end story

221 23 3
                                    

Warning guys!! Disini ada cerita paut memaut tntng Dewi/Dewa. Maaf jika ada kesalahan Huhu. Disini kami mengikuti mitologi mesir karena nenarik.
Kami mendapatkan ini dari gugel:v
Serta imajinasi kami sendiri:v
Jadi jika ada kesalahan tentang mitologi ini, jangan hujat kami:v
Karena kami juga gatau:v
.
.
.
.
Ini akhir ceritaku. Mereka hampir , dibunuh. aku juga. Tapi Isis sepertinya tidak mau makhluk malam itu punah karena 1 orang gila.

Isis : dewi matahari sebelum digantikan oleh Ra.

Ah.. Iya.. Inilah ceritaku. Atau lebih tepatnya, akhir dari ceritaku.

Saat kami hampir pulang banyak yang berkata aneh. Dan.. Mencurigakan! "Tuan mahkota.. Jangan pulang dulu. Kami khawatir tuan.. "

Begitulah kata kata yang keluar dari mulut setiap orang disini.

Ada apa? Aku tidak mengerti sama sekali.

Harusnya kami tidak kembali ke instana seperti yang warga printahkan. Seharusnya kami tahu apa yang sedang ia rencanakan. Seharusnya kami tahu.. Bahwa kehancuran semakin mendekati kami.
-Yashiro Nene

Kami pulang ke istana. Seperti yang sudah kami rencanakan dari awal. Keadaan diluar sepi sekali. Seakan semuanya serentak untuk tidak bekerja.

Tidak.. Ada yang aneh.
Disini memang sepi.
Tapi tidak pernah se-sunyi ini.

Dimana mereka?
Apa mereka baik baik saja?
Apa ini prank?
Apa ini kejutan?
Siapa yang memerintahkan mereka yang menjaga istana untuk libur?

Banyak pertanyaan di benakku. Tapi tidak ada yang terjawab.

Aku mencoba berfikir positif, tapi yang keluar adalah bayangan Tsukasa membunuh anggota kerajaan beserta pekerjanya.

"Tsukasa ada disini..  Dengan aroma menjijikan"

Aku perlahan merasa takut. Takut firasat-ku benar. Apa ayah dan ibu Hanako baik-baik saja? Apa Penjaga hanya kasih kami prank?

Tunggu. Apa mereka tau apa itu prank? Apa mereka kasih kejutan?

Hentikan pertanyaan dalam kepalaku. Kepalaku malah makin sakit mendengarnya. Semuanya terngiang - ngiang dikepalaku bagaikan lagu entah apa yang merasukimu.

/meme lama =plak

"batu darah itu ada di lehermu. Jangan sampai terlepas. Aku khawatir Tsukasa sudah lebih kebal terhadap batu darah..."

"Thch- dia selalu saja lebih hebat dariku, walau caranya curang" Hanako terus berjalan mengitari hutan bersama dora—
//plak.

Mengitari koridor istana yang sepi ini.

Soeltan mah bebas. Pnya istana sepatu kagak dilepas. Klo emak kita yang punya ni istana bakal di kaplok yegak?. Eh maap curhat, biar tambah panjang :v
Awoakaoak:v

Ah..  Keberuntungan sedang menguji kami. Kuharap aku beruntung hari ini. Beruntung bisa lepas dari kekacauan yang ditimbulkan Tsukasa..
-Yashiro Nene.

"begitu kubuka pintunya, kamu diam sambil pake makarov-mu. Aku tahu, Tsukasa masih lemah jika terkena besi murni dari peluru makarov itu"

"Tunggu, makarov tidak terbuat dari besi—"

"—memang tidak seutuhnya. Tapi tetap saja berpengaruh"

Hanako berjalan ke arah kamar Ayah dan Ibunya. Aku melihat sekeliling dengan makarov ditanganku. Yah..  Daripada aku mati kan bodoh!

"Ayah dan ibuku sudah tiada"
Katanya dengan ekspresi muram. Tidak—
—ekpresi nya kelihatan sangat marah.  Pembuluh nadi di kepalanya menonjol. Kalian tau? Kemarahan lelaki sesabar dia lebih seram daripada cewek pms.

The Vampire World•[Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang