22-Jawabanku

3.2K 244 20
                                    

Cuman mau ngingetin

Follow akun saya sebelum baca
Vote setiap part-nya
Dan komen sebanyak-banyaknya biar saya makin semangat up cerita ini sampai selesai

..Selamat membaca..
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Karina mengaduk es americano-nya berulang kali. Ia menumpukan dagunya di tangan kanan dan memandang ke arah luar kafe.

Hari ini Karina sudah membuat janji untuk bertemu dengan Dyva di kafe tempat biasa mereka nongkrong. Tapi sahabatnya itu tiba-tiba mengundur waktu sampai satu jam karena masih mengurusi urusan pernikahannya.

Baru saja Karina hendak menghubungi Dyva dan bertanya dimana posisinya saat ini. Namun diurungkannya ketika melihat Dyva masuk ke kafe dengan wajah kelelahan. Dia menundukkan wajahnya sambil mengatur nafas.

"Sorry.. lo.. kelamaan.. nunggu.. ya ?".

"Enggak kok. Cuman satu setengah jam-an lah".

Dyva meraih es americano milik Karina dan meminumnya hingga habis. "Ya elah sorry. Kayak lo gak pernah telat aja".

Karina berdecak sebal melihat gelas minumannya habis. Padahal dia belum meminumnya sama sekali. "Jadi, gimana persiapan pernikahan lo ? Lancar ?".

"Lancar. Tadi keluarga gue sama keluarganya Adri habis nyobain prasmanan hotel. Mantep banget dah makanannya".

"Iya dong. Hotel itu kan rekomendasi dari gue. Jadi lo harus berterima kasih sama gue".

"Hm.. iye, iye. Btw kenapa lo ngajakin gue ketemuan ?". Tanya Dyva sok polos. Padahal dia sudah tahu apa yang ingin dibicarakan oleh Karina.

Sebelum menceritakan masalahnya pada Dyva, Karina memesan minuman lagi, satu untuknya dan satu untuk Dyva.

"Tiga hari yang lalu, Raffa nembak gue". Jelas Karina sambil mengingat kembali momen disaat Raffa tiba-tiba mengungkapkan perasaannya.

"What !!! Terus, lo jawab apa ?".

"Ya gue diem ajalah".

Dyva mengelus dada. Ia tak ingin mencerca kebodohan sahabatnya yang satu ini. "Kenapa lo diem aja, nyil ? Emang lo gak kasihan sama Raffa karena udah nungguin jawaban lo selama ini ?".

"Gue mau jawab apa. Kalau gue sendiri gak tahu apa jawabannya".

Seorang pelayan meletakkan dua minuman yang di pesan Karina sebelumnya di atas meja.

"Gue gak bermaksud buat nge-gantung perasaannya. Tapi gue sendiri juga gak tahu sama perasaan gue sendiri".

"Kalau menurut gue, lo bukannya gak tahu sama perasaan lo sendiri. Tapi lo gak mau jujur sama perasaan lo sendiri". Dyva meminum es lattenya. "Kita udah temenan berapa lama ?". Tanyanya tiba-tiba.

Marriage Contract🍂[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang