Jangan lupa vote dan komen ya😊
***
Mie dower benar-benar menjadi primadona untuk panitia yang ada di bazar. Selain hujan dan karna faktor lapar, mie dower habis terjual begitu saja.
Aku ikut bergabung dengan Wulan dan Kristi yang sudah memegang satu kotak styrofoam dengan mie dower plus telur ceplok di tangan masing-masing satu.
Tak lama Dito membawakan mie dower bagianku dan sekaleng susu vanilla untuk pereda pedas, lalu cowok itu ikut bergabung dengan panitia cowok lainnya.
"Ehem gue mencium bau-bau falling in love deh," sahut Kristi tiba-tiba.
"Falling in love? Udah jadian gak sih? Kayaknya rona-rona mukanya udah jadi hak milik deh," ucap Wulan seraya terkekeh.
"Hak milik apaan anjir!" aku berseru geli. Astaga, aku sama sekali tidak bisa menahan rona merah yang begitu saja muncul di ke dua pipi ku.
"Hahaha besok ya Sa pajak jadiannya," ujar Kristi seraya menjawil lenganku sambil tertawa.
"Iya Sa, jangan lupa." Wulan pun ikut-ikutan.
Tak jauh beda denganku yang diejek oleh Kristi dan Wulan, Dito di kumpulan panitia cowok juga menjadi bahan bualan.
Mereka sesekali melirik ke arahku lalu ke arah Dito dan mengucapkan selamat kepada Dito. Ditambah lagi wajah Dito yang juga memerah membuat mereka semakin senang menertawakan cowok itu.
Sisa hari dibuat untuk menggoda kami sebagai pasangan baru. Hujan mereda saat matahari sudah hilang di ufuk barat. Langit pun menggelap. Panitia cowok sibuk membongkar tenda. Panitia cewek yang tersisa, hanya aku, Kristi, Wulan, dan dua orang panitia senior.
Kami tak terlalu dekat dengan mereka. Jadi kami sedikit memberi jarak. Sebab bahasan kami agak privasi. Karna orang yang hendak kami bicarakan sedang ada di sini.
"Tadi Kak Fira langsung pulang ya Sa?"
Aku mengangguk. "Dijemput pacarnya."
"Pacarnya ganteng gak?" celetuk Kristi penasaran.
Aku tertawa seraya menjawab, "Bukan ganteng sih, tapi cute. Kayak karakter manga tsundere gitu Lan." Aku menoleh ke arah Wulan.
"Iya? Beruntungnya Kak Fira!!" serunya tertahan sebab kami tidak ingin didengar orang lain.
"Jadi sebenernya kenapa sih? Sampai Kak Fira badmood gitu dari pagi?"
"Nepotisme sih menurut gue." Kristi mulai menjelaskan. "Lo tau kan ketua Dpo kita suka sama Kak Mawar?"
Aku menggeleng. Tentunya aku baru tahu hal ini.
"Terus?"
"Kan Kak Mawar ngefans juga sama guest star kita di seminar, tapi karna Kak Mawar di bagian konsumsi dia gak bisa turut andil buat jemput guest star di hotel dong. So, karna waktu itu Kak Fira yang jadi penanggung jawab soal surat undangan buat dpmu yang salah ketik nama, ketua dpo kita bawa-bawa itu di rapat dadakan mereka malem tadi. Aturannya kan Kak Fira ikut jemput dan digagalin sama dia terus diganti sama Kak Mawar dengan alasan yang gak masuk akal itu."
"Anjir!" Aku mendengus pelan. Rasanya aku ingin berhadapan langsung dengan ketua dpo yang pongah itu dan meninjunya.
"Tapi Sa, Kak Mawar gak tau apa-apa. Dia sama sekali gak tau kalau ini kerjaan ketua dpo kita. Kalau dia tau tentunya dia bakal nolak dong, secara Kak Mawar sama Kak Fira juga lumayan deket karna sama-sama ngefans si guest starnya kita itu." Wulan menambahkan.
Ah, rasanya tetap saja menyebalkan. Enak saja dia mentang-mentang ketua dpo!
"Kalian tau ini darimana?" Aku tentunya penasaran, hal semacam ini cukup tabu dan aku sangsi kalau banyak yang tahu.
"Dari Kak Fikri," jawab Kristi malu-malu.
Aku hanya bisa menghela napas. Hujan kembali turun, tidak lebat. Panitia cowok sudah selesai membongkar tenda, dan menyusunnya di sudut dan menutupnya dengan terpal. Mobil atap terbuka yang harusnya menjemput tidak bisa datang malam ini.
Obrolan kami terinterupsi saat Dito datang dan mengajakku pulang. Otomatis Kristi dan Wulan lagi-lagi menggodaku.
"Makan dulu yuk, aku laper." Aku hanya mengangguk.
Sekarang, besok, lusa, esok lusa, minggu depan, bulan depan atau sampai tahun depan entah rasanya akan sama seperti ini. Debaran yang membuat nyaman dan senyum tiap kali melihatnya.
"Kamu kok gampang bulshing sih?"
"Ha? Tiba-tiba banget nanya itu."
"Soalnya pas lagi makan mie dower tadi, muka kamu merah. Aku gak yakin itu karna pedes dari mie dowernya deh."
Dito tertawa kecil. Lalu tak lama pipinya pun memerah, persis seperti tadi. Astaga, lucunya.
***
Selesai, akhirnya mereka jadian yaw😄
Tapi, Dito dan Sasa bakal ketemu lagi kok sama kalian di Gerimis Siang Itu, cek yukk di bio akuu👍👍
Bakal ada Kristi, Wulan, Fakhri dan Shinta dan beberap tokoh baru lainnya. Tentang organisasi mereka, kisah cinta mereka, sukaduka duduk di bangku kuliah, and how about of rain😍Stay terus ya❤
Regards,
cravesan
KAMU SEDANG MEMBACA
[HS] Kembali Temu di Bawah Hujan (✔)
Romance[Completed] [HS] => [Hujan Series] Urutan membaca : [HS] Pagi Itu Hujan [HS] Kembali Temu di Bawah Hujan [HS] Gerimis Siang Itu ** Ketika petrikor menguap ke udara. ketika hujan menyisakan basah. ketika itu pula, kamu kembali datang. ** Start...