto Dito dan beberapa anak organisasi lainnya setelah dilantik. Aku melihat tulisan kecil dibawah fotonya yang tertera pangkatnya sebagai sekretaris umum organisasi. Pantas saja aku sering melihatnya menenteng laptop dan kertas-kertas di sekitar basecamp.
"Udah ketemu." Ia kemudian berdiri dan melihat lagi apa yang baru saja ia temukan dari dalam etalase. Tumpukan kertas yang sama sekali tak aku mengerti itu membuatnya tertawa dan mendesah lega.
Ia kemudian mendekatiku dan seperti hendak bicara namun terhenti karena ada orang lain yang tiba-tiba datang dan menyela cepat. "Eh Dito, halooo!" sapa suara itu riang. Namun berbanding terbalik dengan Dito yang hanya acuh.
Aku tersenyum pada orang itu. Dia adalah senior yang kalau tak salah menjabat sebagai sekretaris open recruitment anggota baru saat aku mendaftar dulu. Namanya Nadine.
Ia balas tersenyum pada ku dan sedetik kemudian tampak memaksakan ekspresi saat ia baru menyadari situasi kalau Dito sedang berdua dengan ku di basecamp.
Aku tentunya sebagai anggota baru yang tak tahu menahu persoalan diantara mereka memilih melangkah mundur dan izin pamit pergi, aku bergegas melangkah cepat keluar.
Tapi, Dito dengan santainya memanggilku dan mengajakku untuk pergi bersama. Seakan kami sudah kenal dekat. Dan sungguh aku merasa terganggu akan itu. Tatapan Kak Nadine seperti tak suka melihat aku dekat-dekat dengan Dito.
"Kak maaf, kayaknya Kak Nadine marah deh." Aku menghentikan langkah saat sudah jauh dari basecamp. Ia ikut menghentikan langkahnya juga, lalu berbalik menghadap ke arah ku.
Di berdeham terlebih dahulu dan kemudian tatapan matanya berubah. "Sa, lo beneran ga inget sama gue ya?"
Kemudian, seakan kenangan lama itu merangkak keluar dari dalam kotak pandora yang sudah aku tutup rapat-rapat, ada rasa sesak yang meremas kuat dadaku. Hingga rasa-rasanya lidah ku kelu tidak bisa berucap satu kata pun.
Sudut-sudut mataku memanas, dan saat aku mengerjap pelan satu bulir bening meluncur turun. "Dito?"
"Iya Sa, ini aku."
***
Buat yang mau tau kisah mereka sebelumnya yuk baca dulu one shot story aku👇
Selamat membaca ya❤
KAMU SEDANG MEMBACA
[HS] Kembali Temu di Bawah Hujan (✔)
Romance[Completed] [HS] => [Hujan Series] Urutan membaca : [HS] Pagi Itu Hujan [HS] Kembali Temu di Bawah Hujan [HS] Gerimis Siang Itu ** Ketika petrikor menguap ke udara. ketika hujan menyisakan basah. ketika itu pula, kamu kembali datang. ** Start...