Marriage Contract🍂[Revisi]

21-Aku Cinta

Cuman mau ngingetin !!!

■ Follow akun saya sebelum baca
■ Vote setiap part-nya ya
■ Dan komen sebanyak-banyaknya biar saya makin semangat up cerita.

Selamat membaca......
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Menghadapi Karina yang sekarang benar-benar membuat Raffa frustasi. Selama tiga minggu Karina hanya mengurung dirinya didalam kamar dan hanya keluar saat membuat sarapan, makan malam, dan membereskan rumah.

Kadang-kadang saat tengah malam, Raffa mendengar Karina menangis dan menyalahkan dirinya. Raffa ingin menghampiri gadis itu dan memeluknya itu seerat dulu.

Di kantor pun pikiran Raffa terus tertuju pada Karina. Bagaimana bisa anak jalanan sepertinya terus menghabiskan waktu didalam kamar dan hanya ditemani dengan ponsel dan laptopnya yang digunakan untuk menonton film.

Saat ini, Raffa sedang menemui Adri dan Dyva. Ia ingin meminta saran pada mereka berdua tentang masalah yang sedang dihadapinya saat ini.

"Astaga. Jadi Karina bener-bener bilang begitu sama lo ?". Tanya Dyva yang langsung mendapat anggukan dari Raffa.

"Aku mau jujur seperti yang kamu sarankan waktu itu. Tapi aku takut. Aku takut kalau nantinya aku malah membuat hubungan ini jadi semakin kacau dan tak ada lagi harapan untukku".

Dyva memijat pangkal hidungnya. Persiapan pernikahannya saja masih belum selesai, dan sekarang ia juga harus memikirkan hubungan dua sahabat baiknya.

"Menurut gue, lo terlalu cupu bro". Adri angkat bicara.

"Maksudnya ?".

"Lo terlalu memikirkan dampak dari hal yang bahkan belum terjadi. Karena pikiran-pikiran itu, lo jadi ketakutan dan menjadi cupu karena lo gak berani buat ngambil resiko".

Raffa merenungkan perkataan Adri. Sepertinya ia memang terlalu takut untuk mengambil resiko. Mungkin hubungannya dengan Karina nanti tidak akan berjalan seperti dulu lagi. Tapi ia harus tetap bicara dan mengungkapkan isi hatinya. Jika Karina memang ditakdirkan untuknya, sekeras apapun ombak menghantam pada akhirnya mereka tetap akan bersatu juga.

"Sejak kapan kamu jadi sebijak ini, beb ?". Dyva menatap takjub calon suaminya.

"Sejak dulu. Cuman kamu aja yang gak tahu". Adri menyesap kopi milik Dyva karena kopi miliknya sudah habis.