Warning! 18+!
.
.
.
.
."Hah?? Maksudnya apa? Aku cuma.. Cuma.. Perempuan, dan.. Aku gatau apa apa tentang dunia ini. Yakali.. Haha aku gamungkin nyelametin Dunia ini." ucapku dengan nada canggung yang sangat kubenci.
"Karena memang kamu."
"Ha-Ha-Ha. Nice joke babe you can—"
"ada sebuah ramalan yang dicatatkan dengan tegas oleh vampir terdahulu. Yaitu II-Divo."
"Hanako? Tapi... Look at me! Aku bahkan gabisa bantu kamu saat diserang sama Tsukasa. How... Bagaimana caraku nyelametin dunia Vampir. You can't always joke me!" semburku kesal. Tentu saja! Aku gadis lemah. Mereka bilang ramalan? WOW! SEORANG GADIS SEPERTIKU BISA MENYELAMATKAN DUNIA? HA. HA. HA.
Capslock jebol euy :v
"Yeah.. Karena emang bener gitu. Sewaktu II-Divo dikutuk menjadi Vampir, mereka diberikan blood stone yang seukuran bola basket? Yah.. Aku gatau itu. Dan blood stone itu disebut 'blood stone divination'¹ . Itu digunakan untuk meramal. Persis seperti namanya." Hanako mengambil rambutku. Melilitkan jarinya pada rambutku.
"Apa ramalannya? :D" tanyaku dengan nada serius.
" 'Batu darah.. Mengambil ratusan korban. Ratusan bahkan ribuan Vampir akan tumbang. Dan hanya 1. Hanya 1 orang gadis yang bisa menyelamatkan Vampire World. Seorang gadis dengan tekad kuat, dan Tujuan murni. Seorang gadis manusia berdarah campuran Vampir yang memiliki hati yang murni dan bersih, layaknya malaikat .'
Itu isi ramalannya"
Kalian tau? Hanako membacakannya dengan nada yang bikin merinding. Sunpah! Aku pengen nangis begitu dia bacain itu. Nadanya serem banget. Tapi gengsi dong kalo nangis didepan cowok gini. Nanti aku dikatain lemah.
"Why?" Hanako menggigiti bibir, menahan senyum.
Aku tau!
Pasti tampang bloon-ku bikin dia mau ngakak sekarang, tapi gaenak buat ngakak kenceng.
"kalo mau ngakak, ngakak aja sih. Lagian aku lebih suka kamu senyum daripada mode serem kaya tadi" aku gatau gimana caranya kata kata itu meluncur dari mulutku.
Hanako bergeming.
Kenapa? Aku salah ngomong? Apa ekspresiku aneh? Apa Hanako sakit hati aku ngomong gitu? Apa Hanako gacinta aku lagi? Apa aku harus minggat ke Dunia manusia? Gimana caranya aku kembali ke dunia manusia?
Ada jutaan bahkan miliaran pertanyaan dalam kepalaku.
Sa ae lu bubuk mercon -Pixiv
So..
Semua itu hilang pas Hanako memelukku. Rasanya hangat, berapa kalipun aku mendapatkan pelukan itu aku tetap merasakan hangat yang mendalam. Seluruh jiwaku rasanya tenang."A-ah.. "
Bukan desah woi—
Hanako menggigit leherku. Bukan... Dia bukan menghisap darahku, tapi... Menggigit? Apa ini...?
Dia menjilat bagian belakang leherku.
Aku meirinding."Ahh a.. Ah... "
Shit, here we go again-Haku. (samaran syng)
Kalian tau apalagi? Dia menggigit telingaku. Aku gemeter, tapi gamau dia berenti.
Ada rasa nyaman dibalik rasa sakit itu.
Aku tau, Hanako gapake taringnya. Dia menggigit telingaku, tapi berdarah. Tapi... Nyaman...
Apa ini? Kenapa aku suka rasa sakit yang dia berikan. Apa karena aku vampir? Apa karena aku punya kelainan? Apa karena.... Apa karena hal lain?