Jangan lupa vote dan komen ya😊
***
Aku memakan lahap nasi goreng spesial buatan Mama untukku. Mama tersenyum senang melihat anak perempuannya sudah tidak demam lagi sembari menyodorkan segelas susu coklat panas.
Alvin telah pergi ke kampus beberapa menit yang lalu, tak lupa mengusap puncak kepalaku dan mengecek suhu tubuhku, masih panas atau tidak dan berjanji akan membawa pulang kebab terenak di dekat kampusnya untukku.
Ponselku kembali bergetar, aku mengganti mode getar karna sejak tadi ponselku selalu ramai nada dering dengan chat yang masuk dari Dito. Aku risih diperhatikan berlebihan seperti itu padahal aku hanya demam biasa.
Aku baru ingat kalau kemarin, sebelum tidur sempat menghapus nomor Dito dari kontak ponselku. Alasannya sih, karena aku tidak ingin menyimpan nomor cowok itu lagi setelah berbagai kejadian sejak latihan dasar kepemimpinan kemarin.
Makanya, tadi pagi aku sempat bingung saat mengangkat telepon dari nomor baru.
"Ponsel kamu geter geter terus, banyak chat yang masuk ya?"
"Iya, Ma."
"Ciee, anak Mama baru sehari aja gak kuliah udah ada yang nyariin." Aku tersedak susu coklat hangat yang baru saja aku teguk.
Mama hanya tertawa dan mengingatkan untuk minum pelan-pelan. Lalu mengecek suhu tubuhku satu kali lagi sebelum menitahkan untuk kembali istirahat setelah menghabiskan semangkuk kecil buah-buahan yang telah dipotong-potong di dalam mangkuk.
"Mama harus balik ke kantor, makan siang udah Mama bikin, nanti kalian tinggal makan aja. Si Alvin bentar lagi pulang kok, kamu ga bakal sendirian. Yaudah ya, Mama pergi dulu sayang." Lalu Mama beranjak pergi setelah mengecup keningku dan melambaikan tangan.
"Dadah Ma, hati-hati ya!"
Setelah pintu depan terdengar ditutup. Aku meraih ponsel saat panggilan masuk dari Dito kembali membuat ponselku bergetar untuk yang kesekian kali.
Halo Sa, kenapa baru diangkat?
Emang kenapa?
Aku khawatir tau kamu sakit, sekarang keadaan kamu gimana?
Udah mendingan kok, gak usah khawatir lagi
Gak bisa. Aku ke rumah kamu ya sekarang
Emang tau rumah aku?
Tau dong, Kristi kasih tau aku alamat rumah kamu
Aku mendesis pelan, dasar Kristi kampret.
Mending gak usah deh, aku udah sehat kok, udah baik-baik aja
Gak, gak. Aku pergi pokoknya, tunggu aja ya, dadah.
Dan sambungan pun terputus. Aku hanya bisa mendesah pelan dan merutuki Kristi yang seenaknya memberitahu alamat rumahku. Oh, astaga. Bagaimana nanti saat Alvin dan Dito bertemu di rumah ku?
Sial, sial, sial.
Aku dibuat gelisah sendiri sembari berjalan mondar mandir di ruang tamu seraya melihat ke pintu depan. Aku lupa untuk istirahat seperti yang disuruh Mama tadi. Tapi, sungguh aku benar-benar merasa sehat setelah dibuat gelisah seperti ini.
Sepuluh menit dibuat kalang kabut sendiri, Alvin pulang. Ia membawa kebab sesuai perkataannya tadi pagi.
"Ini kebab buat kamu." Ia menyerahkan bungkuasan kebab milikku dan aku mulai mencicipinya. Ternyata rasanya benar-benar enak.
"Enak banget Vin."
Alvin mengangguk antusias dan memakan kebab miliknya. Aku seketika lupa rasa gelisah yang membuat aku kalang kabut tadi.
Dan asal mula dari rasa gelisah itu datang, ia melangkah masuk melewati pagar yang aku lihat dari pintu depan yang memang terbuka lebar.
Hingga Dito sudah berdiri di depan pintu, seketika aku lupa bagaimana caranya bernapas. Alvin masih belum menyadari kehadirannya.
"Princess, besok aku bawain bakso tusuk di deket kampus yang legend banget, pokoknya enak deh," ujar Alvin masih antusias seraya mengulung kertas pembungkus kebabnya yang telah tandas dan memasukkannya ke dalam kantung plastik.
Aku hanya mengangguk pelan saat ia melirik ke arahku dan mengernyitkan kening mendapati ekspresiku yang aneh.
"Kamu masih sakit? Yang mana yang sakit Princess?"
"Ehemm." Dito berdeham.
Refleks Alvin berbalik dan terkejut melihat cowok itu yang sudah duduk di sebelahnya.
"Loh, kamu siapa? Princess rumah kita kayaknya kemasukan rampok deh."
"Rumah kita?" Dito bertanya dengan nada tak percaya seraya mendelik pada Alvin.
"Princess rampoknya kok serem ya kayak kesel gitu."
Dito berdecak pelan. Ia merotasikan matanya dan sungguh terlihat kesal.
Aku sebenarnya sudah sejak dimulainya konversasi tak jelas antara Dito dan Alvin, berusaha sekuat tenanga untuk menahan tawa dengan mengulum bibir.
"Sa, dia siapa?"
"Princess rampoknya kenal kamu?"
"Aduhhh hahahaha kalian lucu." Akhirnya aku tergelak juga. Berada di situasi lucu seperti ini membuat aku tak bisa menahan tawa.
***
Sesuai janji kan, update cepet hehe
KAMU SEDANG MEMBACA
[HS] Kembali Temu di Bawah Hujan (✔)
Romantik[Completed] [HS] => [Hujan Series] Urutan membaca : [HS] Pagi Itu Hujan [HS] Kembali Temu di Bawah Hujan [HS] Gerimis Siang Itu ** Ketika petrikor menguap ke udara. ketika hujan menyisakan basah. ketika itu pula, kamu kembali datang. ** Start...