08-Honeymoon Pt. I🍁

11.7K 265 7
                                    


Sehari sebelum acara pernikahan, Karina sudah memindahkan barang-barangnya ke rumah Raffa. Jadi setelah acara pernikahan selesai, ia bisa langsung tinggal dirumah suaminya tanpa perlu repot-repot pindahan lagi.

Saat pembuatan kontrak pernikahan, keduanya akan tidur dikamar yang berbeda. Tentu saja untuk membatasi privasi masing-masing. Meski keduanya memutuskan untuk terbuka soal berhubungan seks, mereka tetap membutuhkan tempat privasi (sebenarnya ini keinginan Karina. Raffa gak masalah tuh kalau mereka tidur dikamar yang sama✌).

Karina keluar dari kamarnya dengan menarik sebuah koper berwarna hitam. Hari ini, ia dan Raffa akan pergi berbulan madu ke Singapura.

Awalnya, Pasutri itu berencana untuk tidak berbulan madu. Tapi Maya bersikeras menyuruh keduanya untuk segera berbulan madu. Ia bahkan memberikan pilihan destinasi honeymoon yang paling disukai dalam dua tahun terakhir. Berkat kegigihan Maya, Raffa dan Karina pun setuju untuk berbulan madu.

Tok.. tok.. tok..

Karina mengetuk pintu kamar Raffa. Tumben sekali suaminya itu belum belum selesai bersiap-siap, padahal biasanya dirinyalah yang paling lama dalam urusan berdandan.

Pintu kamar Raffa terbuka. Kedua alis Karina hampir menyatu melihat penampilan suaminya saat ini.

"Raffa. Kita kan mau pergi honeymoon, bukannya perjalanan bisnis."

Nama : Daraffa Darmatio.
Umur : 27 Tahun.
Ketertarikan dalam fashion : Tidak ada.

Karina mengenakan dress selutut dengan motif kotak-kotak berwarna biru langit. Ditambah dengan sepatu kets berwarna putih, dan bando berwarna biru untuk menyempurnakan penampilannya.

Berbeda dengan Karina yang begitu tertarik dengan fashion, Raffa hanya mengenakan pakaian yang menurutnya nyaman dan biasa dikenakannya. Seperti saat ini, karena terbiasa melakukan perjalanan bisnis, Raffa mengenakan setelan jas lengkap dengan dasi meskipun hari ini ia akan pergi berbulan madu.

"Memangnya kenapa? Apa aneh kalau aku pakai jas?"

"Aneh. Pake banget." Karina menghela napas panjang. "Mendingan kamu ganti pakai yang lain deh."

"Tapi aku gak punya baju lain."

"Hah?"

Karena tak percaya dengan perkataan Raffa. Ia pun menerobos masuk kedalam kamar bernuansa putih-hitam itu. Ia membuka lemari besar milik Raffa. Dan untuk kesekian kalinya, ia menghela napas panjang.

"Ini..."

Sejauh mata memandang, Karina hanya mendapati setelan jas dan kemeja dengan berbagai warna (kecuali pink).

"Kamu gak lagi nge-prank aku kan, Raff?"

"Enggak kok."

"Waktu itu, gue terlalu terpaku sama kegantengannya sampek gak sadar kalau dia selalu pakai kemeja setiap ketemu." Pikir Karina sambil memijat pelipisnya.

"Yaudah. Sekarang kamu lepas dasi dan jas kamu."

"Kenapa?"

"Kamu kan mau liburan, Raff. Seenggaknya kamu harus bersikap seperti orang yang akan pergi berlibur, termasuk penampilan kamu."

"O..oke."

Raffa agak bingung dengan sikap Karina yang tiba-tiba mengomentari penampilannya. Padahal sebelum-sebelumnya istrinya itu tidak pernah komentar apapun soal penampilannya. Dan hari ini Raffa sadar kalau Karina sangattt memperhatikan penampilan.

Disaat Raffa sedang melepaskan dasi dan jasnya, Karina membuka koper pakaian Raffa. Lagi-lagi wanita itu menghela napas panjang. Isi koper Raffa sama saja dengan isi lemarinya, hanya jas, kemeja, dan dasi. Untunglah ada dua kaos oblong dan dua celana pendek didalam sana.

Marriage Contract🍂[Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang