30. Will You Be My ... Again? [Ending]

273 35 6
                                    

Warning!!!
This chapter exceeds 1000 words, I hope you like it and always support my other stories❤
Happy Reading😄

***

Sudah tiga hari bazar diadakan. Sampai saat ini semuanya berjalan lancar. Hari ini hari keempat acara organisasi kami. Dan hari ini adalah puncak acara.

Akan diadakan seminar di gedung convention center nanti. Guest start yang diundang adalah salah satu youtuber yang juga sedang berkuliah di luar negeri, katanya ia sedang liburan musim panas makanya bisa menghadiri acara seminar kami.

Aku tidak termasuk dalam panitia seminar. Divisi humas acara juga tidak memiliki kepentingan di seminar. Karna panitia seminar memiliki divisi humas tersendiri. Sebenarnya sih sama saja, namun aku hanya enggan berpatisipasi karna itu juga tidak wajib.

Entahlah, aku hanya merasa malas. Dan hanya ingin duduk-duduk di bazar serta memutarkan lagu untuk para pengunjung.

Saat aku tiba di bazar. Hanya ada Kak Fira yang duduk di stand dengan wajah tertekuk.

"Loh Kakak bukannya ikut panitia seminar?" tanyaku heran, karna tadi malam di grup chat, Kak Fira tampak bersemangat sekali karna akan ikut serta bersama divisi humas panitia seminar untuk menjemput langsung guest star di hotel tempatnya menginap.

"Gue ditinggal. Alasannya mobil penuh. Padahal kemaren-kemaren mereka ngajak gue ikut, kan mereka pada tau gue ngefans sama guest star itu. Anjir. Sumpah gue kesel." Kak Fira melipat tangannya di atas meja, lalu menyembunyikan wajahnya di sana. Agaknya mood Kak Fira benar-benar jelek.

Dari tempat parkir, aku bisa melihat Dito berjalan mendekat. Cowok itu melambaikan tangannya padaku sembari berlari kecil.

"Tuh anak kenapa?" tanyanya saat sudah sampai disebelahku.

"Kak Fira lagi gak mood, jangan diganggu," ujarku berbisik di telinganya. Lalu aku duduk dan coba menyetel salah satu lagu yang biasanya aku dengar kalau sedang tidak mood.

Dito mengeluarkan dua kotak makanan dari dalam tasnya. Ia membuka tutup salah satunya, ternyata isinya mie goreng lengkap dengan telur mata sapi dan nasi putih panas. Seketika perut ku lapar melihatnya.

"Aku sempetin bikin ini tadi pagi," ujarnya memberi tahuku. Lalu ia dorong kotak makanan itu ke Kak Fira. Kak Fira menegakkan kepalanya lalu menatap Dito tak mengerti.

"Tadinya gue bikin buat Sasa. Tapi liat lo disini yang lagi gak mood, gue kasih ke lo aja." Kak Fira tersenyum senang. "Tapi Sasanya gue bawa dulu ya."

Kak Fira hanya mengangguk dan mengacungkan jempolnya saat aku dan Dito berjalan menjauhi bazar.

"Kita mau kemana?"

"Ke kafetaria. Sarapan."

Dito memesan minas dan dua kopi susu panas. Ia lalu membuka kotak makanannya yang satu lagi lalu menyodorkannya padaku.

"Ini sarapan buat kamu. Aku yang masak sendiri. Spesial pokoknya."

Aku tertawa kecil lalu berujar, "Mie goreng sama nasi plus telor juga aku bisa bikin."

Dito cemberut. "Aku sengaja bela-belain bangun pagi biar bisa masakin ini buat kamu loh," ujarnya memelas.

Astaga, lihat lah wajahnya sekarang. Dia seperti Kak Fira tadi yang moodnya hilang lalu wajahnya tertekuk tak bersemangat. Aku jadi merasa bersalah.

"Sorry. Aku gak maksud. Aku cuma bercanda. Makasih sarapannya." Aku menyuap sesendok dan mulai makan.

Memang ya, nasi putih hangat dengan mie goreng dan telur mata sapi tak bisa dibantah kelezatannya.

[HS] Kembali Temu di Bawah Hujan (✔)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang