10-Cemburu🍁

6.4K 266 12
                                    

Drrt..
Drrt..
Drrt..

Kedua kelopak mata Karina terbuka bersamaan begitu mendengar dering ponselnya. "Mama Mertua" tercetak tebal di layar ponsel Karina. Matanya yang mengantuk langsung segar kembali.

"Halo, Ma?". Sapa Karina pada mama mertuanya disebrang sana.

"Karina? Kamu lagi sibuk, ya?". Tanya Maya begitu mendengar suara Karina.

"Enggak kok, Ma. Ada apa ya?".

"Mama boleh minta tolong, Rin?".

"Selagi bisa, aku pasti bantu kok, Ma".

"Papa mertua kamu, lupa bawa bekal makan siang dan obatnya. Padahal sebentar lagi sudah jam makan siang. Mama gak bisa bawa mobil, dan supir juga gak ada di rumah. Jadi Mama mau minta tolong kamu antar bekal dan obat ke kantor. Bisa?". Jelas Maya.

"Kalau gitu, aku pergi ke rumah Mama sekarang".

"Beneran bisa, Rin? Gak ganggu waktu kamu, kan?".

"Enggak kok, Ma. Aku juga mau makan siang sama Raffa".

"Yaampun, dasar pengantin baru. Yaudah, Mama tunggu ya".

Setelah panggilan berakhir, Karina pun membuka lemari pakaiannya. Ia merasa tidak sabar untuk mengunjungi perusahaan tempat pasangannya bekerja.

Kemeja kotak-kotak berwarna khaki, ves rajut berwarna hitam, rok pendek berwarna khaki, sepatu putih plus kaos kaki, sling bag berwarna hitam, dan topi putih menjadi pilihan outfit yang akan dikenakan Karina untuk mengunjungi K-ent Company.

Padahal tadinya ia merasa lelah dan suntuk setelah berkutat berjam-jam dengan laptop untuk menyiapkan materi tugas akhirnya, sekarang rasa lelah itu menghilang entah kemana. Yang ada hanya rasa tidak sabar untuk pergi ke K-ent Company.
.
.
.
.
Begitu tiba di rumah mertuanya, Karina langsung disambut dengan hangat oleh Maya yang sudah menunggunya sejak tadi didepan rumah.

"Mama kenapa diluar? Gak panas?". Tanya Karina yang buru-buru keluar dari mobil dan menghampiri ibu mertuanya.

"Gak panas kok. Mama cuma gak sabar aja mau ketemu kamu". Maya memeluk Karina dan mencium pipi kanan dan kiri menantu satu-satunya.

Terakhir kali Maya bertemu dengan Karina seminggu yang lalu saat menantu dan putranya baru pulang dari Singapura. Dan setelah itu ia tidak bisa bertemu dengan anak-menantunya karena harus ikut suami dinas keluar kota (sekalian bulan madu lagi. Maklum iri sama yang muda).

"Padahal Mama mau ngobrol banyak sama kamu, tapi bekal dan obat ini lebih penting". Ujar Maya sedih. Kesehatan suaminya lebih penting dibandingkan egonya sendiri.

"Besok, aku mampir kesini kok, Ma. Kalau perlu aku sama Raffa nginep disini aja". Usul Karina.

"Memangnya Raffa mau nginep disini?".

"Mama tenang aja, biar aku yang paksa". Karina menepuk dadanya dengan bangga.

Maya tersenyum melihat Karina yang begitu ceria. Ia bersyukur memiliki menantu seperti Karina. Aura positif selalu terpancar dari gadis yang berhasil meluluhkan hati putranya itu.

"Kalau gitu, aku antar makanan sama obat buat Papa mertua dulu ya, Ma".

"Hati-hati dijalan, ya".

Karina menyalami tangan Maya, dan mengambil kotak bekal beserta obat dari tangan mertuanya itu.

Karina menyalami tangan Maya, dan mengambil kotak bekal beserta obat dari tangan mertuanya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Marriage Contract🍂[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang