09-Honeymoon Pt. II🍁

7.1K 242 3
                                    


Karina keluar dari kamar mandi dengan mengenakan jubah mandi yang telah disediakan oleh pihak hotel. 

Setelah seharian lelah berburu kuliner dan oleh-oleh, Karina langsung memanjakan dirinya dengan berendam di bathub. Anehnya, Raffa yang sering mengajak untuk mandi bersama tidak mengeluarkan respon apapun saat ia bilang ingin berendam di bathub. Suaminya itu malah sibuk dengan ponselnya sejak mereka tiba di hotel.

"Raffa kemana?" Tanya Karina pada dirinya sendiri setelah mendapati kalau Raffa tidak ada di setiap sudut kamar.

Drrt...

Sebuah notifikasi pesan masuk di layar ponsel Karina.

Raffa :
Kalau kamu udah selesai berendam, aku tunggu di restoran hotel. Oh iya, jangan lupa buka lemari ya. Aku tunggu.

Setelah membaca pesan singkat dari Raffa, Karina pun membuka lemari penyimpanan yang ada di sudut kamar hotel.

Karina menutup mulutnya dengan kedua tangan. Matanya yang membulat dan berbinar menandakan betapa terkejutnya ia. Sebuah dress berwarna navy yang tergantung di lemari penyimpanan. 

Dibawah dress yang tergantung itu terdapat dua kotak dengan ukuran yang berbeda. Kotak yang paling atas berisi satu set perhiasan dengan mutiara. Dan kotak kedua dengan ukuran yang jauh lebih besar, berisi high heels krem dan tas dengan warna senada.

"Dasar orang kaya". Maki Karina tanpa menyembunyikan rasa senangnya melihat hadiah yang disiapkan Raffa untuknya. Ia memang bukan tipe wanita yang menyukai perhiasan, tapi kalau sudah diberi tidak mungkin kalau tidak dipakai bukan.

Dengan rasa tidak sabar, Karina mengenakan dress selutut dengan blazer berwarna senada. Ia melihat dirinya didepan cermin dengan wajah puas. "Dasar orang kaya mesum. Tahu darimana dia ukuran baju gue?". Makinya sambil tersenyum.

Drrt...

Sebuah notifikasi pesan masuk kembali terlihat di layar ponsel Karina.

Raffa :
Kamu gak kelelep di bathub kan ?

Karina mengulum senyum membaca pesan dari Raffa. Ia pun membalas pesan tersebut dengan mengetikkan kalimat "Tunggu aku sepuluh menit lagi".
.
.
.
.
Sepuluh menit berlalu, Karina telah siap dengan merias wajah dan menata rambutnya. Untuk makeup Karina sengaja membuat makeup look bold agar serasi dengan dress navy yang dikenakannya. Dan untuk rambut, Karina hanya mengeriting dan mengikat rambutnya.

Perhiasan minimalis dengan ornamen mutiara yang dibelikan Raffa juga sudah dikenakannya. Setelah dirasa cukup, barulah Karina memasukkan ponselnya kedalam tas yang juga dibelikan Raffa dan keluar dari suite roomnya.

"Selamat malam, Nyonya Darmatio". Sapa seorang pria asing yang berdiri tak jauh dari pintu kamar hotel. Aksen dan bahasa Indonesia yang terdengar kaku sekali. 

"Maaf, anda.. siapa ya?". Tanya Karina yang dipanggil dengan sebutan "Nyonya Darmatio". Tentu saja ia geli bukan main mendengar dirinya dipanggil dengan nama keluarga Raffa.

"Saya bertugas untuk menghantarkan Nyonya ke tempat Tuan Darmatio berada". Ujarnya dengan wajah tak kalah kaku dengan bahasa Indonesianya.

"Menghantarkan? Tapi saya tahu kok dimana suami saya...."

"....Silahkan lewat sini". Pria asing itu berjalan lebih dulu untuk menunjukkan jalan kepada Karina.

Karina pun mengikuti langkah kaki pria asing yang keukeuh ingin menhantarkannya ke restoran  hotel yang sudah ia tahu betul letaknya.

Marriage Contract🍂[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang